Kekuatan menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri terutama apabila jumlah pemasok banyak. Perusahaan
menjalankan strategi dan pendekatan untuk memperoleh kendali atau kepemilikan pemasok.
5 Kekuatan menawar dari pembeli atau konsumen
Kekuatan menawar konsumen akan lebih besar apabila produk yang dibeli standart atau tidak berbeda. Konsumen akan dapat melakukan negosiasi harga
jual, jaminan, dan aksesori kemasan sampai tingkat tertentu.
3.1.7 Alternatif Strategi Utama
Menurut David 2006, strategi alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan, dapat dibagi kedalam empat kelompok yaitu strategi integrasi,
intensif, diversifikasi, dan defensif. Strategi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1 Strategi Integrasi
Strategi integrasi ke depan forward integration adalah upaya memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Integrasi ke depan
berkaitan dengan tindakan mengubah sifat distribusi hasil dari perusahaan menuju pemakai terakhir.
Integrasi ke belakang backward integration adalah strategi untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok.
Integrasi ini berhubungan dengan strategi yang mempengaruhi pasokan perusahaan. Strategi ini dapat diterapkan ketika pemasok tidak dapat diandalkan,
terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Integrasi horisontal adalah strategi yang mencoba memiliki atau meningkatkan kendali perusahaan pesaing. Bentuk integrasi ini berupa merger,
akusisi, dan pengambil alihan pesaing, yang bertujuan unutk menigkatkan skala ekonomis dan alih sumber daya secara kompetensi.
2 Strategi Intensif
Strategi penetrasi pasar market penetration meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang telah ada di pasar, melalui usaha pamasaran yang maksimal.
Strategi penetrasi pasar terdiri dari upaya untuk menambah pramuniaga, menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan intensif.
Pengembangan pasar market development merupakan upaya memperkenalkan produk yang telah ada ke wilayah geografis baru dengan cara
memperluas penjualan produknya dengan mencari jenis pelanggan tambahan atau bergerak ke dalam wilayah geografis tambahan. Strategi ini dilakukan ketika
perusahaan memiliki jaringan dan pasar yang belum jenuh. Pengembangan produk product development adalah strategi yang
mengupayakan peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang sudah ada dan yang terkait dengan proses rekayasa produk.Strategi
pengembangan produk seringkali digunakan untuk memperpanjang daur hidup produk yang sudah ada ataupun untuk memanfaatkan reputasi atau merk favorit.
3 Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi konsentris adalah kegiatan menambah produk baru, namun masih berkaitan. Pada umumnya strategi ini diterapkan ketika perusahaan
berada pada industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Strategi
diversifikasi horisontal adalah kegiatan dengan menambah produk baru, tetapi tidak saling berkaitan untuk ditawarkan kepada para pelanggan yang sudah ada.
Strategi diversifikasi konglomerat adalah kegiatan menambah produk baru yang tidak terkait. Strategi ini dapat diterapkan, ketika perusahaan sedang
mengalami penjualan dan laba tahunan yang merosot pasar yang jenuh, namun mempunyai modal dan SDM yang diperlukan untuk bersaing dalam industri baru
yang dianggap berprospek.
4 Strategi Defensif
Strategi defensif atau pasif adalah strategi yang memiliki ciri utama dimana perencana strategi bereaksi terhadap tekanan lingkungan akibat keadaan
yang memaksa. Strategi-strategi yang dapat di masukan ke dalam kategori defensif antara lain rasionalisasi biaya, divestasi, dan likuidasi,
Strategi penyusutan dilakukan melalui penghematan biaya dan aset perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini
dilakukan, ketika perusahaan sering mengalami kegagalan, padahal sumberdaya yang dimiliki cukup tersedia, kurang efisien, atau diperlukan reorganisasi internal.
Strategi kolaborasi terjadi, apabila dua atau lebih perusahaan yang terpisah melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini, dilakukan ketika
perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar, atau bermaksud mendaptkan kemudahan-kemudahan lain.
Strategi divestasi adalah kegiatan menjual suatu divisi atau bagian dari perusahaan dengan tujuan untuk menigkatkan model, yang selanjutnya akan
digunakan dalam akuisisi atau investasi strategi lebih lanjut. Strategi divestasi
biasanya disebabkan oleh ketidakcocokan antara perusahaan atau unit bisnis dengan perusahaan induk.
Strategi likuidasi adalah kegiatan menjual semua aset perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pilihan terakhir
untuk mengantisipasi kerugian yang akan menimpa perusahaan, sehigga secara emosional merupakan strategi yang sulit dilakukan. Hal ini tetap dilakukan,
apabila perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya.
3.1.8 Matriks IFE, EFE dan IE