commit to user
35
8. Mengarang,  mengarang  sederhana  berdasarkan  gambar  seri,  cerita
sederhana, atau pengalaman anak.
j. Bentuk Model Pembelajaran Keterampilan Menulis
Menurut  St.  Y.  Slamet  2007:  144  disebutkan  ada  berbagai  bentuk atau model pembelajaran keterampilan menulis diantaranya:
Model 1: Menjiplak. Sesuai  dengan  tingkat  kesulitannya  ada  berbagai  macam  menjiplak
dalam  belajar  keterampilan  menulis  dalam  pembelajaran  bahasa  Indonesia, yaitu:
1. Menjiplak huruf, misalnya:
2. Menjiplak kata, misalnya:
a. Melati Tanpa bantuan gambar
b. Melati Dengan bantuan gambar
3. Menjiplak Kalimat,  misalnya:
a. Ibu pergi ke toko
b. Gambar toko
Ibu pergi ke toko
c. Menjiplak wacana sederhana, misalnya:
a i
u N  k
Aa Ii
Uu Nn
Kk
a i
u n
k A
I U
N K
……………………… ………………………
……………………………………………………………………… …………..
……………………………………………………………………… …………..
commit to user
36
Namaku Ariel Nama ayahku Sutarno
Nama ibuku Sri Sugiyatmi Sedangkan nama nenekku Suharsi
Setelah siswa menjiplak kata, kalimat, atau wacana dalam  kegiatan pembelajaran  dapat  dilanjutkan  dengan  aspek  pemaduan  pembelajaran  kete-
rampilan menulis dengan membaca. Model 2: Menyalin.
Menyalin biasanya dimulai dari tingkatan kata, kalimat, sampai pada wacana, menyalin bisa dari:
1. Kata, kalimat, wacana, yang menggunakan huruf lepas.
2. Kalimat dan wacana yang menggunakan huruf lepas ke huruf latin atau
sebaliknya. Model 3: Menatap.
Menatap  biasanya  dilakukan  dengan  cara  mengamati  obyek  agar siswa  dapat  membahas  obyek  tersebut.  Obyek  tersebut  bisa  berupa  gambar
kata, gambar kalimat, serta obyek asli. Model 4: Menyusun.
Kegiatan  menyusun  paling  sederhana  adalah  menyusun  huruf menjadi  kata,  dilanjutkan  dengan  menyusun  kata  menjadi  kalimat,  dan
kalimat menjadi wacana, seperti tergambar berikut ini:
……………………………………………………………… ………………………………………………………………
……………………………………………………………… ………………………………………………………………
commit to user
37
I P
r e
g
nasi  memasak ibu
Kegiatan  menyusun  tersebut  dapat  dipadukan  dengan  aspek pembelajaran lain seperti tergambar berikut:
Model 5: Melengkapi
Model 5: Melengkapi. Kegiatan  melengkapi  dapat  berupa  melengkapi  kalimat  yang
sebagian katanya dihilangkan dan biasanya juga melengkapi kalimat-kalimat dalam wacana, misalnya:
1. Melengkapi kalimat.
2. Melengkapi wacana.
…………………………………………….
…………………………………………….
Kesenangannya bermain voly Aku senang bermain-main
Adikku juga senang bermain Kesenanganku bermain
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
a. Huruf – kata
b. Kata-kata – kalimat
c. Kalimat – wacana
Pemahaman Dilanjutkan
dengan latihan:
a. Membaca
atau mengucapkan
b. Menyimak
Ibu  ………………  ke toko Andi  ……………..  bola
Arini belajar ………………
commit to user
38
Kegiatan  melengkapi  dapat  dipadukan  dengan  aspek  pembelajaran yang lain seperti tergambar berikut:
Melengkapi                  Pemahaman                            Penggunaan
Model 6: Menulis halus. Menulis  halus  bertujuan  agar  siswa  mampu  menulis  dengan  tepat,
terbaca  dan  rapi.  Menulis  kata  dalam  bentuk  kalimat  atau  wacana  dengan menggunakan huruf bebas atau latin, misalnya:
Model 7: Dikt Model 7: Dikte.
Dikte  adalah  kegiatan  mendengarkan  kata,  kalimat  atau  wacana kepada siswa dan meminta mereka untuk menuliskan apa yang telas didengar.
Dikte  dapat  dipadukan  dengan  aspek  pembelajaran  lain  seperti  tergambar berikut:
Anak rajin Rini  anak  yang  …….  belajar.  Setiap  hari  …….
buku.  Di a  paling  …….  belajar  Bahasa  Indonesia.
Mata pelajaran lain pun ………….. pelajari. Karena itu dia naik
……. dan mendapat ranking satu.
Kalimat wacana
Analisis: a.
Huruf  besar  – kecil
b. Tanda baca
Dilanjutkan latihan: a.
Membacamengu capkan
b. Menyimak
Ahmad pergi ke masjid
………………………………………………..
commit to user
39
N
Model 8: Mengarang. Mengarang dapat dibedakan menjadi:
a. Mengarang dengan bantuan gambar.
b. Mengarang  tanpa  bantuan  gambar,  kegiatan  ini  biasa  dilakukan
berhubungan dengan pengalaman anak.
k. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis