Hipotesis Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Penataan arsip merupakan salah satu aspek yang harus diterapkan dalam pencapaian tujuan kantor guna menunjang peningkatan produktivitas dan memudahkan pemipin dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya pimpinan sangat menginginkan akan adanya arsip yang rapi dan tertib, guna memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang dibutuhkan sewaktu-waktu dengan cepat dan tepat. Oleh karena pimpinan tidak mungkin mengurus sendiri arsipnya, maka dengan demikian pimpinan mengharapkan para stafnya dapat benar-benar mampu mengurus dan memelihara arsip untuk pimpinan maupun untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengelolaan kearsipan merupakan langkah awal yang perlu dibenahi untuk meningkatkan pengambilan keputusan Sedarmayanti 2003: 17.

1.3 Hipotesis

Menurut Sugiono 2005:70 hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah “ada hubungan yang positif antara pengelolaan kearsipan terhadap pengambilan keputusan”.

1.7 Defenisi Konsep

1. Kearsipan adalah semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan pengurusan atau pengaturan arsip. 2. Pengelolaan kearsipan adalah suatu kegiatan yang meliputi penerimaan, pengarahan, pencatatan, pengendalian, penyimpanan, penemuan kembali, peminjaman dan penyusutan dari surat-suratberkas- berkasdisketmikrofilmrekaman. 3. Pengambilan keputusan adalah memilih berbagai alternatif yang ada untuk pemecahan suatu masalah yang tepat sesuai dengan konteks kebutuhan atau tujuan.

1.8 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel-variabel tersebut Singarimbun, 2006:46. Adapun yang menjadi defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan Kearsipan sebagai variabel bebas x, dengan indikator

sebagai berikut : A. Penerimaan Arsip, diukur dari : 1. Menerima naskah dinas secara rutin. 2. Meneliti kebenaran alamat naskah dinas yang diterima. 3. Membubuhkan paraf pada bukti penerimaan. 4. Meneliti kelengkapan lampiran terhadap naskah dinas.

B. Pengarahan Arsip, diukur dari :

1. Menentukan naskah dinas pentingbiasa. 2. Menentukan kode klasifikasi dan indeks pada naskah dinas.

C. Pencatatan Arsip, diukur dari :

1. Mencatat surat masuk dan surat keluar. 2. Sarana dan prasarana kearsipan.

D. Pengurusan Arsip, diukur dari :

1. Memberikan kartu kendali pada surat penting. 2. Menyusun kartu kendali berdasarkan urutan nomor kode. 3. Menyusun kartu kendali berdasarkan instansi dan menurut urutan waktu.

E. Penyimpanan Arsip, diukur dari :

1. Menyediakan tempat khusus menyimpan arsip. 2. Menyimpan arsip di tempat yang mudah dijangkau.

F. Penemuan Kembali Arsip, diukur dari :

1. Ketepatan menemukan arsip di rak katalog. 2. Mudah tidaknya menemukan arsip pada saat diperlukan.

G. Peminjaman Arsip, diukur dari :

1. Menggunakan prosedur tertentu. 2. Menbuat tanda bukti peminjaman bagi instansi lain. 3. Jangka waktu peminjaman arsip. 4. Sanksi bagi peminjam yang terlambat mengembalikan arsip.

H. PenyusutanPemusnahan Arsip, diukur dari :

1. Melaksanakan pemusnahanpenyusutan arsip. 2. Membuat daftar arsip terhadap arsip yang dapat dimusnahkan. 2.Pengambilan keputusan sebagai variabel terikat y , dengan indikator sebagai berikut : Proses Pengambilan Keputusan 1. Identifikasi dan defenisi masalah 2. Pengumpulan dan pengolahan informasi 3. Pencarian alternatif 4. Pengkajian berbagai alternatif 5. Penentuan pilihan atas alternatif 6. Pelaksanaan Keputusan 7. Penilaian

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti. Dengan demikian, data yang dibutuhkan merupakan data mengenai pengelolaan kearsipan dan pengambilan Keputusan di Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tapanuli Utara.

2.2. Lokasi Penelitian

Salah satu sumber data yang paling penting adalah lokasi penelitian yang meliputi ruang dan tempat penelitian diadakan. Tempat yang menjadi sumber data