1.5.10 Pengertian Pengambilan Keputusan
Menurut Bazerman 2002 pengambilan keputusan adalah sebuah proses keputusan yang berpikir secara rasional dan akan mengarahkan pada hasil yang
optimal dan memberikan akurasi terhadap nilai keputusan serta resiko terhadap keputusan. Pengambilan keputusan merupakan kunci kegiatan pimpinan. Kegiatan
ini memainkan peranan terutama bila mananger melaksanakan fungsi perencanaan. Kualitas keputusan pimpinan akan menentukan efektivitas rencana
yang disusun. Pengambilan keputusan tidak hanya dilakukn oleh pimpinan teratas, tetapi juga para pemimpin menengah dan lini pertama.
Pengambilan keputusan adalah suatu cara atau proses keputusan yang diambil dari berbagai alternatif yang berasal dari aspek kognitif sehingga akan
menimbulkan dampak bagi setiap keputusan yang diambil serta memahami resiko dari keputusan yang diambil.
1.5.11 Proses Mengambil Keputusan
Proses pengambilan keputusan dilakukan melalui berbagai tahapan secara urut. Tahapan yang dimaksud menurut Siagian1988:87 terdiri
dari: 1.
Mengidentifikasi masalah dan membuat defenisi 2.
Mengumpulkan dan mengelola data sehingga tersedia informasi yang mutakhir, lengkap, dapat dipercaya
3. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang mudah ditempuh
Menganalisa dan mengkaji setiap alternatif yang telah diidentifikasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
4. Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang tampaknya terbaik dalam
arti mendatangkan manfaat paling besar, sesuai dengan asas maksimasi atau mengakibatkan kerugian yang paling kecil sesuai dengan asas
manimasi 5.
Melaksanakan keputusan yang diambil 6.
Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan rencana atau tidak
Penjelasan mengenai tahapan pengambilan keputusan sebagai berikut: 1.
Identifikasi dan defenisi masalah Pemecahan masalah umumnya bermula dari adanya situasi yang tidak
menguntungkan yang berperan sebagai suatu stimulus untuk bertindak. Kondisi demikian harus dicermati oleh pimpinan. Dengan pengidentifikasian dan
pendefenisian prolematika pengambilan keputusan akan dapat menggunakan teori ilmiah dengan berbagai ragam paradigma., teknik tertentu digabung dengan
kreativitas, inovasi, intuisi dan hasil pemikiran yang objektif, sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat. Dengan teridentifikasinya masalah
maka pihak pimpinan telah mengetahui masalah riil yang dihadapi untuk mencapai tujuan organisasi, hal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
pengumpulan informasi dan pembuatan alternatif pemecahannya. 2.
Pengumpulan dan pengolahan informasi Untuk pengambilan keputusan yang tepat diperlukan informasi. Pada tahap ini
pimpinan akan berusaha mencari informasi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi informasi tersebut paling tidak memiliki lima persyaratan yakni “
mutakhir, lengkap, dapat dipercaya bersumber dari data yang diolah dengan baik
dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Persyaratan terakhir yakni informasi disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami tentu saja informasi yang
diperoleh sudah melalui proses pengolahan pengolahan data bisa dilakukan dengan batuan orang lain.
3. Pencarian Alternatif
Setelah informasi yang dibutuhkan terkumpul selanjutnya pengambilan keputusan akan mencari alternatif pemecahan masalah. Pencarian alternatif tidakcterlepas
dengan kajian terhadap informasi yang diterima melalui analisis. Tidak ada ketentuan mutlak berapa jumlah alternatif yang dibuat sebagai upaya pemecahan
masalah. 4.
Pengkajian Berbagai Alternatif Pengkajian alternatif merupakan titik rawan dalam pengambilan keputusan,
karena pada tahap pengambilan keputusan kejeliannya sangat diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan keterbatasan setiap alternatif yang telah dibuat.
5. Penentuan Pilihan atas Alternatif
Dari alternatif yang telah dikaji kelebihan dan keterbatasannya, pengambilan keputusan selanjutnya harus menjatuhkan pilihan pada alternatif yang terbaik.
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih alternatf yakni: a.
Mendatangkan manfaat yang besar bagi organisasi b.
Mengakibatkan kerugian yang paling kecil bagi organisasi c.
Masalah baru yang ditimbulkan sedikit d.
Dikaji dengan teknik dan metode ilmiah e.
Memperhitungkan faktor subjektifitas meskipun tidak bisa dihilangkan secara keseluruhan
6. Pelaksanaan Keputusan
Tepat tidaknya pilihankeputusan yang telah diambil akan teruji dalam pelaksanaannya. Apabila hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan baik dalam
arti mendatangkan manfaat maksimal dan kerugian minimal, maka pilihankeputusan itu dapat dikatakan tepat. Pelaksanaan keputusan tidak terlepas
dari berbagai sumber daya dan fungsi manajemen. Yang penting pengambilan keputusan mau belajar dari pengalamannya agar kemampuan mengambil
keputusan semakin meningkat kualitasnya. 7.
