5.2.3. Kadar Vitamin B12 pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras
Dari hasil penelitian laboratorium terhadap tepung campuran pisang awak dengan tepung beras dihasilkan kadar vitamin B12 sebesar 0,0109 mcg100 g.
Standar MP-ASI sesuai SK Menkes no. 224 tahun 2007, ditentukan kadar vitamin B12 dalam produk MP-ASI sebesar 0,3-0,6 mcg. Kadar vitamin B12 dalam tepung
campuran pisang awak dengan tepung beras belum sesuai standar yang ditentukan untuk produk MP-ASI bubuk.
Dilihat pada angka kecukupan gizi anak usia 7-24 bulan terhadap kecukupan vitamin B12 per harinya adalah sebesar 0,1-05 mcg. Jika anak diberikan MP-ASI
tepung campuran pisang awak dengan tepung beras seberat 50 gram maka dapat dihitung sumbangan vitaminnya sebesar 5,45 , maka sumbangan vitamin B12 dari
tepung campuran pisang awak dengan tepung beras belum memenuhi kebutuhan anak usia 7-24 bulan untuk vitamin B12.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 yang dianjurkan untuk anak usia 7- 24 bulan, perlu diberikan makanan tambahan selain MP-ASI dari tepung campuran
pisang awak dengan tepung beras baik ditambahkan ke dalam produk maupun diolah tersendiri. Sumber vitamin B12 yang baik banyak bersumber dari bahan pangan
hewani, diantaranya hati sapi, hati ayam, daging sapi, daging ayam, telur, dll. Menurut Lubis 2010, kasus defisiensi vitamin B12 khususnya pada anak-
anak di Indonesia belum ada dilaporkan, namun dari beberapa penelitian di negara lain prevalensi defisiensi vitamin B12 cukup tinggi pada anak-anak. Defisiensi
vitamin B12 berhubungan dengan fungsi kognitif yang diduga melalui fungsinya
Universitas Sumatera Utara
sebagai kofaktor dalam metabolisme zat-zat gizi yang berperan dalam sistem syaraf pusat dan pembentukan sel-sel darah merah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa status vitamin B12 yang rendah berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif Bryan J et al 2002; Black 2003;
Morris MS et al 2007. Selain itu beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keadaan defisiensi vitamin B12 pemberian intervensi dengan vitamin B12 dapat
memperbaiki status vitamin B12 Eussen SJ et al 2006; Hin H et al 2006; Dhonukshe-Rutten RAM et al 2005; Siekmann JH et al 2003, sementara
pengaruhnya terhadap perbaikan fungsi kognitif masih belum konsisten. Daya ingat ingatan anak merupakan suatu proses yang terjadi di otak
tentunya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan organ otak dan bagaimana stimulasi atau ransangan diberikan agar otak dapat berkembang optimal menjalankan
fungsinya. Keadaan gizi sejak janin dalam kandungan perlu terus dipertahankan secara optimal sampai anak usia sekolah, karena berpengaruh pada perkembangan
otak. Kekurangan gizi pada masa bayi hingga usia 2 tahun dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan mental dan kemampuan motoriknya, bahkan dapat
mengakibatkan cacat permanen. Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara defisiensi vitamin
B12 dengan penurunan fungsi kognitif pada subyek kelompok dewasa dan usia lanjut telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Bryan J et al 2002 di Australia
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari suplemen vitamin B12, vitamin B6, dan asam folat terhadap kemampuan memori yang diukur melalui
kecepatan pemrosesan, kemampuan mengingat, dan mengenal secara verbal.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Kadar Asam Folat pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras