2.3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan ulasan kajian teori dan kajian empiris, telah diperoleh alur berpikir sabagai berikut:
Gambar 2.1.
Kerangka Berpikir
a. Guru kurang maksimal dalam penggunakan model
pembelajaran yang inovatif serta kurang maksimal dalam penggunaan media.
b. Aktivitas siswa yang rendah karena kurangnya
perencanaan, dalam kerja kelompok siswa tidak mela- kukan penyelidikan, siswa kurang bertukar pikiran,
berkomunikasi, berdiskusi serta siswa masih cenderung mencontek pekerjaan temannya dan siswa kurang
mempunyai keberanian untuk bertanya.
c. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM 24 siswa atau
54,54 .
Kondisi Awal
Langkah-langkah tindakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dengan media video:
1. Guru mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam
kelompok. 2.
Siswa merencanakan tugas yang akan dpelajari bersama kelompok.
3. Siswa bersama kelompok melaksanakan investigasi
dengan mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan
4. Siswa menyiapkan laporan akhir.
5. Mempresentasikan laporan akhir diskusi.
6. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi
pembelajaran.
Tindakan
1. Meningkatnya keterampilan guru dalam menggunakan
pembelajaran inovatif 2.
Aktivitas siswa meningkat dalam proses pembelajaran 3.
Hasil belajar siswa meningkat, siswa mendapat nilai di atas KKM
Kondisi Akhir
Kualitas pembelajaran meningkat
Skema alur berpikir di atas memperlihatkan kondisi awal pembelajaran IPA pada kelas V di SDN Tambakaji 04 masih belum optimal. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, siswa, dan KBM. Dalam hal ini guru kurang menggunakan model pembelajaran yang novatif. Selain itu media
pembelajaran juga masih belum digunakan secara maksimal. Kedua faktor itu mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang menarik sehingga menyebabkan
siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa menjadi rendah karena kurangnya perencanaan, dalam kerja kelompok siswa tidak mela-kukan
penyelidikan, siswa kurang bertukar pikiran, berkomunikasi, berdiskusi serta siswa masih cenderung mencontek pekerjaan temannya dan siswa kurang
mempunyai keberanian untuk bertanya. Untuk itu peneliti menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan media video agar permasalahan-
permasalahan di atas dapat terselesaikan. Dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation dengan media video diharapkan kualitas pembelajaran
menjadi meningkat baik dalam keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
2.4. Hipotesis Tindakan