Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet

63 Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya anak- anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat situs yang menyediakan cara-cara membuat bom Loader, 1998, dan internet juga dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya intelektual orang lainorganisasiperusahaan yang ada pada internet Starling, 2000. Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun 1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada masyarakat dalam mengakses internet Shoulen, 1999.

2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet

Pengguna internet tidak hanya pada kalangan terbatas saja, tetapi sudah meliputi masyarakat umum. Internet pun tidak hanya digunakan untuk kegiatan 64 penelitian atau akademis saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, seperti berdagang dan berbisnis sekarang dikenal dengan e-commerce, mencari informasi tentang dunia hiburan, bermain game, berbincang-bincang, kegiatan belajar atau sebagai media untuk belajar Computer-Assisted Learning InstructionCAI, berdakwah, dan lain-lain. Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan Febrian, 2003. Hal ini juga dibuktikan dengan hadirnya komputer dengan program Computer-Assisted Learning Instruction CAI yang berfungsi sebagai guru dalam membantu seorang siswa untuk mempelajari sesuatu Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999. Adanya CAI diharapkan dapat memperluas kemungkinan pendidikan dengan menanggulangi jarak dan waktu, sehingga berbagai pendapat untuk solusi sebuah masalah bisa didapatkan dari tempat yang jauh dalam waktu yang relatif cepat Tella yang dikutip oleh Djohari, 1999. Pemanfaatan internet oleh mahasiswa sendiri juga sudah terlihat sejak tahun 1999. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa IPB bernama Isa Djohari pada tahun 1999. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa rata-rata frekuensi akses internet mahasiswa IPB pada saat itu adalah 3.01 kali per bulan dan lebih dari separuh mahasiswa mengakses internet hanya sampai satu jam, melalui warnet warung internet, rumah, dan lainnya. Penggunaan internet oleh mahasiswa IPB terutama didasari oleh motif korespondensi, diikuti oleh motif mencari informasi non-akademik, dan motif mencari informasi akademik. Sebagian besar mahasiswa IPB lebih puas pada 65 internet dibandingkan dengan kepuasan pada media lain dalam mencari informasi akademik daripada literatur-literatur yang didapatkan dari perpustakaan, tetapi mahasiswa IPB belum memanfaatkan potensi internet sebagai media penunjang belajar secara optimal. Tiga fitur utama internet yang banyak diakses oleh para pengguna adalah Severin Tankard yang dikutip oleh Andina, 2006: 1. E-mail E-mail adalah pesan elektronik electronic mail. Dengan hadirnya e-mail, para pengguna dapat berkomunikasi ke seluruh dunia dengan sangat mudah dan cepat. 2. Newsgroup dan Mailing List Newsgroup dan mailing list adalah sistem berbagi pesan secara elektronik yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar informasi dan opini. Saat ini, sudah tersedia kurang lebih 20.000 newsgroup dengan berbagai jenis topik. Beberapa pengguna banyak mendapatkan manfaat dari fasilitas ini, karena mereka dapat memperoleh berita secara lebih cepat dan lebih baik daripada media surat kabar. Selain itu, newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita sebagaimana tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah. 3. World Wide Web World Wide Web yang juga lebih dikenal dengan www atau web. Fasilitas ini merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat. Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin hebatnya. Terbukti dengan adanya teknologi wireless di lingkungan kampus, seperti yang digunakan 66 oleh STIKOM Surabaya dan IPB, membuat civitas akademika kedua perguruan tinggi tersebut dapat dengan mudah mengakses internet. Civitas akademika dapat menikmati akses internet melalui peralatan mobile, seperti laptop, PDA Personal Digital Assistant , dan PC Personal Computer sekalipun, yang dilengkapi dengan teknologi Wi-Fi Wireless-Fidelity. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi wireless Local Area Network LAN yang memungkinkan semua orang dapat melakukan akses internet dimana pun berada tanpa harus pergi ke warnet atau ke tempat-tempat yang mempunyai koneksi internet Febrian, 2003. Perkembangan teknologi wireless ini juga sudah digunakan oleh IPB. Terbukti sudah banyak civitas akademika IPB yang memanfaatkan teknologi wireless ini untuk mencari informasi akademik maupun non-akademik dan berkorespondensi, tetapi apakah dengan adanya teknologi wireless ini mahasiswa ataupun pengajar di IPB sudah menggunakan internet untuk membantu memudahkan pencarian informasi? Alasan mahasiswa IPB pada saat pertama kali menggunakan internet adalah alasan pendidikan, kepentingan penggunaan internet untuk komunikasi pribadi, permainan, dan akses informasi publik. Mahasiswa tersebut digolongkan sebagai pengguna aktif internet dan diketahui bahwa intensitas penggunaan internet oleh pengguna aktif yang menggunakan aplikasi personal e-mail, bussiness e-mail , world wide web, download softwarefilmmusic, dan mailing list cenderung memiliki intensitas penggunaan internet yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna internet yang menggunakan aplikasi lainnya. Mahasiswa yang mengakses internet melalui kampus ataupun warnet cenderung digolongkan sebagai pengguna aktif Nahdiati, 2005. 67 Pola mahasiswa dalam menggunakan internet juga dipengaruhi oleh faktor-faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individu terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, jumlah penerimaan, dan kemampuan bahasa inggris, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari tahun masuk, jurusan studi mahasiswa, dan tempat mengakses internet Djohari, 1999. