42 Perkembangan Perbankan Daerah
Grafik 3. 8 Struktur Kredit M ikro, Kredit Kecil, dan Kredit M enengah
Grafik 3.9 Perkembangan Kredit UM KM menurut Sektor Ekonomi
Ditinjau dari sisi sektoral, kredit UM KM didominasi oleh sektor lainnya dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triw ulan II-2009 sektor lainnya
mencapai Rp11,39 triliun atau 36,32 dari total kredit UM KM sebesar
Rp31,36 triliun. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran mencapai Rp10,72 triliun atau 34,18 dari total kredit UM KM .
3.3. STABILITAS SISTEM PERBANKAN
3.3.1. Risiko Kredit Risiko kredit perbankan yang tercermin dari Non Performing Loan NPL pada
triw ulan II-2009 sebesar 3,86 atau meningkat sejak triw ulan I-2009. Pada triw ulan IV-2008, NPL gross Sumut sebesar 2,81 , triw ulan I-2009 beranjak
naik pada level 3,63 , triw ulan II-2009 menjadi 3,86 , namun masih dalam batas aman karena nilainya di baw ah 5,00 .
43 Perkembangan Perbankan Daerah
Grafik 3. 10 NPL Gross
M eskipun demikian tren kenaikan NPL gross Sumut perlu dicermati dunia perbankan sebagai peningkatan risiko penyaluran kredit. Perbankan perlu
memperketat dan meningkatkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit kepada nasabahnya.
3.3.2. Risiko Likuiditas Likuiditas perbankan Sumut semakin ketat seperti terlihat dari indikator cash
ratio triw ulan II-2009 yang menurun dibandingkan triw ulan I-2009 dari 5,99
menjadi 5,44 .
Grafik 3. 11 Cash Ratio
M asih belum pulihnya likuiditas global ditengarai menjadi pemicu ketatnya likuiditas perbankan Sumut. Komposisi DPK yang terkonsentrasi pada dana
jangka pendek dan kredit yang justru disalurkan untuk jangka menengah dan panjang juga berpotensi menurunkan cash ratio.
3.3.3. Risiko Pasar Risiko pasar perbankan tercermin dari suku bunga dan nilai tukar. Bagi
perbankan Sumut, risiko pasar didekati dengan suku bunga. Suku bunga
44 Perkembangan Perbankan Daerah
penghimpunan dan penyaluran dana perbankan mengalami kecenderungan menurun, kecuali suku bunga giro.
Tabel 3. 2 Suku Bunga Giro, Tabungan, Deposito, dan Kredit
Pada akhir triw ulan laporan suku bunga giro, tabungan, deposito, kredit masing-masing sebesar 2,34 , 3,05 , 7,88 , dan 13,20 .
Kecenderungan penurunan suku bunga perbankan ini sejalan atau dipicu oleh tren penurunan BI rate. Sepanjang triw ulan II-2009, BI rate telah diturunkan 3
kali. Penetapan BI rate sebesar 7,50 pada 3 April 2009, diikuti dengan penurunan pada tanggal 5 M ei 2009 menjadi 7,25 dan kembali diturunkan
menjadi 7,00 pada 3 Juni 2009. Perkembangan terakhir menunjukkan BI rate menjadi 6,75 pada 3 Juli 2009.
Penurunan BI rate diharapkan akan dapat lebih memfasilitasi percepatan pemberian kredit di tengah-tengah stabilitas makro yang tetap terkendali
dengan baik dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang dikucurkan.
3.4. PERBANKAN SYARIAH