3. Penelitian Eva Latipah
yang berjudul Strategi
Self Regulated Learning
dan Prestasi Belajar: Kajian Meta Analisis. Hasil penelitian menunjukkan
meta- analisis ini mendukung penelitian-penelitian sebelumnya tentang peran
strategi
self regulated learning
terhadap prestasi akademik. Oleh karenanya untuk pencapaian prestasi belajar yang tinggi, penggunaan
strategi
self regulated learning
hendaknya sangat dipertimbangkan. 4.
Penelitian Iyon Suyana yang berjudul Profil
Self Regulated Thinking
Siswa SMP Dan
Creative Thinking
Siswa SMA Dalam Pembelajaran Dengan Strategi Π
-Log
Berbasis
Habits Of Mind
. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa memiliki kemampuan
self regulated thinking
pada kategori
intermediate moderate
dengan urutan indikator penyusunnya dari perolehan skor terbesar ke terendah adalah „mengevaluasi keefektifan tindakannya
‟ , „mengenali dan
menggunakan sumber yang diperlukan ‟
, „menyadari pemikirannya sendiri ‟
, „menanggapi umpan balik dengan tepat
‟ , serta „merencanakan dengan tepat
‟ .
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang diamati. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya
dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesis tentang hubungan variabel tersebut untuk digunakan dalam merumuskan hipotesis.
28
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang dari yang tidak tahu
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitati, RD Bandung: Alfabeta, 2012, h. 92.
menjadi tahu dan juga menambah pemahaman serta wawasan seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas.
29
Pada proses belajar mengajar pendidik mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendidik mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas dan membentuk proses
pengembangan peserta didik. Pendidik hendaknya lebih memilih model pembelajaran yang sesuai sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi kurangnya keterampilan berpikir kreatif peserta didik yaitu dengan menggunakan model
CPS. Dengan menggunakan model CPS
dalam proses pembelajaran diharapkan proses pembelajaran berlangsung lebih dinamis dan terdapat interaksi yang baik antara
pendidik dan peserta didik, dan juga interaksi yang baik antara peserta didik dengan peserta didik yang lain. Selain itu peserta didik lebih mudah menguasai materi karena
peserta didik melakukan pembelajaran dengan diskusi kelompok untuk berbagi informasi, dimana dalam model CPS
akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan
self regulation
. Ada empat indikator keterampilan berpikir kreatif yang diteliti oleh peneliti di antaranya: berpikir lancar
fluence
, berpikir luwes
fleksibility
, berpikir elaborasi
elaboration
, berpikir orisinil
originality
. Penjelasan secara jelas mengenai kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan dibawah ini.
29
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.10.