24 Perkembangan Inflasi Daerah
1.95
-0.59 2.19
3.06 2.48
4.09
1.30 2.13
-0.73 -0.18
1.91
0.17 2.28
2.09 3.41
0.00 2.88
0.54 0.36
0.17 -1.00
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
I II
III IV
I II
III IV
I II
2007 2008
2009 Sumut
Nasional
2.1. KONDISI UM UM
Laju inflasi di Sumut hingga triw ulan II-2009 semakin menunjukkan penurunan. Inflasi Sumut pada triw ulan II-2009 tercatat sebesar 2,52 yoy atau jauh lebih rendah
dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya yang sebesar 6,58 . Angka inflasi Sumut ini masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Nasional yang sebesar 3,65 . Sementara
itu, secara triw ulanan, Sumut mengalami deflasi 0,18 . Angka ini merupakan posisi terendah dari pola historisnya. Pada bulan Juni 2009 Sumut mengalami inf lasi 0 , dimana
Sumut tidak mengalami perubahan harga barangjasa dibanding bulan M ei 2009 sebesar 0,26 .
Harga barang dan jasa di Sumut pada triw ulan II-2009 relatif stabil karena peningkatan tekanan dari faktor eksternal serta kenaikan harga kelompok bahan makanan
dapat diimbangi dengan turunnya harga yang diatur oleh pemerintah administered price, serta penurunan ekspektasi inflasi. Dari sisi barang yang bergejolak volatile foods, tidak
terjadi kenaikan harga akibat terjadinya panen raya padi serta sehingga stok pangan masih tercukupi. Sementara, pelemahan tekanan inflasi didorong oleh penurunan harga BBM
dan cenderung melambatnya tekanan permintaan masyarakat. Kedua faktor tersebut yang selanjutnya
menyebabkan penurunan
ekspektasi inflasi
dibandingkan triw ulan
sebelumnya.
Grafik 2.1 Grafik 2.2
Inflasi Tahunan Inflasi Triw ulanan
Sumut dan Nasional Sumut dan Nasional
Sumber : BPS, Sumut
2.2. PERKEM BANGAN INFLASI
B B
B A
A A
B B
B 2
2 2
PERKEM BANGAN INFLASI DAERAH
6.69 5.73
7.03 6.60
7.27 11.01
10.47 10.72
6.58 2.52
6.52 5.77
6.95 6.59
8.17 11.03
12.14 11.06
7.27 3.65
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
3 6
9 12
3 6
9 12
3 6
2007 2008
2009 Sumut
Nasional
25 Perkembangan Inflasi Daerah
-1 -0.5
0.5 1
1.5 2
2.5 3
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 1 2
3 4
5 6
2008 2009
Sumut Nasional
Pada triw ulan II-2009, laju inflasi menunjukkan penurunan tajam dari 6,58 yoy pada triw ulan I-2009 menjadi 2,52 . Pelemahan tekanan inflasi terjadi pada semua
kelompok pembentuk inflasi. Penurunan laju inf lasi tertinggi dialami oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan akibat
dampak penurunan harga BBM . Sementara, dampak tidak langsung penurunan harga BBM tercermin dari penurunan tarif
angkutan dalam dan luar kota. Inflasi kelompok bahan makanan menurun karena berkurangnya pengaruh kenaikan harga komoditas strategis di pasar internasional pada
triw ulan yang sama tahun sebelumnya baseline effect serta masuknya musim panen raya yang mengakibatkan berlimpahnya pasokan. Sementara itu, inflasi kelompok sandang
meskipun mengalami penurunan namun masih pada level yang cukup tinggi, disumbang oleh persiapan memasuki tahun ajaran baru pembelian seragam sekolah,dll, kenaikan
harga emas. M asih tingginya harga emas, disebabkan oleh naiknya tingkat persepsi risiko di pasar keuangan akibat krisis keuangan global sehingga pelaku pasar beralih kepada
investasi emas. Secara triw ulanan, tren penurunan inflasi yang telah terjadi sejak triw ulan III-2008
berlanjut hingga triw ulan II-2009. Harga barang dan jasa yang cukup stabil pada triw ulan ini disebabkan oleh besarnya pengaruh penurunan harga BBM . Beberapa komoditas yang
mengalami penurunan harga cukup besar selama triw ulan II-2009, antara lain beras dan cabe merah, sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain emas
perhiasan, baw ang merah, ikan mas, telur ayam ras, daging ayam ras dan gula pasir. M eskipun secara triw ulanan, inflasi Sumut cenderung menurun, secara bulanan
inflasi Sumut tidak menunjukkan perubahan. Pada bulan Juni 2009, Sumut mengalami inflasi sebesar 0 mtm akibat tidak adanya kenaikan harga barang dan jasa.
Grafik 2.3 Inflasi Bulanan Sumut dan Nasional
26 Perkembangan Inflasi Daerah
1. INFLASI M ENURUT KELOM POK BARANG DAN JASA Inflasi Tahunan
Berdasarkan kelompok barang dan jasa, semua kelompok barang mengalami penurunan laju inflasi tahunan. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan
mengalami penurunan terbesar, yakni dari 2,51 yoy pada triw ulan I-2009 menjadi deflasi 6,53 pada triw ulan II-2009 akibat penurunan harga BBM serta tarif angkutan
dalam dan luar kota. Penurunan laju inflasi terbesar berikutnya terjadi pada kelompok bahan makanan akibat berkurangnya pengaruh eksternal penurunan harga komoditas di
pasar internasional serta pengaruh musim panen raya di beberapa daerah lumbung beras di Sumut. Sementara itu, meskipun mengalami penurunan, kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau serta kelompok sandang masih berada pada inflasi yang relatif tinggi yaitu 8,77 dan 8,39 .
Tabel 2.1 Inflasi Tahunan Sumut M enurut Kelompok Barang dan Jasa
2007 Des
Mar Jun
Sep Des
Mar Jun
BAHAN MAKANAN 12.50
11.98 22.96
17.91 18.08
5.14 0.44
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU 4.63
4.31 9.27
10.41 11.11
10.26 8.77
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS BHN BAKAR 3.60
4.26 6.69
8.63 8.43
7.18 4.70
SANDANG 9.38
16.36 14.61
11.29 9.22
10.30 8.39
KESEHATAN 0.60
3.18 6.25
7.98 8.21
5.36 2.74
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 11.99
11.87 12.67
7.77 7.45
8.85 6.52
TRANSPOR, KOMUNIKASI JASA KEUANGAN 1.58
1.82 3.95
3.81 -0.05
2.51 -6.53