commit to user
64
2. Sebagian besar peserta didik belum berani untuk mengungkapkan
pendapat atau ide di kelas yang dikarenakan faktor malu dan takut salah sehingga penggunaan model pembelajaran picture and picture belum
berjalan maksimal. 3.
Gambar yang disajikan di depan kurang menarik, warna kurang jelas, ukuran gambar kecil sehingga siswa yang duduk di depan kurang jelas
melihatnya. Pada akhirnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka perlu disusun rencana
perbaikan dan penyempurnaan pada siklus II ini, yang meliputi: 1.
Siswa selalu dilibatkan dalam penggunaan model pembelajaran picture and picture, sehingga siswa menjadi lebih mengenal serta siswa akan lebih
aktif dalam proses pembelajaran. 2.
Gambar yang digunakan dalam model pembelajaran picture and picture dibuat lebih menarik, dengan warna yang lebih indah den ukuran yang
lebih besar, yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Dengan gambar yang menarik, maka siswa akan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran dan akhirnya siswa. Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru juga menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi
pembelajaran, metode
dan model
pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. Selain itu juga menyusun instrument penelitian dan menetapkan indikator kinerja yang akan
dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II ini berdasar pada hasil
refleksi siklus I, yaitu pembelajaran Bahasa Indonesia menulis dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture yang sudah diperbaiki
dan disempurnakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tetapi pokok
commit to user
65
bahasan yang diajarkan berbeda. Pokok bahasan atau materi yang diajarkan
pada siklus II yaitu ciri-ciri tumbuhan, adapun langkah-langkahnya:
1. Siswa diberikan materi tentang ciri-ciri tumbuhan dengan menggunakan
model pembelajaran picture and picture, kemudian siswa menyebutkan ciri-ciri tumbuhan tersebut secara runtut.
2. Siswa ikut aktif dalam model pembelajarn picture and picture yaitu
dengan mengurutkan gambar dan kalimat yang telah disediakan. 3.
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh yaitu menulis cerita pendek mengenai tumbuhan berdasarkan ciri-cirinya.
4. Siswa membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas melalui penggunaan
model pembelajaran picture and picture. 5.
Selanjutnya guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa. 6.
Siswa diberi penguatan atas hasil pekerjaannya yang memuaskan. Pelaksanaan tindakan siklus II ini terbagi dalam 2 x pertemuan, yakni
pertemuan pertama mempelajari tentang ciri-ciri tumbuhan meliputi bagian- bagian tumbuhan akar, batang, daun, buah, bunga., sedangkan pertemuan
kedua menyebutkan fungsi dari bagian-bagian tumbuhan yang merupakan ciri- ciri tumbuhan tertentu. Pada setiap akhir pertemuan siswa diadakan evaluasi
yaitu menuliskan cerita berdasarkan ciri-ciri yang telah dipelajari dengan model pembelajaran picture and picture.
c. Tahap Pengamatan atau Observasi
Peneliti melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajarn picture and picture. Observasi ini
dilakukan sama dengan siklus I yaitu ditujukan pada aktivitas siswa kelas II S Negeri 01 Jaten Karanganyar. Selain itu observasi dilakukan untuk mengamati
semua kegiatan yang dilakukan guru kelas II SD Negeri 01 Jaten Karanganyar selama proses pembelajaran. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan
ini termasuk pencatatan hasil tes yang dilakukan pada setiap akhir pembelajarn yaitu menuis cerita pendek tentang ciri-ciri tumbuhan akan digunakan sebagai
bahan masukan untuk menganalisis perkembangan keterampilan menulis cerita
commit to user
66
pendek siswa kelas II SD Negeri 01 Jaten Karanganyar dan perkembangan aktivitas yang dilakukan oleh guru kelas II SD Negeri 01 Jaten Karanganyar
dalam pembelajaran menulis cerita pendek. d. Tahap Refleksi
Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis semua data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan evaluasi. Sasaran
pada siklus II yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas II SD Negeri 01 Jaten Karanganyar
meningkat dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM atau dikatakan tuntas sebanyak 75 30 siswa dari 39 siswa. Apabila hasil
evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran picture and
picture dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menulis kelas II telah berhasil meningkatkan keterampilan menulis khususnya cerita pendek mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas II SD Negeri 01 Jaten Karanganyar.
commit to user
67
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Jaten, yang beralamatkan di jalan Lawu no. 96 Jaten Karanganyar. Sekolah ini berstatus negeri dengan Nomor
Statistik Sekolah NSS 101031311001 yang dikepalai oleh Sutarno, S. Pd. Secara geografis SD Negeri 01 Jaten terletak di Desa Jaten, Kelurahan Jaten, Kecamatan
Jaten, Kabupaten Karanganyar dengan kode pos 57771. Letak SD Negeri 01 Jetis cukup strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk dan terletak di
pinggir jalan raya Solo – Karanganyar sehingga mudah untuk dijangkau dengan
alat transportasi. Lokasi yang sangat strategis tersebut memberikan banyak keuntungan bagi SD ini, diantaranya adalah memberikan kemudahan bagi sekolah
untuk melaksanakan tugas kedinasan dan tersedia berbagai sumber belajar yang dapat digunakan secara langsung untuk proses pembelajaran sehingga menarik
minat siswa untuk belajar.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan survei awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan menemukan
berbagai kendala yang dihadapi sekolah mengenai aktivitas belajar Bahasa Indonesia khususnya menulis dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut
khususnya kelas II. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru kelas II dan mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran di kelas, peneliti
mendapatkan informasi bahwa pembelajaran menulis masih dirasa sulit oleh siswa. Hal ini mengakibatkan aktivitas belajar siswa menjadi kurang dan nilai
pelajaran menulis pada matapelajaran Bahasa Indonesia masih belum memuaskan. Berdasarkan hasil observasi terhadap nilai pembelajaran Bahasa
Indonesia kelas II sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari siswa kelas II yang berjumlah 39 siswa. Berdasarkan Data yang diperoleh
hanya terdapat 16 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 60