Tabel 2.1 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
No Narasi Ekspositoris
Narasi Sugestif 1.
Memperluas pengetahuan. Menyampaikan suatu makna atau
suatu amanat yang tersirat. 2.
Menyampaikan informasi
mengenai suatu kejadian. Menimbulkan daya khayal.
3 . Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna,
sehingga kalau perlu penalaran perlu dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke
bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata
denotatif. Bahasanya lebih condong bahasa
figuratif dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif.
Pokok-pokok perbedaan seperti yang dikemukakan di atas merupakan garis yang menojol antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Antara keduanya itu
masih terdapat percampuran-percampuran, dari narasi ekspositoris yang murni berangsur-angsur mengandung ciri-ciri narasi sugestif yang semakin meningkat
hingga ke narasi sugestif yang murni.
2.2.8 Langkah-langkah Menulis Narasi
Suparno dan Yunus 2008:4.50 mengungkapkan langkah-langkah menulis narasi yaitu 1 tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan, 2 tetapkan
sasaran pembaca, 3 rancang peristiwa-peristiwa yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur, 4 membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal,
perkembangan, dan akhir cerita, 5 rinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita, dan 6 susun tokoh dan
perwatakan, latar, dan sudut pandang.
Berdasarkan pendapat Suparno dan Yunus 2008:4.50, langkah-langkah pokok dalam menulis karangan narasi yaitu menentukan tema, sasaran pembaca,
menyusun peristiwa dan mengembangkannya, serta menentukan tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
2.2.9 Kritreria Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
Untuk menceritakan atau menyampaikan kembali hasil wawancara kepada orang lain, teks wawancara perlu diubah dalam bentuk narasi. Narasi merupakan
bentuk karangan pengisahan suatu cerita atau kejadian. Dalam proses pengubahan teks wawancara menjadi narasi dibutuhkan kriteria-kriteria sehingga akan
menghasilkan narasi yang baik. Adapun kriteria-kriteria pengubahan teks wawancara menjadi narasi yang baik antara lain : 1 kesesuaian isi, 2
memperhatikan penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung, 3 penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat, 4 memperhatikan kohesi dan koherensi, 5
pemilihan kata yang tepat, dan 6 memperhatikan urutan cerita.
2.2.10 Langkah-langkah Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
Berdasarkan uraian diatas tentang langkah-langkah menulis narasi, kita dapat menarasikan teks hasil wawancara dengan baik. Langkah-langkahnya sebagai
berikut. 1.
Bacalah teks hasil wawancara dengan cermat. 2.
Catatlah pokok-pokok isi teks hasil wawancara. 3.
Buatlah kerangka karangan narasi berdasarkan pokok-pokok isi teks wawancara.
4. Narasikan isi teks hasil wawancara dengan mengembangkan pokok-pokok isi;
5. Lengkapilah narasi dengan bagian penutup.
6. Suntinglah jika ada kesalahan bahasa maupun tulisan.
Tabel 2.2 Contoh Menyuntuing dalam Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
No Kutipan
Pokok-pokok Isi Wawancara
Narasi 1.
“Ya, pastinya saya sangat bangga sekali bermain
untuk Timnas Indonesia, karena
saya berdarah
campuran Indonesia. Dan saya
yang terpenting
sekarang adalah
fokus kepada pertandingan AFF
dan mencoba
untuk memenangkannya”, jawab
Irfan. a.
Irfan mengatakan bahwa dia bangga
bermain untuk
Timnas Indonesia. b.
Menurut Irfan
yang terpenting
fokus pada
perbandingan dan mencoba
untuk memenangkannya
. Irfan sangat bangga
bermain untuk
Timnas Indonesia.
Menurutnya yang
terpenting sekarang ia harus fokus pada
pertandingan AFF
dan berusaha agar Indonesia
dapat memenangkannya.
Teks hasil wawancara yang akan digunakan adalah hasil wawancara antara wartawan dan Irfan Bachdim. Kutipan jawaban Irfan dapat digunakan untuk
menentukan pokok-pokok isi wawancara dan narasi.
Tabel 2.3 Contoh Mengubah Teks Hasil Wawancara Menjadi Narasi
No Kutipan
Pokok-pokok Isi Wawancara
Narasi 1.
“Saya sangat bangga dan senang
bisa mencetak
gol.” Irfan sangat bangga
dan senang
bisa mencetak gol.
Irfan sangat bangga dan
senang bisa
mencetak gol
pertama untuk
Indonesia. 2.
“Ya, pastinya saya sangat bangga
sekali bermain
untuk Timnas Indonesia, karena
saya berdarah
campuran Indonesia. Dan saya
yang terpenting
sekarang adalah
fokus kepada pertandingan AFF
dan mencoba
untuk memenangkannya.”
a. Irfan mengatakan
dia bangga
bermain untuk
Timnas Indonesia. b.
Menurut Irfan
yang terpenting
fokus pada
pertandingan dan mencoba
untuk memenangkannya.
Irfan sangat bangga bermain
untuk Timnas
Indonesia dan
menurutnya yang
terpenting fokus
pada pertandingan
AFF dan berusaha agar
Indonesia dapat
memenangkannya. 3.
“Saya bisa
bermain dengan Christian Gonzales
dan Bambang Pamungkas. Keduanya sangat bagus
dan saya ingin belajar dari mereka, karena mereka
idola saya di Timnas.” a.
