6.3. Analisis Lingkungan Perusahaan
Identifikasi faktor-faktor internal perusahaan meliputi: 1 Manajemen, 2 Pemasaran, 3 Keuangan, 4 Sumberdaya Manusia, 5 Produksi dan 6
Penelitian dan Pengembangan.
6.3.1 Analisis Manajemen
Setiap perusahaan baik perusahaan besar atau kecil selalu berlandaskan atas kerjasama antar karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Jumlah
karyawan yang relatif sedikit dan intensitas pertemuan yang rutin berdampak pada tingginya kualitas dan kuantitas hubungan antar karyawan. Hubungan personal
antar karyawan terjalin sangat erat melalui interaksi pelaksanaan pekerjaan, memecahkan permasalahan, dan sebagainya.
Pelaksanaan tugas sehari-hari masih bersifat kekeluargaan sehingga dapat dilakukan secara bersama-sama. Sistem pengambilan keputusan pada Janur
Kuning masih bersifat terpusat yang dilakukan oleh pemilik sekaligus pemimpin perusahaan, tetapi dalam pengambilan keputusan pemilik perusahaan berusaha
untuk mengadakan rapat atau diskusi terlebih dahulu dengan seluruh tenaga kerja. Pemilik perusahaan memiliki kemampuan manajerial yang kompeten, sehingga
dapat mengambil keputusan yang tepat. Permintaan konsumen disesuaikan dengan kemampuan peralatan dan jumlah karyawan Janur Kuning agar lebih
terkonsentrasi. Rapat evaluasi diadakan setiap satu bulan satu kali untuk mengevaluasi strategi yang sudah dilaksanakan serta merumuskan strategi baru
guna mempertahankan posisi bersaing di pasar. Dasar-dasar pengambilan keputusan dalam perusahaan terutama yang
berkaitan dengan hubungan internal perusahaan tidak didasarkan kepada
kebutuhan perusahaan itu sendiri. Selain itu adanya rangkap jabatan mengakibatkan tidak fokusnya dalam menyelesaikan masalah serta mengurangi
inovasi dan kreatifitas untuk memajukan perusahaan karena terlalu banyak masalah yang harus dihadapi.
6.3.2 Analisis Keuangan
Sejak awal berdiri tahun 2002, modal perusahaan berasal dari modal milik sendiri dan belum pernah melakukan pinjaman dana atau kredit kepada bank. Hal
ini disebabkan karena perusahaan masih mampu menjalankan kegiatan operasional dengan menggunakan keuangan milik sendiri, bahkan hingga saat ini
perusahaan belum pernah mengalami kerugian. Berdasarkan nilai beban hutang yang tidak dimiliki, dapat dinilai bahwa rasio leverage Janur Kuning sangat kecil
sedangkan rasio likuiditasnya sangat tinggi. Rasio leverage menunjukkan sampai seberapa jauh suatu perusahaan dalam hal ini Janur Kuning dibiayai oleh pihak
luar hutang, sedangkan rasio likuiditas bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Kondisi
tersebut menjadi kekuatan Janur Kuning karena setiap keuntungan yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk menambah modal.
Janur Kuning melakukan pencatatan secara sederhana dengan pembukuan yang belum dilakukan secara komputerisasi. Semua transaksi keuangan dipegang
oleh bagian keuangan yang meliputi pencatatan laporan penjualan dan menjadi kasir gaji setiap awal bulan. Sumber pemasukan yang diperoleh Janur Kuning
berasal dari penjualan produk dekorasi dan penyewaan peralatan pendukung pesta.
Sistem pembayaran pada Janur Kuning terdiri dari dua periode, pada periode pertama 30 persen dibayarkan setelah rincian disetujui dan
ditandatangani, pada periode kedua adalah pelunasan atau 70 persen dan dibayarkan paling lambat satu minggu hingga dua hari menjelang acara.
Pembayaran dapat berupa tunai, transfer dan melalui giro. Namun demikian, sistem pembayaran seperti diatas memungkinkan adanya keterlambatan
pembayaran terutama pada periode kedua. Hal ini mengakibatkan perusahaan mengalami hambatan untuk memutarkan modal berjalan.
6.3.3 Analisis Pemasaran