Lokasi Penggunaan Internet menurut Faktor Individu

74 Rata-rata biaya untuk mengakses internet melalui warnet di lingkungan kampus IPB berkisar antara Rp. 2000,- per jam sampai dengan Rp. 3000,- per jam. Kemudian, banyak mahasiswa yang sudah menggunakan teknologi LAN Local Area Network ataupun dengan kabel wi-fi di kos mereka. Selain, di tempat-tempat yang sudah disebutkan di atas, beberapa mahasiswa juga biasa menggunakan internet di rumah masing-masing. Lokasi penggunaan internet mempunyai beberapa kategori, diantaranya: warung internetwarnet = 1, rumah = 2, hot spot kampus = 3, cyber mahasiswa = 4, dan kos = 5.

5.1.3.1 Lokasi Penggunaan Internet menurut Faktor Individu

Gambaran mengenai lokasi penggunaan internet oleh mahasiswa, dapat diketahui salah satunya dari faktor individu. Sebaran jumlah responden menurut lokasi penggunaan internet dan faktor individu tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 9. Mayoritas responden laki-laki lebih banyak menggunakan internet melalui warnet, yaitu sebesar 61,8 persen. Kemudian, responden laki-laki juga banyak memanfaatkan hot spot kampus sebesar 26,5 persen, cyber mahasiswa sebesar 8,8 persen, dan kos sebesar 2,9 persen. Sama halnya dengan responden laki-laki, sebesar 58,1 persen responden perempuan menggunakan internet melalui warnet. Kemudian sebesar 16,3 persen responden perempuan menggunakan internet melalui hot spot kampus, cyber mahasiswa sebesar 11,6 persen, rumah 10,5 persen; dan kos sebesar 3,5 persen. 75 Tabel 9. Jumlah dan Persentase Mahasiswa FEMA IPB menurut Lokasi Menggunakan Internet dan Faktor Individu Tahun 2008 Lokasi Penggunaan Warnet Rumah Hot Spot Kampus Cyber Mahasiswa Kos Faktor Individu Jml Jml Jml Jml Jml Jenis Kelamin: Laki laki 21 61,8 0 9 26,5 3 8,8 1 2,9 Perempuan 50 58,1 9 10,5 14 16,3 10 11,6 3 3,5 Semester yang Sedang Diikuti: 2 20 66,7 3 10 1 3,3 6 20 0 0 4 20 66,7 2 6,7 6 19,9 2 6,7 6 16 53,3 1 3,3 8 26,7 5 16,7 0 0 8 15 50 3 10 8 26,7 0 0 4 13,3 Departemen Asal: KPM 27 67,5 1 2,5 9 22,5 3 7,5 0 0 GM 19 63,3 5 16,7 2 6,7 4 13,3 0 0 GMSK 9 45 2 10 5 25 0 0 4 20 IKK 16 53,3 1 3,3 7 23,3 6 20 Motif Menggunakan Internet: Mencari Informasi Akademik 46 56,1 9 11 15 18,3 8 9,8 4 4,8 Mencari Informasi Non-Akademik 7 43,7 0 0 6 37,5 3 18,8 0 0 Korespondensi 18 81,8 2 9,1 2 9,1 Keanggotaan dalam Organisasi: Ya 53 60,2 7 8 15 17 11 12,5 2 2,3 Tidak 18 56,3 2 6,3 8 25 2 6,3 2 6,3 Baik laki-laki maupun perempuan, mayoritas menggunakan internet melalui warnet, meskipun wi-fi IPB sudah banyak tersedia di lingkungan kampus. Biaya penggunaan internet dan lokasi yang mudah dijangkau diduga beberapa alasan mengapa responden perempuan dan laki-laki lebih banyak menggunakan internet melalui warnet. Mayoritas responden semester II sebesar 66,7 persen, IV sebesar 66,7 persen, VI sebesar 53,3 persen, dan VIII sebesar 50 persen menggunakan internet melalui warnet. Selebihnya, responden dari semester II 76 sampai VIII menggunakan internet melalui cyber mahasiswa, hot spot kampus, rumah, dan kos. Responden semester II mempunyai fasilitas penggunaan internet gratis melalui cyber mahasiswa, tetapi responden dari semester II sendiri lebih banyak menggunakan internet melalui warnet. Lokasi dan biaya warnet yang lebih mudah dijangkau adalah beberapa alasan mengapa responden semester II lebih banyak menggunakan internet melalui warnet. Baik responden yang berasal dari Departemen KPM sebesar 67,5 persen, GM sebesar 63,3 persen, IKK sebesar 53,3 persen, dan Program Studi GMSK sebesar 45 persen mayoritas menggunakan internet melalui warnet. Selain warnet, sebesar 22,5 persen responden dari Departemen KPM menggunakan internet melalui hot spot kampus, kemudian melalui cyber mahasiswa sebesar 7,5 persen, dan rumah sebesar 2,5 persen. Responden yang berasal dari Departemen GM, antara lain menggunakan internet melalui rumah sebesar 16,7 persen, cyber mahasiswa sebesar 3,3 persen, dan hot spot kampus sebesar 6,7 persen. Sebesar 23,3 persen responden dari Departemen IKK menggunakan internet melalui hot spot yang terdapat di kampus, kemudian melalui cyber mahasiswa sebesar 20 persen, dan rumah sebesar 3,3 persen. Terakhir, responden yang berasal dari Program Studi GMSK menggunakan internet melalui hot spot kampus sebesar 25 persen, melalui kos sebesar 20 persen, dan melalui rumah sebesar 10 persen. Berikut adalah petikan pernyataan salah seorang informan mengenai lokasi penggunaan internet di kampus IPB: 77 “Di perpus LSI soalnya lebih cepat loading-nya”. L, KPM ’41 Mayoritas responden dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program Studi GMSK menggunakan internet melalui warnet. Lokasi warnet yang strategis, jumlahnya yang banyak dengan biaya yang mudah dijangkau, dan beragam fasilitas yang disediakan menjadi pertimbangan responden dari ketiga Departemen di bawah FEMA IPB dan Program Studi GMSK untuk menggunakan internet. Motif responden menggunakan internet, baik pada awal semester, saat ujian, maupun saat libur adalah motif mencari informasi akademik, motif korespondensi, dan motif mencari informasi non-akademik. Sebesar 56,1 persen responden dengan motif mencari informasi akademik, menggunakan internet melalui warnet, kemudian 18,3 persen responden menggunakan internet melalui hot spot kampus, sebesar 11 persen responden menggunakan internet melalui rumah, sebesar 9,8 persen responden melalui cyber mahasiswa, dan sebesar 4,8 persen responden dengan motif mencari akademik menggunakan internet melalui kos. Responden dengan motif korespondensi, juga menggunakan internet melalui cyber mahasiswa dan hot spot kampus, masing-masing sebesar 9,1 persen. Selanjutnya, sebesar 37,5 persen responden dengan motif mencari informasi non- akademik, menggunakan internet melalui hot spot kampus dan 18,8 persen responden menggunakan internet melalui cyber mahasiswa. Letak warnet yang strategis dan jumlahnya yang banyak, menjadi alasan responden untuk menggunakan internet di tempat tersebut. Hot spot kampus dan cyber mahasiswa juga merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh mahasiswa 78 untuk menggunakan internet, selain warnet. Letak cyber mahasiswa yang strategis juga menjadi pertimbangan mahasiswa untuk menggunakan internet. Hot spot IPB juga telah tersedia pada berbagai lokasi di lingkungan kampus IPB Dramaga. Beberapa lokasi yang dijangkau oleh hot spot IPB, yaitu perpustakaan LSI, kantin Sapta Fakultas Teknologi Pertanian Fateta, dan Departemen-departemen di bawah FEMA IPB yang dapat dijangkau oleh hot spot tersebut. Responden yang menjadi anggota organisasi kemahasiswaan, sebagian besar menggunakan internet melalui warnet, yaitu sebesar 60,2 persen. Hot spot kampus dan cyber mahasiswa juga menjadi tempat alternatif responden untuk menggunakan internet, masing-masing sebesar 17 dan 12,5 persen. Kemudian, responden yang menjadi anggota dari organisasi kemahasiswaan juga menggunakan internet di rumah dan kos, masing-masing sebesar delapan dan 2,3 persen. Warung internet banyak digunakan responden yang tidak menjadi anggota dari organisasi kemahasiswaan, yaitu sebesar 56,3 persen. Sebesar 25 persen responden juga menggunakan internet melalui tempat-tempat yang dapat dijangkau hot spot IPB. Rumah, kos, dan cyber mahasiswa juga digunakan oleh responden yang tidak menjadi anggota dari organisasi kemahasiswaan, yaitu masing-masing sebesar 6,3 persen responden.

5.1.3.2 Lokasi Penggunaan Internet menurut Faktor Eksternal