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat terdiri dari keberadaan orang lain dan media massa lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat teman, kakak, atau adik di mana secara bersamaan mengakses internet dengan remaja tersebut. Media massa lain di sini adalah faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memberikan informasi mengenai situs-situs internet Andina, 2006. Penggunaan internet oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada UGM pada tahun 2001 kebanyakan sebagai sarana komunikasi dengan sesama mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat untuk mencari data penelitian. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa UGM, situs web berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah e-mail. Sebesar 66 persen mahasiswa yang pernah menggunakan internet, juga pernah chatting melalui internet. Melalui IRC Internet Chat Relay, banyak mahasiswa UGM yang tidak hanya mencari teman baru, tetapi juga pacar. Kadang-kadang, hubungan dengan teman chatting menjadi lebih dekat, dan mahasiswa itu menjalin hubungan romantis atau persahabatan jarak jauh 8 . 8 Data ini diambil dari http:www.members.iinet.com , pada tanggal 4 April 2007. 68 Uang saku yang diberikan oleh orang tua ternyata membatasi mahasiswa untuk mengakses internet. Pada tahun 2001, mahasiswa UGM hanya dapat mengeluarkan biaya sebesar Rp. 19.000,- per bulan untuk mengakses internet, karena rata-rata warnet di sekitar kampus UGM memberlakukan tarif sebesar Rp. 3.500,- per jam untuk menggunakan internet. Lokasi mahasiswa dalam mengakses internet pun berpengaruh dalam menentukan pola penggunaan internet oleh mahasiswa 9 . Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: frekuensi menggunakan internet, durasi menggunakan internet, lokasi penggunaan internet, aktivitas online, aplikasi yang digunakan, dan biaya yang dikeluarkan. Pola penggunaan internet sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Faktor- faktor yang termasuk ke dalam karakteristik individu, antara lain: jenis kelamin, uang saku, motif mahasiswa dalam menggunakan internet yang terdiri atas motif mencari informasi akademik dan non-akademik. Selain karakteristik individu, pola penggunaan internet juga dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan, yaitu program studi, dan keberadaan orang lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat teman, kakak atau adik di mana secara bersamaan mengakses internet. Menurut Steven M. Chafee, dampak internet terhadap individu meliputi efek kognitif, afektif, dan behavioral Karlinah dkk., 1999 yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005, yaitu: 9 Data ini diambil dari http:www.members.iinet.com , pada tanggal 4 April 2007. 69 1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif ini, akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias, dan tidak cermat. 2. Efek afektif, yang mana kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya. 3. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dewasa ini, media massa telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak, contohnya banyak terdapat berbagai jenis buku, majalah maupun surat kabar yang telah membahas berbagai macam keterampilan. Dengan demikian, media massa tersebut dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Menurut Teori Belajar Sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya. Fungsi media bagi individu dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: kepuasan, kesenangan, dan pemakaian, yang mencerminkan tingkat keteraturan dan prediksibilitas yang meyakinkan. Fungsi internet bagi individu dapat dilihat dari fungsi media massa bagi individu McQuail, 1991, yaitu: 70 1. Informasi. Fungsi media massa sebagai informasi menyangkut: a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat minat umum d. belajar dan pendidikan diri sendiri e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Identitas pribadi menyangkut: a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. menemukan model perilaku c. mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Integrasi dan interaksi sosial: a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. memperoleh teman e. membantu menjalankan peran sosial f. memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan masyarakat 71 4. Hiburan: a. melepaskan diri dari masalah b. bersantai c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. mengisi waktu e. penyaluran emosi Mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diinginkannya, baik informasi akademik maupun non-akademik melalui internet. Selain itu, keberadaan internet yang dapat menyuguhkan fasilitas yang menarik, seperti games dan gosip yang mana berpotensi sebagai media hiburan bagi mahasiswa di kala lelah ataupun bosan dengan rutinitas kuliah. Adanya fasilitas chatting, e-mail, dan milis mailing list yang disediakan oleh internet juga dapat digunakan oleh mahasiswa dalam berinteraksi. Sebagai contoh, mahasiswa UGM lebih banyak menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesama mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat untuk mencari data penelitian. Banyak mahasiswa UGM yang menggunakan internet juga untuk mencari teman bahkan pacar 10 . Penggunaan internet di kalangan mahasiswa ternyata menimbulkan dampak yang besar, yaitu berupa perolehan pengetahuan dan informasi kognitif, sebagai hiburan afektif, dan interaksi sosial behavioral. 10 Data ini diambil dari http:www.members.iinet.com , pada tanggal 4 April 2007. 72

2.3 Kerangka Pemikiran