KONDISI UM UM ProdukHukum BankIndonesia KERALL.

1 Perkembangan Ekonomi M akro Regional

1.1. KONDISI UM UM

M emasuki pertengahan tahun 2009, perekonomian Sumatera Utara mengalami pertumbuhan sebesar 4,74 yoy. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adanya harapan perbaikan ekonomi recovery ke depan, terkait dengan situasi perekonomian global yang sudah mulai mengalami proses pemulihan. Pada triw ulan I-2009, perekonomian Sumut tumbuh sebesar 4,67 . Sementara itu, pada triw ulan yang sama tahun lalu triw ulan II-2008, pertumbuhan tercatat sebesar 5,50 . Perbaikan ekonomi yang pada aw alnya diharapkan akan terjadi pada triw ulan III atau IV 2009, nampaknya dapat tercapai lebih cepat. M eskipun demikian, berbagai tantangan dan risiko eksternal masih cukup tinggi. Kondisi ini antara lain terkait dengan fluktuasi harga komoditas ekspor, sehingga menambah resiko faktor ketidakjelasan dan ketidakpastian usaha. Selain itu, kegiatan ekonomi di negara-negara maju dan negara- negara tujuan utama ekspor Sumatera Utara juga belum pulih sepenuhnya sehingga masih memberikan tekanan pada rendahnya permintaan ekspor. Serangkaian kondisi di atas, masih menyisakan kerentanan pada sub sektor perkebunan, terutama pada komoditas karet dan kelapa saw it, sebagai komoditas andalan ekspor Sumatera Utara. Di sisi lain, harapan terang muncul dari masih baiknya pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang di kaw asan Asia, seperti India dan Cina. Dilihat dari faktor internal, perbaikan ekonomi terjadi karena masih baiknya permintaan domestik yang berimbas pada terserapnya hasil produksi. Kapasitas utilisasi manufaktur masih dapat dipertahankan pada level yang cukup baik, meskipun sempat terjadi pengurangan pada beberapa periode sebelumnya. Laju inflasi juga terus membaik, dengan sentimen penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, terjadi tren deflasi selama beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, tidak terdapat faktor seasonal yang cukup berarti dalam memberikan tekanan harga, sehingga pada triw ulan II-2009, inflasi relatif terkendali. Dari sisi permint aan, pert umbuhan ekonomi Sumut didorong oleh konsumsi pemerint ah dan konsumsi rumah t angga yang masing-masing t umbuh sebesar 11,07 B B B A A A B B B 1 1 1 P P P E E E R R R K K K E E E M M M B B B A A A N N N G G G A A A N N N E E E K K K O O O N N N O O O M M M I I I M M M A A A K K K R R R O O O R R R E E E G G G I I I O O O N N N A A A L L L 2 Perkembangan Ekonomi M akro Regional dan 9,91 . Selain it u, invest asi juga masih tetap mengalami pert umbuhan meskipun relat if rendah, yait u sebesar 0,60 . Dilihat dari sisi penaw aran, pert umbuhan ekonomi tert inggi terjadi pada sekt or keuangan dan jasa perusahaan yang mencapai 7,51 , sement ara sekt or pert anian sebagai sektor yang paling mendominasi pangsa perekonomian Sumut , mampu t umbuh sebesar 2,80 mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 4,08 . Sement ara it u, sekt or indust ri pengolahan yang juga memiliki pangsa cukup t inggi, mengalami pert umbuhan sebesar 4,78 lebih t inggi jika dibandingkan dengan triw ulan sebelumnya sebesar 2,70 . Grafik 1.1. Grafik 1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumut Perkembangan Kegiatan Usaha 8.37 8.55 6.68 4.18 5.35 5.51 7.73 6.97 4.67 4.74 2 4 6 8 10 I II III IV I II III IV I II 2007 2008 2009 -20 -10 10 20 30 40 I II III IV I II III IV I II III IV I II 2006 2007 2008 2009 Sumber : BPS Sumut KBI M edan Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU, KBI M edan Kegiatan konsumsi masih menjadi penggerak utama ekonomi, dengan pangsa sebesar 73,09 . Tingginya kontribusi tersebut, saat ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, di tengah masih lemahnya permintaan ekspor akibat faktor ekternal. Konsumsi terutama berupa konsumsi rumah tangga yang porsinya mencapai 63,84 . Sementara itu, konsumsi pemerintah relatif stabil pada kisaran 9 . Rendahnya laju inflasi selama triw ulan I-II 2009, diharapkan akan menjadi trigger peningkatan konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga. Hal ini menjadi salah satu pendorong utama perbaikan ekonomi. Keyakinan konsumen yang relatif membaik, juga memberikan harapan bahw a konsumsi berbagai barang tahan lama durable goods juga akan meningkat. M eskipun lambat, investasi masih tetap tumbuh. Terkait dengan realisasi anggaran yang masih rendah, pertumbuhan investasi pemerintah masih relatif tidak banyak mengalami 3 Perkembangan Ekonomi M akro Regional perubahan yang berarti. Sesuai dengan siklus anggaran, seharusnya pada pertengahan tahun realisasi investasi sudah mulai dikucurkan. Namun, nampaknya kebijakan anggaran yang diambil masih belum banyak memberikan peluang bagi realisasi yang lebih cepat. M asih terdapat hambatan struktural yang menyebabkan realisasi anggaran terkendala dan tidak merata pada setiap triw ulan. Kecenderungan penumpukan realisasi pada semester II masih terus terjadi. Dari sisi penaw aran, seiring dengan peningkatan pertumbuhan sektor industri pengolahan yang cukup signifikan, sektor jasa perusahaan sebagai pendukung, juga mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Sub sektor bank dan lembaga keuangan lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh sub sektor jasa perusahaan. Sektor jasa-jasa juga masih mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, terutama didorong oleh sub sektor jasa pemerintahan. Pengeluaran Pemilu dan stimulus fiskal yang lebih besar dikucurkan, telah memberikan dampak yang relatif baik terhadap pertumbuhan sub sektor ini, meskipun pertumbuhannya tidak setinggi triw ulan sebelumnya. Sektor perdagangan hotel dan restoran juga mengalami pertumbuhan yang relatif baik, meningkat dibandingkan triw ulan sebelumnya. Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Tahunan Provinsi Sumut Sumber : BPS Sumut dan KBI M edan

1.2. SISI PERM INTAAN