Angka Kecukupan Gizi Bayi

2.5. Angka Kecukupan Gizi AKG

Menurut Proverawati 2009, angka kecukupan gizi adalah nilai yang meunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis seperti hamil dan menyusui. Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan adalah suatu kecukupan rata- rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua populasi, menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat kegiatan fisik agar hidup sehat dan dapat melakukan kegiatan sosial yang diharapkan Hardiansyah dan Tampubolon, 2004.

2.5.1. Angka Kecukupan Gizi Bayi

Angka kebutuhan gizi bayi merupakan banyaknya zat-zat gizi yang secara fisiologis dibutuhkan untuk mencapai dan mempertahankan status gizi cukup. Kecukupan gizi untuk bayi akan mendorong perkembangan bayi secara optimal, dan sebaliknya jika jika kekurangan gizi akan menimbulkan berbagai risiko bagi kesehatan bayi seperti hambatan pertumbuhan tulang, lemah otot, degeneratif otak serta gangguan mental. Bayi di usia 0-6 bulan, sumber gizinya adalah Air Susu Ibu ASI karena ASI mengandung gizi lengkap yang mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi Elvida, 2012. Kebutuhan gizi bayi dan anak balita Indonesia dapat diketahui pada tabel Angka Kecukupan Gizi dari Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WNPG, 2004. Beberapa nilai kecukupan gizi anak usia 0-6 bulan sampai 7-9 tahun diantaranya Universitas Sumatera Utara mineral kalsium, fosfor, besi, seng, iodium, selenium, sedangkan kadar kalium dan natrium tidak tertera pada AKG menurut WNPG 2004. Tabel 2.5. Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan menurut WNPG Kelompok Umur Vit. A RE Vit. D ug Vit. E mg Vit. K ug Tia- min mg Ribofla -vin mg Nia- sin mg Piri- doksin mg Vit. B12 ug Asam folat ug Vit. C 0-6 bulan 350 5 4 5 0,3 3 2,5 0,1 0,1 22 30 7-12 bulan 350 5 5 10 0,4 0,4 3,8 0,3 0,1 32 35 1-3 tahun 350 5 6 15 0,5 0,6 5,4 0,5 0,5 40 40 4-6 tahun 360 5 7 20 0,7 0,9 7,6 0,6 0,7 60 45 7-9 tahun 406 5 7 25 0,7 0,9 8,1 1 0,9 81 45 Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004 Universitas Sumatera Utara 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan tahapan penelitian berupa analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan vitamin larut lemak dan vitamin larut air pada tepung campuran pisang awak dengan tepung beras.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara FKM USU. Pelaksanaan yang dilakukan adalah membuat tepung beras dan tepung campuran pisang awak dengan tepung beras. Kemudian pelaksanaan uji untuk menganalisis kadar vitamin larut lemak dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKSRISPA Medan dan vitamin larut air dilakukan di dua laboratorium yaitu di Laboratorium BBIA Balai Besar Industri Agro Bogor untuk menganalisis vitamin B1, B2, B6, asam folat, dan vitamin C dan di Laboratorium Saraswanti Bogor untuk menganalisis vitamin B12, niasin, dan asam pantotenat. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2014.

3.3. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah ayakan tepung, blender, kertas saring, oven, pisau stainless steel, timbangan, dan wadah. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

2 87 105

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

7 79 106

Analisis Kandungan Mineral Pada Tepung Campuran Pisang Awak dan Tepung Beras Serta Sumbangan Mineralnya Terhadap Angka Kecukupan Gizi Bayi

3 68 82

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Status Gizi Bayi Ditinjau Dari Pemberian Asi Eksklusif, Pemberian MP-Asi Dan kelengkapan Imunisasi Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008

1 43 77

KARAKTERISTIK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DARI TEPUNG BERAS, TEPUNG PISANG DAN PISANG MASAK (KEPOK DAN AGUNG)

0 4 20

Mutu gizi produk makanan balita dari bahan dasar tepung singkong dan tepung pisang yang diperkaya dengan tepung ikan dan tepung tempe

0 11 9

JUDUL : ANALISI NUTRISI MP-ASI PADA BUBUR TEPUNG KACANG HIJAU DAN BUBUR TEPUNG BERAS PUTIH DENGAN VARIASI SUSU. | Karya Tulis Ilmiah ta mitha oke

0 0 39

JUDUL : ANALISI NUTRISI MP-ASI PADA BUBUR TEPUNG KACANG HIJAU DAN BUBUR TEPUNG BERAS PUTIH DENGAN VARIASI SUSU. | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

Analisis Kandungan Inulin dan Oligasakarida pada Tepung Komposit Pisang Awak-Beras-Kecambah Kedelai dengan Metode HPLC

0 0 40