INTERM EDIASI PERBANKAN ProdukHukum BankIndonesia KERALL.

38 Perkembangan Perbankan Daerah

3.2. INTERM EDIASI PERBANKAN

3.2.1. Penghimpunan Dana M asyarakat Penghimpunan dana pihak ketiga Sumut hingga triw ulan II-2009 mencapai Rp89,56 triliun, meningkat 0,83 dibandingkan triw ulan sebelumnya atau meningkat 18,51 bila dibandingkan triw ulan II-2008. Grafik 3. 1 Perkembangan DPK Sumatera Utara Ditinjau dari strukturnya, DPK Sumut didominasi oleh jenis simpanan deposito yang nilainya mencapai Rp40,55 triliun atau 45,28 dari total DPK. Sementara itu, tabungan dan giro masing-masing nilainya Rp31,97 triliun 35,70 dari total DPK dan Rp17,04 triliun 19,03 dari total DPK. Struktur dana pihak ketiga yang didominasi oleh deposito ini cenderung tetap setiap triw ulannya. Grafik 3. 2 Struktur DPK Sumatera Utara Jenis simpanan deposito triw ulan II-2009 mengalami penurunan sebesar 2,27 dibandingkan triw ulan I-2009. Di sisi lain, tabungan dan giro masing-masing mengalami peningkatan 2,86 dan 4,86 dibandingkan triw ulan sebelumnya. Secara tahunan, deposito, tabungan, dan giro masing-masing tetap tumbuh masing-masing sebesar 32,00 , 11,78 , dan 5,90 . 39 Perkembangan Perbankan Daerah 3.2.2. Penyaluran Kredit Kredit Sumut triw ulan II-2009 sebesar Rp67,18 triliun, mengalami peningkatan 2,11 dibandingkan triw ulan I-2009 atau 7,76 dibandingkan triw ulan yang sama tahun sebelumnya. Grafik 3. 3 Perkembangan Kredit Sumatera Utara Ditinjau dari strukturnya, kredit Sumut didominasi oleh kredit modal kerja 52,25 , sedangkan pangsa kredit konsumsi dan investasi masing-masing sebesar 25,51 dan 22,24 . Realisasi kredit modal kerja mengalami peningkatan 1,77 qtq, namun menurun 4,33 bila dibandingkan triw ulan yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada kredit investasi dan kredit konsumsi, yaitu masing-masing sebesar 0,81 qtq atau 33,75 yoy dan 4,00 qtq atau 18,37 yoy. Grafik 3. 4 Struktur Kredit Sumatera Utara Secara sektoral kredit yang disalurkan perbankan Sumut didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor lainnya. Kredit yang disalurkan untuk sektor lainnya mencapai Rp17,05 triliun, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar Rp16,87 triliun, sektor industri pengolahan sebesar Rp16,08 triliun, dan sektor pertanian sebesar Rp9,76 triliun. 40 Perkembangan Perbankan Daerah Penyaluran kredit menurut sektor cenderung meningkat bila dibandingkan triw ulan I-2009, kecuali sektor industri pengolahan dan sektor jasa dunia usaha. Kredit sektor industri pengolahan menurun 5,85 dari Rp17,08 triliun pada triw ulan I-2009 menjadi Rp16,08 triliun pada triw ulan II-2009. Kredit sektor jasa dunia usaha menurun 1,12 dari Rp3,56 triliun pada triw ulan I- 2009 menjadi Rp3,52 triliun pada triw ulan II-2009. Grafik 3. 5 Perkembangan Kredit menurut Sektor Ekonomi 3.2.3. Kredit UM KM Penyaluran kredit mikro, kecil, dan menengah M KM pada triw ulan II-2009 sebesar Rp31,36 triliun atau mengalami peningkatan 4,46 dibandingkan triw ulan I-2009 atau 11,92 dibandingkan triw ulan yang sama tahun lalu. Grafik 3. 6 Perkembangan Kredit UM KM Struktur kredit UM KM didominasi oleh kredit menengah yang nilainya mencapai Rp18,67 triliun atau 59,53 dari total kredit UM KM . Sementara itu kredit kecil nilainya mencapai Rp10,98 triliun atau 35,01 dari total kredit UM KM dan kredit mikro sebesar Rp1,71 triliun atau 5,45 dari total kredit UM KM . Bila ditelaah lebih lanjut, meskipun proporsi kredit mikro paling kecil 41 Perkembangan Perbankan Daerah namun pertumbuhannya dibandingkan triw ulan yang sama tahun lalu paling tinggi atau sebesar 33,59 yoy. Kredit kecil dan kredit menengah masing- masing meningkat 14,85 yoy dan 8,67 yoy. Grafik 3. 7 Struktur Kredit UM KM Bila ditinjau lebih jauh, struktur kredit menengah didominasi oleh kredit modal kerja, kontradiktif dengan kredit mikro dan kecil yang justru didominasi oleh kredit konsumsi. Kredit mikro yang digunakan untuk konsumsi nilainya mencapai Rp1,06 triliun atau 61,99 dari total kredit mikro, kredit mikro yang digunakan untuk modal kerja sebesar Rp0,46 triliun 26,90 dari total kredit mikro, dan kredit mikro yang ditujukan untuk investasi sebesar Rp0,19 triliun 11,11 dari total kredit mikro. Kredit kecil yang digunakan untuk konsumsi sebesar Rp5,34 triliun atau 48,63 dari total kredit kecil. Kredit kecil yang digunakan untuk m odal kerja sebesar Rp4,25 triliun 38,71 dari total kredit kecil. Kredit kecil yang ditujukan untuk investasi sebesar Rp1,39 triliun 12,66 dari total kredit kecil. Kredit menengah yang digunakan untuk modal kerja sebesar Rp11,06 triliun atau 59 dari total kredit menengah. Kredit menengah untuk kredit konsumsi sebesar Rp5,03 triliun 26,94 dari total kredit menengah. Kredit menengah yang ditujukan untuk investasi sebesar Rp2,58 triliun 13,82 dari total kredit menengah. 42 Perkembangan Perbankan Daerah Grafik 3. 8 Struktur Kredit M ikro, Kredit Kecil, dan Kredit M enengah Grafik 3.9 Perkembangan Kredit UM KM menurut Sektor Ekonomi Ditinjau dari sisi sektoral, kredit UM KM didominasi oleh sektor lainnya dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triw ulan II-2009 sektor lainnya mencapai Rp11,39 triliun atau 36,32 dari total kredit UM KM sebesar Rp31,36 triliun. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran mencapai Rp10,72 triliun atau 34,18 dari total kredit UM KM .

3.3. STABILITAS SISTEM PERBANKAN