15 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
Tabel I.5. Produk dan Produktivitas Padi Sumut
2009 : Angka Ramalan II Sumber : BPS
Pertumbuhan sektor pertanian juga sejalan dengan penyaluran kredit perbankan ke sektor ini yang meningkat 7,37 yoy. Nilai kredit ke sektor pertanian mencapai Rp9,76
triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,09 triliun.
Grafik I.22. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Pertanian
-20 -10
10 20
30 40
50 60
70 80
90
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I II
2006 2007
2008 2009
2 4
6 8
10 12
Rp Triliun
posisi kredit pertumbuhan yoy
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI M edan
2. Sektor Industri Pengolahan
Pada triw ulan II-2009, sektor industri tumbuh 4,78 yoy, meningkat dibandingkan dengan triw ulan I-2009 2,70 . Beberapa faktor yang diyakini berpengaruh terhadap
peningkatan pertumbuhan di sektor industri, antara lain adalah mulai membaiknya perekonomian internasional, yang berimbas pada peningkatan permintaan produk
industri dan manufaktur Sumut. Situasi dalam negeri juga tidak seburuk yang diprediksi sebelumnya, bahkan telah nampak adanya perbaikan pertumbuhan yang cukup
signifikan. M eskipun kapasitas utilisasi belum mencapai 100 , namun tanda-tanda perbaikan
ekonomi terus berlanjut. Bahkan, pada beberapa industri telah merencanakan untuk
16 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
menambah investasi berupa mesin dan peralatan guna meningkatkan kapasitas
produksinya. Nuansa ini jelas sangat berbeda dibandingkan dengan triw ulan IV-2008 maupun triw ulan I-2009, di mana sebagian industri justru berencana untuk melakukan
pengurangan karyaw an, meskipun tidak secara masif. Pertumbuhan pada sektor industri terutama disumbangkan oleh sub sektor industri non
migas, yang mencapai 4,81 , sementara indutri migas justru terkontraksi sebesar 1,82 . Kontraksi ini sejalan dengan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian
yang juga terkontraksi. Pemilu Legislatif dan persiapan Pemilu Presiden 2009, telah memberikan efek meningkatnya permintaan barang-barang cetakan dan tekstil, seperti
pamflet, poster, baliho, kaos dan lain-lain. Industri kertas dan barang cetakan, serta industri tekstil menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan sub sektor industri non
migas.
Grafik I.23. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Industri Pengolahan
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
I II
2006 2007
2008 2009
Rp Triliun
-10 10
20 30
40 50
posi s i kredi t pertumbuhan yoy
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI M edan
M eskipun sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang cukup baik, namun pada posisi triw ulan II-2009, kredit bagi sektor industri pengolahan justru mengalami
penurunan dibandingkan triw ulan sebeklumnya, dari Rp17,08 triliun menjadi Rp16,08 triliun. Penurunan ini, diyakini hanya bersifat sementara, mengingat beberapa industri
masih mengutamakan konsolidasi berupa pembenahan internal dan efisiensi produksi, guna mencapai efisiensi. Ekspansi usaha masih bersifat terbatas dan penggunaan
sumberdaya dan bahan baku cadangan lebih diutamakan.
17 Perkembangan Ekonomi M akro Regional
3. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran