Definisi Operasional Analisis dan Pengolahan Data

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisang awak masak dan tepung beras dengan perbandingan 2:1 serta aquades.

3.4. Metode Analisis

Metode analisis vitamin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ultra Performance Liquid Chromatography UPLC untuk vitamin larut lemak dan metode High Performance Liquid Chromatography HPLC untuk vitamin larut air pada tepung campuran pisang awak dengan tepung beras. Pemilihan metode UPLC pada analisis vitamin larut lemak dan metode HPLC pada vitamin larut air yang dilakukan pada penelitian karena jenis metode ini lebih akurat, peka, tepat, dan cepat dibandingkan dengan penggunaan metode lain dalam menganalisis. UPLC adalah bagian dari HPLC, hanya saja UPLC adalah metode analisis yang terbaru dan lebih akurat dalam menganalisis sampel karena menggunakan kolom dengan ukuran partikel lebih kecil.

3.5. Definisi Operasional

1. Makanan Pendamping ASI MP-ASI adalah suatu yang diberikan selain air susu ibu setelah anak berumur 6 bulan. 2. MP-ASI tepung pisang awak adalah makanan bayi yang terbuat dari campuran pisang awak matang dengan tepung beras yang diolah menjadi tepung pisang awak. Universitas Sumatera Utara 3. Kandungan vitamin MP-ASI tepung pisang awak adalah banyaknya vitamin sesuai dengan pedoman MP-ASI bubuk dalam 100 gram tepung campuran pisang awak dengan tepung beras. 4. Sumbangan angka kecukupan gizi bayi dari tepung campuran pisang awak dengan tepung beras adalah besarnya persentase vitamin yang diperoleh dalam 100 gram bahan dasar MP-ASI.

3.6. Tahapan Penelitian

3.6.1. Proses Pembuatan Tepung Beras

Beras yang digunakan adalah beras putih, tidak kotor, dan tidak berkutu. Beras dibersihkan dengan cara diayak atau ditampi untuk memisahkan dari kotoran yang ada. Beras kemudian dicuci bersih dan direndam selama 2 jam sehingga dihasilkan beras yang lembab, selanjutnya beras yang lembab digiling agar mudah hal. Setelah kering tepung beras diayak dengan pengayakan tepung sehingga dihasilkan tepung beras yang halus Jumirah, dkk, 2011.

3.6.2. Proses Pembuatan Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras

Menurut penelitian Jumirah, dkk 2011, proses pembuatan tepung campuran pisang awak dengan tepung beras adalah dengan cara mulai dari pemilihan pisang awak yang matang dengan kriteria warna kulit pisang berwarna kuning dan tidak terlalu masak agar tidak terlalu lembek. Pisang diambil daging buahnya tanpa kulit dan biji dan kemudian digiling menggunakan blender. Setelah halus pisang dicampurkan dengan tepung beras dengan perbandingan 2:1 sehingga terbentuk pasta yang homogen, pasta pisang Universitas Sumatera Utara kemudian dipindahkan ke talam dan dimasukkan ke dalam oven. Pasta pisang dimasukkan dalam oven bersuhu 55 o -60 o C untuk dikeringkan selama 24 jam. Pasta pisang yang sudah dikeringkan kemudian diblender dan diayak untuk menghasilkan tepung pisang awak. Pisang awak matang: Tepung Beras: Tepung pisang awak: Gambar 3.1 Tahapan Proses Penelitian ditampi dan dicuci ambil daging buah Pengeringan pasta temperatur 55 o -60 o C Penggilingan tepung Pencampuran pisang awak dengan tepung beras Pengayakan tepung ayakan 80 Mesh Analisis kandungan vitamin larut lemak dan larut air dalam tepung pisang awak dihaluskan ditimbang direndam selama 2-3 jam Digiling dan diayak Universitas Sumatera Utara

3.6.3. Proses Analisis Vitamin Larut Lemak Tepung Pisang Awak

Analisis vitamin larut lemak menggunakan metode UPLC dimulai dengan tahapan penyiapan larutan sampel, yaitu sebagai berikut: a. Untuk standar, ambil dan timbang standar vitamin sebanyak 0,005 gram dan encerkan dengan aquabidest sampai 100 ml, masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. b. Kemudian ambil 10 ml dari larutan tersebut dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. c. Ambil dan timbang sampel sebanyak 300 mg dan larutkan dengan 100 ml aquabidest larutan 1. Lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. d. Ambil sebanyak 10 ml larutan 1 dan encerkan sampai 100 ml dengan aquabidest. e. Ambil sebanyak 100 ml dari larutan sebelumnya dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. f. Kemudian masukkan sampel dan standar ke dalam waterbath selama 5 menit agar larutan tercampur sempurna dan gelembung yang ada di dinding tabung hilang. g. Lalu pindahkan sampel dan standar ke dalam tabung effendorf dengan menggunakan spuit 5 cc. h. Masukkan sampel dan standar ke dalam alat HPLC dan tunggu hasilnya Al Anshori, 2007. Universitas Sumatera Utara

3.6.4. Analisis Vitamin Larut Air Tepung Pisang Awak

Analisis vitamin larut air menggunakan metode HPLC sama dengan analisis vitamin larut lemak yaitu dimulai dengan tahapan penyiapan larutan sampel, antara lain sebagai berikut: i. Untuk standar, ambil dan timbang standar vitamin sebanyak 0,005 gram dan encerkan dengan aquabidest sampai 100 ml, masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. j. Kemudian ambil 10 ml dari larutan tersebut dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. k. Ambil dan timbang sampel sebanyak 300 mg dan larutkan dengan 100 ml aquabidest larutan 1. Lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. l. Ambil sebanyak 10 ml larutan 1 dan encerkan sampai 100 ml dengan aquabidest. m. Ambil sebanyak 100 ml dari larutan sebelumnya dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml. n. Kemudian masukkan sampel dan standar ke dalam waterbath selama 5 menit agar larutan tercampur sempurna dan gelembung yang ada di dinding tabung hilang. o. Lalu pindahkan sampel dan standar ke dalam tabung effendorf dengan menggunakan spuit 5 cc. p. Masukkan sampel dan standar ke dalam alat HPLC dan tunggu hasilnya. Universitas Sumatera Utara Adapun pedoman penggunaan HPLC adalah sebagai berikut: a. Preparasi sampel - Sampel harus dalam bentuk larutan - Untuk skala analisis sampel dalam uL, konsentrasi sampel yang diinjeksikan tidak boleh terlalu pekat karena dapat menyumbat kolom. Konsentrasi maksimal adalah sekitar 40 ppm. b. Preparasi fase gerak - Fase gerak eluen yang digunakan harus dalam kualitas p.a ataupun grade HPLC, untuk air, digunakan aquabidest. - Sebelum digunakan, eluen harus disaring dengan milipore kemudian diwagaskan didigest dengan sonikator sekitar 30 menit untuk menghilangkan udara terlarut. - Eluen harus dimasukkan ke dalam tabung eluen sebelum alat dinyalakan, untuk menghindari adanya gelembung pada selang penghubung. - Tabung eluen yang sudah diisi harus diberi label sesuai dengan eluen yang digunakan c. Penyalaan alat - Sebelum alat dinyalakan, pastikan dalam slang penghubung antara tabung eluen dengan pompa tidak terdapat gelembung udara. Jika terdapat gelembung, buka penutup pompa kemudian buka katup slang di ujung pompa dan sedot secepanya gelembung tersebut dari slang dengan alat penyedot gelembung yang tersedia kemudian tutup katup dan tutup pompa kembali seperti semula. Universitas Sumatera Utara - Hubungkan kabel alat ke sumber listrik. - Nyalakan tombol paling bawah alat HPLC tombol detektor. - Nyalakan tombol tengah HPLC kolom. - Nyalakan tombol paling atas dari HPLC pompa. - Nyalakan tombol power CPU kemudian tombol power pada monitor Al Anshori, 2007.

