Pengertian Pencemaran Lingkungan Materi Pencemaran Lingkungan
Faktor lingkungan baik yang biotik maupun yang abiotik selalu mengalami perubahan. Perubahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba ataupun perlahan-lahan.
Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga menguntungkan dirinya, guna memenuhi kebutuhannya. Mula-mula pengaruh
manusia terhadap lingkungannya dan keselarasannya ini tidaklah terlalu besar, alam masih sanggup membuat keseimbangan baru akibat perubahan yang dibuat oleh
manusia. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar. Mulailah manusia melepaskan diri dari
ketergantungan pada alam sekitarnya dan merasa bahwa alam diciptakan untuk manusia dan karena itu mereka mentaklukan alam untuk kepentingannya. Segala
kepentingan-kepentingan tersebut seperti menebang pohon di hutan untuk memanfaatkannya menjadi kayu untuk pembangunan dan sebagainya, menciptakan
jenis alat angkutan untuk memudahkan kehidupan, digalinya berbagai jenis barang tambang, dibakarnya beribu-ribu bensin, batu bara untuk menggerakkan pabrik dan
alat transportasinya. Hal-hal tersebut kemudian menjadi penyebab terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Menurut undang-undang tahun 2003 pasal 1
butir 14 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup UUPPLH, pencemaran lingkungan adalah “masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat,
energi, danatau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
24
Berkaitan
24
Ashabul Kahfi, “Tinjauan Hukum terhadap Pencemaran Lingkungan di Indonesia” Jurnal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, vol. 12, 2012, h. 157.
dengan hal tersebut terdapat ayat Al- Qur’an surat Ar-Ruum 30: 41yang sesuai
dengan kegiatan manusia dalam lingkungan, seperti berikut:
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.
25
Bardasarkan ayat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia sebagai makhluk Allah SWT yang termulia diperintahkan untuk selalu berbuat baik dan
dilarang untuk berbuat kerusakan di atas bumi. Adapun berbagai musibah yang terjadi di muka bumi adalah dampak dari perbuatan manusia itu sendiri. Maka
daripada itu kita sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT harus senantiasa menjaga lingkungan agar tetap stabil. Pesan ini harus disampaikan kepada anak-anak
dari sedini mungkin agar mereka terbiasa berbuat baik terhadap lingkungan sekitar. Salah satu caranya adalah disampaikan kepada peserta didik pada saat proses
pembelajaran.