Penilaian Pada tahap terakhir pengambilan keputusan berupaya untuk membandingkan
antara hasil yang ingin dicapai berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan pada program kerja. Pada hakekatnya tahapan penilaian ini bermanfaat
untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan yang diakibatkan oleh tindakan operasional keputusan. Keputusan pada hakekatnya tidak cukup hanya dibuat
tetapi juga haus direalisasi dengan berbagai kegitan dan pada akhirnya keputusan perlu untuk dievaluasi tingkat keberhasilannya.
Menurut Bazerman 2002 terdapat 6 proses dalam mengambil keputusan: 1.
Mendefinisikan masalah define the problem Individu harus mengetahui dan memahami masalah yang sedang dihadapi agar
tidak terjadi kesalahan dalam memecahkannya. Individu harus mendefinisikan masalah dengan berfokus pada pencarian solusi masalah, mendiagnosa masalah
dengan melihat gejalanya. Dalam hubungannya dengan pemilihan jurusan,
individu harus mengetahui bahwa masalah yang saat ini dihadapi oleh murid kelas XII adalah saat-saat untuk memilih jurusan untuk melanjutkan studi.
2. Identifikasi kriteria identify the criteria
Dalam membuat keputusan harus memikirkan beberapa kriteria untuk memilih keputusan tersebut. Seperti dalam memilih jurusan individu perlu membuat
kriteria dalam memilih jurusan seperti biaya kuliah, fasilitas di jurusan atau ketersediaan lapangan kerja. Kriteria ini harus dibuat secara rasional agar kriteria
yang didapat relevan dengan kenyataan. 3.
Menimbang kriteria weight the criteria Perbedaan kriteria akan sangat penting dalam membuat keputusan. Individu harus
mengetahui kriteria yang cocok setiap pengambilan alternatif yang ingin dipilih walaupun terdapat pro dan kontra dalam menimbang kriteria. Dalam hubungannya
dengan pemilihan jurusan adalah individu perlu menimbang kriteria yang telah dibuat dan kriteria perlu disesuaikan dengan pemikiran rasional dan nilai dari
kriteria, seperti individu sudah memiliki kriteria dan lebih membutuhkan kriteria ingin jurusan yang memiliki banyak lapangan pekerjaan atau jurusan yang sesuai
dengan minat. 4.
Membuat alternatif generate alternatives Individu harus mengidentifikasi beberapa alternatif pilihan dari kriteria yang telah
dibuat. Pada tahap ini akan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat alternatif dan berusaha untuk membuat keputusan yang efektif. Hubungannya
dengan pengambilan keputusan adalah individu mulai membuat pilihan alternatif
dari kriteria yang telah dibuat, dicocokkan dengan jurusan yang hampir sesuai dengan kriteria yang ada dan berusaha untuk memlih jurusan yang efektif.
5. Memberi nilai pada setiap alternatif dan kriteria rate each alternative on
each criterion Tahap ini individu perlu melihat pilihan alternatif dapat sesuai dengan kriteria
yang telah dibuat atau tidak. Hal ini merupakan tahap paling sulit bagi individu karena berpengaruh pada masa depannya. Individu perlu menilai setiap alternatif
dan kriteria secara rasional sehingga dapat mengetahui konsekuensi setiap alternatif yang ada. Hubungannya dengan pemilihan jurusan adalah pilihan
alternatif jurusan diusahakan hampir sama dengan kriteria yang telah dibuat. Individu perlu menilai setiap alternatif, kriteria secara rasional dan mengetahui
konsekuensi dari setiap pilihan jurusan yang ada. 6.
Menghitung keputusan yang optimal compute the optimal decision Setelah individu melewati lima tahap sebelumnya, dalam tahap ini individu perlu
menghitung keputusan yang optimal dengan cara menghitung nilai pada kriteria ditambahkan alternatif yang cocok dengan kriteria dan pada akhirnya dapat
memilih alternatif yang sesuai dengan kriteria dan menghasilkan keputusan yang optimal. Hubungannya dengan pilihan jurusan adalah setelah individu menghitung
kriteria jurusan yang diinginkan dan alternatif jurusan yang telah dipilih. Pada akhirnya individu dapat memilih jurusan sesuai dengan penghitungan yang
tertinggi. Dari keenam tahapan ini dapat menjadi cara-cara untuk mengambil
keputusan. Keputusan ini akan dapat berkembang jika individu sering menghadapi
tantangan untuk membuat keputusan, jadi individu akan semakin berwaspada setiap keputusan yang akan diambil.
1.5.12 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan