Resitasi Kemampuan Berpikir Kritis Materi Pokok Pertidaksamaan Linier Satu Variabel

pengolahan data; 5 Verification pembuktian; 6 Generalization menarik kesimpulan generalisasi.

1.7.3. Resitasi

Menurut Djamarah Zain 2006: 85, metode resitasi penugasan adalah metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa, dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tiga fase pelaksanaan metode resitasi dalam penelitian ini yaitu 1 guru memberi tugas kepada siswa; 2 siswa melaksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya; 3 siswa mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari sebagai bahan evaluasi bagi guru.

1.7.4. Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Johnson 2002: 183, berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisisi asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Dalam penelitian ini, langkah-langkah berpikir kritis yang dapat ditempuh siswa untuk memperoleh pemahaman yang mendalam, didasarkan pada pendapat Johnson 2002: 190. Kedelapan langkah disajikan dalam bentuk pertanyaan yang masing-masing pertanyaan memuat indikator kemampuan berpikir kritis. Kedelapan pertanyaan tersebut penulis sajikan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut. 1 Mengidentifikasi isu, masalah, keputusan, atau kegiatan yang sedang dipertimbangkan. 2 Mengidentifikasi sudut pandang suatu permasalahan 3 Mengidentifikasi alasan dari permasalahan yang diajukan. 4 Menjelaskan asumsi-asumsi yang dibuat. 5 Menyusun bahasa dengan jelas 6 Mengungkapkan alasan didasarkan pada bukti-bukti yang meyakinkan. 7 Merumuskan kesimpulan. 8 Menyebutkan implikasi dari kesimpulan.

1.7.5. Materi Pokok Pertidaksamaan Linier Satu Variabel

Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelas VII SMP, Pertidaksamaan Linear Satu Variabel merupakan materi yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Siswa mempelajari konsep dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait materi tersebut

1.7.6. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

KEEFEKTIFAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SMART STICKER TERHADAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

13 60 391

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

0 29 270

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning( PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas XI IPA-2 MAN 2 Boyolali Tahun Ajaran 2

0 1 11

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

1 1 16