Pengaruh Pengelolaan Kearsipan dengan Pengambilan Keputusan Koefisien Korelasi Product Moment

ΣX 2 = 108021 ΣY 2 = 36310 ΣXY = 62078 Maka, diperoleh r xy sebagai berikut : r xy = 50 62078−2290∗1344 �[50∗108021−�2290 2 � [ 50∗36310− 1344 2 ] r xy = 3103900−3077760 � 5401050−5244100 1815500−1806336 r xy = 26140 �1569509164 r xy = 26140 √1438289800 r xy = 26140 37924,79 r xy = 0,689 Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien relasi yang positif sebesar 0,689 antara variabel bebas dan variabel terikat, dimana kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengan kenaikan variabel lainnya. Hubungan yang positif tersebut mengartikan bahwa jika pengelolaan kearsipan tinggi maka pengambilan keputusan tinggi pula. Selanjutnya koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan koefisien r- tabel. Pada koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5 untuk n=50, diperoleh nilai r-tabel = 0,279. Dengan ketentuan bila r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka hipotesis diterima. Dengan analisa tersebut dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Dan ternyata r-hitung 0,689 lebih besar dari r-tabel 0,279. Dengan demikian koefisien korelasi itu diterima. Jadi terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan kearsipan terhadap pengambilan keputusan. Dengan demikian korelasi 0,689 itu signifikan Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini. Tabel 5.3: Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Berdasarkan tabel di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,689 termasuk pada kategori kuat . Jadi terdapat hubungan yang kuat antara pengelolaan kearsipan dengan Pengambilan Keputusan pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara.

b. Uji Signifikasi

Untuk mengetahui signifikasi koefisien korelasi product moment di atas, maka akan diperiksa melalui uji-t dengan rumus : t = � �−� �− � � � Dimana r = koefisien korelasi product moment n = jumlah sampel t hitung = � �−2 1− � 2 � = � 50−2 1− 0,689 2 0,689 = � 48 1−0,474 0,689 = � 48 0,526 0,689 = 0,689 �91,25 = 0,689 9,55 = 6,57 Harga t-hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan t-tabel. Untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = 50 maka diperoleh t-tabel = 0,2353 . Jadi t- hitung t-tabel atau 6,57 0,2353. Hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan Kearsipan dengan Pengambilan Keputusan di Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Utara sudah terbukti secara analisa statistik dari data yang dikumpulkan. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,689

c. Koefisien Determinan

Cara ini dipergunakan untuk mengetahui berapa persen pengaruh variabel bebas yaitu pengelolaan kearsipan terhadap variabel terikat yaitu efisiensi kerja pegawai. Perhitungan dilakukan dengan cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment r xv dan dikalikan dengan 100 dengan rumus sebagai berikut : D = r xy 2 X 100 D = 0,689 2 X 100 D = 0,474 X 100 D = 47,4 Dengan demikian dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas yaitu pengelolaan kearsipan terhadap variabel terikat yaitu Pengambilan Keputusan sebesar 47,4 yang berarti selebihnya 52,6 lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari variabel bebas menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan pada kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 38 tabel 5.1. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan yang