pandang adalah sebagai pedoman atau tindak-tanduk karakter dalam sebuah pengisahan.
2.2.7 Jenis-jenis Narasi
Menurut Dalman 2014:111 karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
a. Narasi Ekspositoris Narasi Faktual
Narasi Ekspositoris adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas orang
tentang kisah seseorang. Narasi ekspositoris merupakan jenis karangan narasii yang mengutamakan kisah yang sebenarnya dari tokoh yang diceritakan.
b. Narasi Sugestif Narasi Artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung tampak seolah-olah
melihat. Dalam hal ini, seorang penulis harus mampu menggambarkan atau mendeskripsikan perwatakan para tokoh dan menggambarkan kejadian atau
peristiwa yang dialami para tokoh, dan tempat terjadinya peristiwa yang dialami para tokoh tersebut secara detail sehingga pembaca seolah-olah mengalaminya
sendiri. Berikut ini akan dikemukakan perbedaan antara narasi ekspositoris dan
narasi sugestif agar lebih jelas. Keraf 2010:138 mengungkapkan perbedaan narasi ekspositoris dan sugestif sebagai berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
No Narasi Ekspositoris
Narasi Sugestif 1.
Memperluas pengetahuan. Menyampaikan suatu makna atau
suatu amanat yang tersirat. 2.
Menyampaikan informasi
mengenai suatu kejadian. Menimbulkan daya khayal.
3 . Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna,
sehingga kalau perlu penalaran perlu dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke
bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata
denotatif. Bahasanya lebih condong bahasa
figuratif dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif.
Pokok-pokok perbedaan seperti yang dikemukakan di atas merupakan garis yang menojol antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Antara keduanya itu
masih terdapat percampuran-percampuran, dari narasi ekspositoris yang murni berangsur-angsur mengandung ciri-ciri narasi sugestif yang semakin meningkat
hingga ke narasi sugestif yang murni.
2.2.8 Langkah-langkah Menulis Narasi