3.6.5. Mengitung Sumbangan Vitamin terhadap Angka Kecukupan Gizi

a. Sumbangan Vitamin �� = � � � ��� � × � 100 b. AKG hari �� = �� × 100 �� Keterangan: SV = Sumbangan Vitamin BS = Berat Sampel 50 gram n = Jenis Vitamin AKGa = AKG per hari AKGb = AKG yang dianjurkan WNPG 2004 Universitas Sumatera Utara

3.7 Analisis dan Pengolahan Data

Data yang didapat dari hasil pengujian di laboratorium dengan menggunakan metode UPLC dan HPLC ditampilkan dalam bentuk tabel untuk hasil analisis kandungan vitamin larut lemak dan vitamin larut air pada bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dan tepung beras, kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif. Universitas Sumatera Utara 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Bahan Dasar MP-ASI Tepung Campuran Pisang Awak

dengan Tepung Beras Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dilihat karakteristik bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung beras Dari gambar di atas dapat dilihat karakteristik tepung campuran pisang awak matang dengan tepung beras dihasilkan karakteristik tepung campuran yang memiliki warna tepung yang kecoklatan, bertekstur halus tetapi tidak sehalus tepung terigu dengan ukuran partikel 175 mikron standard Tyler, beraroma khas pisang, dan rasa yang manis seperti manis jambu.

4.2. Kandungan Vitamin Larut Lemak dalam Bahan Dasar MP-ASI Tepung

Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras Berdasarkan hasil analisis laboratorium untuk vitamin larut lemak pada tepung campuran pisang awak dengan tepung beras, diperoleh kandungan vitamin A, D, E, dan K yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Subtitusi Tepung Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var Awak) dan Ikan Lele Dumbo (Clarias Garipinus) Dalam Pembuatan Biskuit Serta Uji Daya Terimanya

2 87 105

Substitusi Tepung Pisang Awak Masak (Musa Paradisiaca Var. Awak) dan Kecambah Kedelai (Glycine Max) pada Pembuatan Biskuit Serta Daya Terima

7 79 106

Analisis Kandungan Mineral Pada Tepung Campuran Pisang Awak dan Tepung Beras Serta Sumbangan Mineralnya Terhadap Angka Kecukupan Gizi Bayi

3 68 82

Pola Pemberian Pisang Awak (Musa Paradisiaca Var. Awak), Status Gizi Dan Gangguan Saluran Pencernaan Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2011

12 113 94

Status Gizi Bayi Ditinjau Dari Pemberian Asi Eksklusif, Pemberian MP-Asi Dan kelengkapan Imunisasi Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008

1 43 77

KARAKTERISTIK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DARI TEPUNG BERAS, TEPUNG PISANG DAN PISANG MASAK (KEPOK DAN AGUNG)

0 4 20

Mutu gizi produk makanan balita dari bahan dasar tepung singkong dan tepung pisang yang diperkaya dengan tepung ikan dan tepung tempe

0 11 9

JUDUL : ANALISI NUTRISI MP-ASI PADA BUBUR TEPUNG KACANG HIJAU DAN BUBUR TEPUNG BERAS PUTIH DENGAN VARIASI SUSU. | Karya Tulis Ilmiah ta mitha oke

0 0 39

JUDUL : ANALISI NUTRISI MP-ASI PADA BUBUR TEPUNG KACANG HIJAU DAN BUBUR TEPUNG BERAS PUTIH DENGAN VARIASI SUSU. | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

Analisis Kandungan Inulin dan Oligasakarida pada Tepung Komposit Pisang Awak-Beras-Kecambah Kedelai dengan Metode HPLC

0 0 40