Keadaan Ekonomi Durasi Penggunaan Internet menurut Faktor Eksternal

104

5.2.2.1 Keadaan Ekonomi

Tabel 15 memaparkan, responden dari ayah yang tidak berpenghasilan, berpenghasilan tinggi, sedang, dan rendah, mayoritas menggunakan internet dengan durasi yang sedang pada awal semester. Responden yang ayahnya tidak berpenghasilan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi yang sedang pada awal semester, yaitu sebesar 91,7 persen, dibandingkan responden yang ayahnya berpenghasilan tinggi sebesar 81,3 persen, sedang sebesar 80,9 persen, dan rendah sebesar 75 persen. Responden yang ayahnya berpenghasilan tinggi sebesar 75 persen paling banyak tidak menggunakan internet saat ujian, dibandingkan dengan responden yang ayahnya berpenghasilan sedang sebesar 63,3 persen, rendah sebesar 62,55 persen ataupun tidak berpenghasilan sebesar 66,7 persen. Masing-masing sebesar 33,3 persen responden yang ayahnya berpenghasilan rendah dan tidak berpenghasilan, lebih banyak menggunakan internet saat ujian dengan durasi sedang, dibandingkan responden yang ayahnya berpenghasilan sedang sebesar 29,4 persen. Lalu, responden yang ayahnya berpenghasilan tinggi, sebagian besar menggunakan internet dengan durasi rendah saat ujian. Ternyata, mayoritas responden yang ayahnya memiliki penghasilan tinggi sebesar 75 persen dan rendah sebesar 45,8 persen menggunakan internet dengan durasi tinggi saat libur, sedangkan responden yang ayahnya berpenghasilan sedang sebesar 48,5 persen atau tidak berpenghasilan sebesar 50 persen menggunakan internet dengan durasi sedang. Responden yang ayahnya berpenghasilan rendah dan tidak berpenghasilan, dengan persentase masing- masing sebesar 16,7 persen, lebih banyak tidak menggunakan internet saat libur, 105 daripada responden yang ayahnya memiliki penghasilan tinggi 12,5 persen dan sedang sebesar 10,3. Baik responden dengan penghasilan ibu yang tinggi sebesar 75 persen, sedang sebesar 84,6 persen, rendah sebesar 87,5 persen, dan tidak berpenghasilan sebesar 76,9 persen, sebagian besar menggunakan internet pada durasi yang sedang. Namun, responden dengan penghasilan ibu rendahlah paling banyak menggunakan internet dengan durasi sedang dibandingkan responden yang ibunya memiliki penghasilan tinggi, rendah, dan tidak berpenghasilan. Fakta tersebut membuktikan bahwa bagaimanapun penghasilan ibu responden, tidak membuat akses terhadap internet menjadi terhambat, khususnya pada awal semester, karena responden banyak membutuhkan informasi dari internet untuk mengerjakan tugas kuliah, praktikum ataupun penelitian. Responden dengan kategori penghasilan ibu apapun, umumnya tidak menggunakan internet saat ujian, tetapi responden yang ibunya tidak berpenghasilan lebih banyak tidak menggunakan internet saat ujian, yaitu sebesar 71,2 persen. Internet masih dibutuhkan oleh mahasiswa, maeskipun sedang ujian. Seperti responden yang ibunya memiliki penghasilan rendah, lebih banyak menggunakan internet saat ujian dengan durasi sedang, yaitu sebesar 50 persen, daripada responden yang penghasilan ibunya tinggi sebesar 12,5 persen, sedang sebesar 28,8 persen, dan tidak berpenghasilan sebesar 25 persen. Saat libur, responden yang ibunya berpenghasilan tinggi sebesar 62,5 persen paling banyak menggunakan internet dengan durasi sedang dibandingkan responden yang ibunya memiliki penghasilan sedang sebesar 53,8 persen, dan tidak berpenghasilan sebesar 48,1 persen. Responden yang ibunya 106 berpenghasilan rendah cenderung menggunakan internet dengan durasi rendah, yaitu sebesar 62,5 persen. Berdasarkan Tabel 15, responden yang ibunya tidak memiliki penghasilanlah paling banyak tidak menggunakan internet saat libur, yaitu sebesar 17,3 persen. Tabel 15 menunjukkan, mayoritas responden dengan uang saku tinggi sebesar 77,8 persen, sedang sebesar 77,3 persen, dan rendah sebesar 88,9 persen tergolong pada durasi penggunaan internet yang sedang. Uang saku ternyata cenderung tidak membatasi durasi penggunaan internet responden pada awal semester, karena responden yang memiliki uang saku rendah paling banyak menggunakan internet dengan durasi sedang. Pada awal semester, responden banyak membutuhkan informasi untuk mengerjakan tugas kuliah, penelitian, dan praktikum, sehingga durasi penggunaan internetnya cenderung sedang. Umumnya, responden dengan kategori uang saku tinggi sebesar 55,5 persen, sedang sebesar 65,2 persen ataupun rendah sebesar 69,4 persen tidak menggunakan internet saat ujian. Berdasarkan Tabel 15, responden dengan uang saku sedanglah paling banyak tidak menggunakan internet saat ujian. Selain tidak menggunakan internet, responden dengan uang saku sedang sebesar 28,8 persen dan rendah sebesar 30,6 persen umumnya menggunakan internet dengan durasi sedang saat ujian. Responden yang memiliki uang saku tinggi malah menggunakan internet dengan durasi rendah saat ujian, yaitu sebesar 22,2 persen. Internet juga digunakan oleh responden yang memiliki uang saku tinggi sebesar 61,1 persen dan rendah sebesar 58,3 persen saat libur, dengan durasi sedang. Namun, responden yang memiliki uang saku sedang menggunakan internet dengan durasi tinggi, yaitu sebesar 43,9 persen. 