8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu ASI dan  Makanan  Pendamping  Air  Susu  Ibu  MP-ASI.  Makanan  Pendamping  ASI
adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak  usia  6-24  bulan  guna  memenuhi  kebutuhan  gizi  selain  dari  ASI  Depkes  RI,
2006. Makanan  Pendamping  ASI  merupakan  proses  transisi  dari  asupan  yang
semata  berbasis  susu  menuju  ke  makanan  yang  semi  padat.  Untuk  proses  ini  juga dibutuhkan  keterampilan  motorik  oral.  Keterampilan  motorik  oral  berkembang  dari
refleks  menghisap  menjadi  menelan  makanan  yang  berbentuk  bukan  cairan  dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang.
Pengenalan  dan  pemberian  MP-ASI  harus  dilakukan  secara  bertahap  baik bentuk  maupun  jumlahnya,  sesuai  dengan  kemampuan  pencernaan  bayianak.
Pemberian  MP-ASI  yang  cukup  dalam  hal  kualitas  dan  kuantitas  penting  untuk pertumbuhan  fisik  dan  perkembangan  kecerdasan  anak  yang  bertambah  pesat  pada
periode ini Ariani, 2008.
2.1.1.   Jenis MP-ASI
Jenis MP-ASI yang dianjurkan yaitu: a.
Makanan  lumat  halus  yaitu  makanan  yang  dihancurkan  dari  tepung  dan tampak homogen samarata. Contoh: bubur susu, bubur sumsum, biskuit
ditambah air panas, papaya saring.
Universitas Sumatera Utara
b. Makanan  lumat  yaitu  makanan  yang  dihancurkan  atau  disaring  tampak
kurang  rata.  Contoh:  papaya  dihaluskan  dengan  sendok,  pisang  dikerik dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang hijau saring, kentang rebus.
c. Makanan  lunak  yaitu  makanan  yang  dimasak  dengan  banyak  air  dan
tampak berair. Contoh: bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang hijau. d.
Makanan  padat  yaitu  makanan  lunak  yang  tidak  nampak  air.  Contoh: lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit Nadesul, 2001.
2.1.2.  Syarat MP-ASI
Beberapa syarat MP-ASI yang baik yaitu: a.
Kaya  energi,  protein  dan  zat  besi,  vitamin  A,  vitamin  C,  kalsium  dan folat.
b. Bersih  dan  sehat,  yaitu  tidak  mengandung  kuman  penyakit  atau  bahan
berbahaya  lain.  Tidak  keras  sehingga  tidak  menyebabkan  bayi  tersedak, mudah  dimakan  oleh  bayi,  tidak  terlalu  asin  atau  terlalu  pedas  serta
disukai bayi. c.
Merupakan makanan lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau serta mudah disiapkan Ariani, 2008.
2.1.3.  Pola Pemberian MP-ASI Menurut Umur
Pemberian  MP-ASI  baik  jenis,  porsi,  dan  frekuensinya  tergantung  dari  usia dan  kemampuan  bayi.  Sulistyoningsih  2011  menjelaskan  hal-hal  yang  harus
diperhatikan  dalam  pemberian  MP-ASI  agar  kebutuhan  gizi  bayi  terpenuhi  dengan baik yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Memberikan ASI terlebih dahulu kemudian memberikan MP-ASI
2. Makanan padat atau MP-ASI pertama harus bertekstur sangat halus dan licin
3. Bubur nasi diberikan 3 kali sehari dengan porsi disesuaikan menurut umur. Bayi
usia  6  bulan  sebanyak  6  sendok  makan,  bayi  usia  7  bulan  sebanyak  7  sendok makan, bayi usia 8 bulan sebanyak 8 sendok makan, bayi usia 9 bulan sebanyak
9 sendok makan, bayi usia 10 bulan sebanyak 10 sendok makan, dan bayi usia 11 bulan sebanyak 11 sendok makan.
4. Berikan  makanan  selingan  2  kali  sehari  diantara  waktu  makan,  berupa  biskuit,
pisang, bubur kacang hijau, nagasari, ataupun sari buah manis yang disaring. 5.
Bubur  saring  hanya  boleh  diberikan  jika  bayi  telah  tumbuh  gigi,  sedangkan makanan yang dicincang diberikan setelah bayi pandai mengunyah.
6. Setiap kali makan perkenalkan satu jenis makanan apa saja dalam jumlah kecil.
Jika bayi alergi terhadap jenis makanan tertentu maka hentikan pemberian. 7.
Tambahkan telur ayamikantahutempedaging sapiwortelbayamsantanminyak pada MP-ASI
8. Memperkenalkan  sayuran  dan  buah  yang  rendah  serat  seperti  bayam,  wortel,
tomat, jeruk, pisang, pepaya, alpukat, dan pir. 9.
Makanan  sebaiknya  tidak  dicampur  karena  bayi  harus  mempelajari  perbedaan tekstur dan rasa makanan.
10. Makanan  padat  jangan  dimasukkan  ke  dalam  botol  susu  atau  membuat  lubang
dot lebih besar sehingga mengesankan seperti bayi menyusu 11.
Bayi dapat diajari makanan dan minum sendiri dengan sendok dan cangkir 12.
Tetap berikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.  Bahan Dasar MP-ASI