Hasil Belajar Kualitas Pembelajaran

2 Memperhatikan penjelasan guru melalui video yang diputarkan Visual Activities 3 Merencanakan tugas yang akan dipelajari bersama kelompok Mental activities 4 Melaksanakan investigasi kelompok Visual activities, motor activities 5 Membuat laporan akhir diskusi Writing activities 6 Mempresentasikan laporan akhir diskusi Oral activities, emotional activities 7 Menanggapi presentasi dari kelompok lain Oral activities, emotional activities 8 Melakukan refleksi Mental activities, mental activities Dalam suatu pembelajaran pastilah siswa menjadi pokok utamanya. Karena pembelajaran yang sekarang merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran,. Siswa dikatakan aktif apabila seluruh aktivitas siswa dilaksanakan secara optimal. Aktivitas-aktivitas siswa tersebut meliputi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Apabila kedelapan aktivitas siswa itu terpenuhi maka hasil belajar siswa akan meningkat.

2.1.7.3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu perolehan dalam suatu proses belajar individu, yaitu peserta didik. Hasil belajar akan maksimal apabila peserta didik dapat melakukan proses belajar dengan baik. Menurut Purwanto 2010: 44-45, hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan perubahan perilaku pada individu. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku manusia akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran. Suprijono 2011:5-6 juga menyatakan, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar dapat berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Hasil belajar memang sangat berkaian dengan proses belajar. Apabila manusia itu melakukan proses belajar dengan baik maka hasil belajarnya juga akan baik. Bundu 2006:15 menjelaskan, hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sedangkan menurut hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek- aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotorik domain. Rifa‟i 2009: 85-87. Anderson, L.W dan Krathwohl, D. R. dalam Widodo, 2006:140-141 mengemukakan bahwa berkenaan dengan hasil belajar intelektual, dalam versi revisi taksonomi Bloom dilakukan pemisahan antara dimensi pengetahuan knowledge dan dimensi proses kognitif. Tujuan dari revisi taksonomi Bloom yaitu agar lebih cocok dengan istilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar. Pada revisi ini, jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 serta terjadi perubahan nama. Istilah Sintesis dihilangkan dan diganti dengan Create. Berikut ini struktur dari dimensi proses kognitif menurut taksonomi yang telah direvisi. 1. Remember Mengingat, yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu Recognizing mengenali dan Recalling mengingat. Kata operasionalnya yaitu mengutip, menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, menamai, dsb. 2. Understand Memahami, yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis ataupun grafik. Kategori ini mencakup tujuh macam proses kognitif yaitu Interpreting menginterpretasi, Exemplifying mencontohkan, Classifying mengklasifikasi, Summarizing merangkum, Inferring menyimpulkan, Comparing membandingkan, Explaining menjelaskan. Kata operasional memahami yaitu menerangkan, meringkas, mendiskusikan, membandingkan, menjelaskan, menghitung, menyimpulkan, dsb. 3. Apply Menerapkan, yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu Executing mengeksekusi dan Implementing mengimplementasi. Kata oprasionalnya mengurutkan, menerapkan, mengklasifikasi, menghitung, mengemukakan, meneyelidiki, melaksanakan, memproses, melakuakan, memecahkan, dsb. 4. Analyze menganalisa, yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. Kategori ini mencakup tiga macam proses kognitif yaitu Differentianting membedakan, Organizing mengelola, Attributing menghubungkan. Kata oprasionalnya yaitu menganalisis, memecahkan, mendeteksi, menguji, menyimpulkan, mengaitkan, mengukur, dsb. 5. Evaluate mengevaluasi, yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah Checking memeriksa dan Critiquing mengkritisi. Kata operasionalnya yaitu membandingkan, mengkritik, memutuskan, memprediksi, merangkum, memvalidasi, memproyeksikan, dsb. 6. Create menciptakan, yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau membuat produk original. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu Generating menghasilkan, Planning merencanakan, Producing memproduksi. Kata oprasionalnya yaitu mengatur, mengkategorikan, menyusun, mengarang, menciptakan, merancang, menggeneralisasi, memproduksi, merekonstruksi, dsb. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hirarkhi yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategori tersebut dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai dengan tingkat yang kompleks. Kategori tersebut yaitu: 1 RecivingAttending menerima 2 Responding menanggapi 3 Valuing menilai 4 Organisation mengelola 5 Characterization menghayati atau kerakterisasi dengan suatu nilai Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fifik seperti kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan dlam bertindak secara individu. Ada enam tingkatan keterampilan dalam hasil belajar psikomotorik, yaitu: 1. Persception persepsi, kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain 2. Set kesiapan, kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan 3. Guided Respose gerakan terbimbing. Kemampuan meniru gerakan model yang dicontohkan 4. Mechanism gerakan terbiasa, kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh yang dicapai karena adanya kebiasaan 5. Adaptation gerakan kompleks, kemampuan melakukan gerakan-gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat 6. Origination kreativitas, kemampuan menciptakan gerakan baru yang tidak ada sebelumnya Berikut ini adalah indikator hasil belajar siswa melalui model Group Investigation dengan media video: 1 Menjelaskan macam-macam peristiwa alam yang terjadi di Indonesia 2 Mengidentifikasikan peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah 3 Menjelaskan dampak peristiwa alam yang terjadi di Indonesia bagi makhluk hidup dan lingkungan 4 Mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami 5 Menjelaskan dampak terjadinya banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami 6 Menjelaskan cara mencegah dan menanggulangi terjadinya banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami 7 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam 8 Membedakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui 9 Menjelaskan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui 10 Menyebutkan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak bumi 11 Menjelaskan dampak kegiatan manusia yang dapat merusak bumi 12 Mendeskripsikan cara menangani kegiatan-kegiatan manusia yang dapat merusak bumi Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah siswa mendapat nilai di atas ketuntasan individual yaitu 70 yang sesuai dengan KKM SDN Tambakaji 04 dan ketuntasan klasikal sebesar 80. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku sesorang karena proses belajar dan pembelajaran. Untuk mencapai hasil belajar yang baik memang tidak berlangsung cepat, namun memerlukan waktu yang relative lama tergantung dari masing-masing individu. Karena hasil belajar diperoleh dari proses belajar individu itu sendiri. Hasil belajar yang baik meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang baik pula.

2.2. Kajian Empiris

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penerapan model Group Investigation dengan media video dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA VIDEO DI SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 6 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWAKELAS IV SDN PLALANGAN 04 SEMARANG

1 20 276

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 2 316

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04

0 7 298

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SD N WATES 01 KOTA SEMARANG

0 4 193

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)BERBANTUAN MEDIA VISUALSISWA KELAS VB SDN TAMBAKAJI 04KOTA SEMARANG

4 32 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13