107 Hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan, nilai hubungan antara penghasilan ayah dengan durasi penggunaan internet pada awal semester adalah 0,477; nilai hubungan antara penghasilan ibu dengan durasi penggunaan internet pada awal semester adalah 0,582; dan nilai hubungan antara uang saku dengan durasi penggunaan internet pada awal semester adalah 0,66. Berarti, keadaan ekonomi penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku berhubungan tidak nyata dengan durasi penggunaan internet pada awal semester, karena bagaimanapun keadaan ekonomi responden, internet akan tetap dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi atau interaksi sosial. Keadaan ekonomi yang diukur dari penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku tidak menentukan durasi penggunaan internet pada awal semester, seperti yang dikemukakan oleh salah seorang informan berikut: “Keadaan ekonomi gak terlalu berpengaruh deh. Mahasiswa yang mampu atau kurang mampu juga nantinya bakal akses juga ke internet apalagi yang mayor-minor kan isi KRS-nya online, jadi mau mahasiswa itu orang yang mampu atau gak pasti bisa akses internetlah. Buat ngerjain tugas juga kan ”. F, GMSK ’41 Antara variabel keadaan ekonomi dengan durasi penggunaan internet saat ujian berhubungan tidak nyata. Hasil analisis Korelasi Spearman menunjukkan, nilai hubungan antara penghasilan ayah dengan durasi penggunaan internet saat ujian adalah 0,235; nilai hubungan antara penghasilan ibu dengan durasi penggunaan internet saat ujian adalah 0,201; dan nilai hubungan antara uang saku dengan durasi penggunaan internet saat ujian adalah 0,527. Ternyata, keadaan ekonomi penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku tidak menentukan durasi penggunaan internet saat ujian, karena baik responden dengan penghasilan 108 ayah, penghasilan ibu, dan uang saku yang tinggi, sedang, rendah ataupun tidak berpenghasilan, banyak yang tidak menggunakan internet saat ujian. Nilai hubungan antara penghasilan ayah dengan durasi penggunaan internet saat libur adalah 0,685; sedangkan nilai hubungan antara penghasilan ibu dengan durasi penggunaan internet saat libur adalah 0,565. Hasil uji Korelasi Spearman menunjukkan, antara variabel-variabel tersebut berhubungan tidak nyata. Berarti, penghasilan ayah dan penghasilan ibu tidak menentukan durasi penggunaan internet saat libur. Baik penghasilan ayah ataupun penghasilan ibu yang tinggi, sedang, rendah, dan tidak berpenghasilan, tetap membuat sebagian besar responden menggunakan internet saat libur, meskipun masih ada beberapa dari mereka tidak menggunakan internet. Setiap responden mempunyai kepentingan yang berbeda dalam menggunakan internet saat libur, ada yang sekedar bertukar kabar dengan teman, mencari informasi untuk tugas, dan mencari informasi lainnya, sehingga durasi penggunaan internetnya tidak jauh berbeda. Berikut adalah pernyataan informan mengenai penggunaan internet saat libur: “Libur tetep pake internet donk. Cari artikel buat tugas, karena kalo lagi libur tetep ada aja tugasnya. Terus buka email, sama buka friendster ”. LA, IKK ’43 Antara variabel uang saku dengan durasi penggunaan internet saat libur, oleh uji Korelasi Spearman dinyatakan berhubungan secara nyata. Nilai yang diperoleh dari uji statistik adalah 0,032. Artinya, semakin tinggi uang saku responden, maka semakin tinggi pula durasi penggunaan internet saat libur. 109 Uang saku yang diperoleh mahasiswa saat libur tidak teratur seperti saat berkuliah, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya termasuk menggunakan internet, mahasiswa harus dapat mengatur uang saku yang dimiliki. Kemudian, beberapa informan juga mengatakan bahwa biaya untuk menggunakan internet melalui warnet yang ada di sekitar rumah mereka lebih mahal daripada warnet di sekitar kampus IPB Dramaga. Berikut petikan pernyataan informan mengenai biaya untuk menggunakan internet: “Kalo libur gak punya uang, mana mahal lagi warnetnya. Gak kaya warnet di IPB, murah ”. I, KPM ’42 “Keadaan ekonomi bisa berpengaruh, karena uangnya lebih baik buat makan. Kalo hanya untuk cari literatur bisa minta tolong teman untuk dicarikan atau ke perpustakaan. Penggunaannya mungkin tidak sering saja ”. W, GM ’43

5.2.2.2 Dorongan Menggunakan Internet