Christian Gonzales dan
Bambang Pamungkas
merupakan pemain yang sangat bagus.
b. Irfan ingin belajar
dari mereka. Christian
Gonzales dan
Bambang Pamungkas
merupakan pemain
yang sangat bagus dan
Irfan ingin
belajar dari mereka. 4.
“Tim terkuat di Grup A sudah pasti Indonesia.”
a. Menurut Irfan tim
terkuat di grup A adalah Indonesia.
Menurut Irfan tim terkuat di grup A
adalah Indonesia.
5. “Ya, saya pikir Thailand
cukup bagus, tapi saya tidak takut dengan lawan
kita, karena kita pasti akan bermain bagus sehingga
kita
bisa mengalahkan
mereka.” a.
Indonesia akan
bermain bagus
sehingga bisa
mengalahkan lawan-lawannya.
Menurut Irfan
Indonesia akan
bermain bagus
sehingga bisa
mengalahkan lawan- lawannya.
6. Tidak penting siapa yang
akan mencetak gol, yang terpenting
untuk kita
memenangkan pertandingan. Jadi saya
tidak harus mencetak gol, a.
Menurut Irfan
yang terpeting
Indonesia dapat
memenangkan pertandingan.
b. Meskipun ia tidak
Menurut Irfan yang terpenting Indonesia
dapat memenangkan pertandingan,
meskipun ia tidak mencetak gol dalam
saya tidak punya target pribadi. Dan bila saya
tidak mencetak gol selama turnamen
ini, tidak
masalah bagi saya, asalkan kita
menang dalam
turnamen ini,
saya menang.”
mencetak gol,
asalkan Indonesia menang, ia akan
senang. turnamen ini.
Bentuk narasinya sebagai berikut :
Pada langkah-langkah keterampilan mengubah teks hasil wawancara menjadi narasi ini diperlukan keterampilan menulis. Menulis merupakan salah
satu cara untuk mengekspresikan segala ide, gagasan, pikiran, dan pendapat sehingga bisa diketahui oleh orang lain. Melalui menulis, semua orang bisa
berkomunikasi dengan orang lain meskipun tidak secara langsung. Apa yang telah ditulis biasanya merupakan cerminan dari apa yang dirasakan. Tarigan 2008:3
Saat ini tim nasional sepak bola Indonesia sedang mengikuti turnamen piala AFF. Dalam turnamen ini timnas Indonesia melibatkan beberapa permainan turunan, diantaranya Irfan
Bachdim. Sebelum masuk dalam tim nasional Indonesia, Irfan bermain sepakbola di Belanda.
Irfan merasa senang dan bangga bisa bermain untuk tim nasional Indonesia dalam turnamen AFF, apalagi dia bisa mencetak gol pertama untuk Indonesia dalam turnamen ini.
Menurutnya yang terpenting sekarang adalah fokus pada pertandingan dan berusaha agar Indonesia dapat memenangkannya. Dalam tim nasional, Irfan bermain di lini depan
berpasangan dengan Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas. Menurutnya kedua pemain tersebut merupakan pemain yang bagus dan Dia ingin belajar dari mereka.
Turnamen AFF ini terbagi dalam beberapa grup dan Indonesia masuk dalam grup A bersama beberapa Negara lain. Tim-tim dari Negara lain dalam grup A merupakan tim-tim
yang bagus, termasuk tim nasional Thailand. Tapi menurut Irfan, Indonesia adalah tim terkuat di grup A dan akan bermain bagus sehingga bisa mengalahkan lawan-lawannya
dalam turnamen. Selama beberapa kali mengikuti turnamen AFF, Indonesia belum pernah menjadi juara.
Oleh karena itu, ia bertekad agar Indonesia bisa menjadi pemenang dalam turnamen ini
mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Hal ini memang benar, karena menulis itu bisa karena terbiasa, bukan
karena bawaan bakat dari lahir sehingga siapa saja dapat menjadi penulis jika mau berusaha. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam Tarigan 2008:1. Pembelajaran bahasa tidak dapat dipisahkan dari keempat keterampilan dasar
lainnya. Menulis mengandalkan kemampuan berbahasa yang aktif dan produktif. Hal
ini disebabkan karena saat seseorang menulis dituntut aktif untuk menghasilkan sebuah tulisan apapun itu bentuknya. Setiap keterampilan berbahasa memiliki
hubungan yang sangat erat dengan keterampilan berbahasa lainnya. Hubungan ini sangat beragam. Tarigan 2008:1 mengatakan bahwa dalam memperoleh
keterampilan berbahasa, seseorang harus melalui suatu urutan hubungan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian
berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Hal tersebut merupakan bentuk konkrit hubungan keempat aspek berbahasa.
Kemudian menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan oleh seorang pelajar. Menulis mempunyai peranan penting bagi mereka. Hal ini
senada dengan pendapat Suparno dan Yunus 2008:1.3 yang menegaskan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan
komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Selain itu,
adapula yang mengatakan bahwa keterampilan menulis merupakan kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa
itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Pendapat yang lain juga diungkapkan oleh Dalman 2014:3 bahwa menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan informasi
secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis
sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Berdasarkan pendapat Tarigan 2008:3, Suparno dan Yunus 2008:1.3, dan
Dalman 2014:3 pengertian menulis dapat disimpulkan oleh penulis yaitu salah satu keterampilan berbahasa dengan suatu kegiatan berkomunikasi secara tidak
langsung antara penulis dan pembaca yang mempunyai tujuan mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, pesan atau pendapat melalui lambang-lambang bahasa agar
dapat dipahami oleh pembaca.
2.2.11 Persamaan dan Perbedaan Teks Hasil Wawancara dengan Narasi