Analisis Hasil Tindakan Siklus I dan Siklus II

Diagram 4.18 Hasil Belajar Siklus II Diagram diatas menunjukukkan bahwa presentase ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama 81,81 menjadi 86,36 pada pertemuan kedua. Hal ini menunjukkan telah tercapainya indikator keberhasilan tetapi untuk memaksimalkan peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan maka diadakan tindakan lanjutan.

4.1.3. Analisis Hasil Tindakan Siklus I dan Siklus II

1 Keterampilan Guru Keterampilan guru pada tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I pertemuan 1, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 20 dengan kriteria cukup C. Untuk siklus I pertemuan 2, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 22 dengan kriteria baik B. Untuk siklus II pertemuan 1, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 27 dengan kriteria sangat baik B. Dan untuk siklus II pertemuan 2, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 31 dengan kriteria sangat baik B. Perolehan keterampilan guru dalam penelitian ini, disajikan dalam tabel berikut : 78,00 80,00 82,00 84,00 86,00 88,00 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Tabel 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan II Tahapan Siklus Keterampilan guru Rata-Rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siklus I 20 22 21 Siklus II 27 31 29 Berdasarkan tabel diatas, keterampilan guru pada pembelajaran IPA melalui melalui model Group Investigation dengan media video mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata siklus I sebesar 21 dan siklus II menjadi 28,5. Hasil ini juga disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan II Berdasarkan data diatas, menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru pada pembelajaran IPA melalui melalui model Group Investigation dengan media video telah mencapai indikator keberhasilan sekurang-kurangnya baik 23 ≤ skor 29, sehingga tidak perlu dilanjutkan untuk melakukan penelitian padasiklus berikutnya. 2 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I pertemuan 1, skor rata-rata aktivitas siswa yaitu 5 10 15 20 25 30 siklus I siklus II 18,5 dengan kriteria cukup C. Untuk siklus I pertemuan 2, skor rata-rata aktivitas siswa yaitu 19,29 dengan kriteria sangat cukup C. Untuk siklus II pertemuan 1, skor rata-rata aktivitas siswa yaitu 21,53 dengan kriteria sangat baik B. Dan untuk siklus II pertemuan 2, skor rata-rata aktivitas siswa yaitu 24,19 dengan kriteria baik B. Berikut ini perolehan aktivitas siswa melalui model Group Investigation dengan media video dari siklus I dan siklus II, disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II Tahapan Siklus Aktivitas siswa Rata-Rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siklus I 18,5 19,29 18,89 Siklus II 21,53 24,19 22,86 Berdasarkan tabel diatas, aktivitas siswa pada pembelajaran IPA melalui melalui melalui model Group Investigation dengan media video mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata siklus I sebesar 18,89 dan siklus II menjadi 22,86. Hasil ini juga disajikan dalam diagram berikut : Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II 5 10 15 20 25 30 siklus I siklus II Berdasarkan data diatas, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui melalui model Group Investigation dengan media video telah mencapai indikator keberhasilan sekurang- kurangnya baik 20 ≤ skor 27, sehingga tidak perlu dilanjutkan untuk melakukan penelitian pada siklus berikutnya. 3 Hasil Belajar Siswa Presentase ketuntasan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.21 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II Tahapan Siklus Presentase ketuntasan hasil belajar siswa Rata-Rata Pertemuan 1 Pertemuan 2 Data awal - 45,46 Siklus I 65,9 75 70,45 Siklus II 81,81 86,36 84,09 Berdasarkan tabel diatas, presentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui melalui model Group Investigation dengan media video mengalami peningkatan yaitu rata-rata siklus I sebesar 70,45 dan siklus II menjadi 84,09. Hasil ini juga disajikan dalam diagram berikut: Diagram 4.21 Hasil Belajar Siswa pra Siklis, Siklus I, dan II 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Pra siklus Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Berdasarkan data diatas, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu presentase ketuntasan klasikal sebesar 80, sehingga tidak perlu dilanjutkan untuk melakukan penelitian pada siklus berikutnya.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pemaknaan Temuan Pendidikan

Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan hasil belajar siswa serta refleksi setiap siklus pada pembelajaran IPA model Group Investigation dengan media video, yaitu sebagai berikut: 4.2.1.1. Hasil Observasi Keterampilan Guru Menurut Slavin 2011:215 dalam pembelajaran dengan Group Investigation, kesuksesan implementasinya menuntut pelatihan dalam kemampuan komunikasi dan sosial. Guru dan siswa melaksanakan sejumlah kegiatan akademik dan non akademik yang dapat membangun norma-norma kooperatif yang sesuai di dalam kelas. Prinsip-prinsip pembelajaran IPA yang sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation yaitu prinsip motivasi, latar, menemukan, dan hubungan sosial. Prinsip-prinsip latar ini terdapat dalam Samatowa 2011:104. Dalam implementasinya, guru memberikan motivasi dalam pembelajaran dengan memberikan semangat agar siswa rajin dalam belajar. Pada prinsip latar, guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan dan menayangkan video. Pada prinsip menemukan siswa mencari jawaban dari permasalahan yang

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA VIDEO DI SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 6 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWAKELAS IV SDN PLALANGAN 04 SEMARANG

1 20 276

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 2 316

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04

0 7 298

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SD N WATES 01 KOTA SEMARANG

0 4 193

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)BERBANTUAN MEDIA VISUALSISWA KELAS VB SDN TAMBAKAJI 04KOTA SEMARANG

4 32 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13