39
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kadar Vitamin Larut Lemak pada Tepung Campuran Pisang Awak
dengan Tepung Beras Berdasarkan hasil analisis laboratorium diperoleh kadar vitamin larut lemak
yaitu vitamin A, D, E, dan K yang terdapat di dalam 100 gram bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras.
5.1.1. Kadar Vitamin A pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras
Menurut pedoman MP-ASI bubuk instan untuk anak usia 6-12 bulan kadar vitamin A yang dianjurkan dalam produk MP-ASI adalah sebesar 250-350 mcg100 g
bahan. Dan menurut WNPG 2004 kebutuhan vitamin A untuk anak usia 7-24 bulan yang dianjurkan adalah 350 RE atau setara dengan 350 mcghari.
Berdasarkan hasil analisis pada produk bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras diperoleh kadar vitamin A sebesar 32,1 mcg100 g
bahan. Dari hasil yang diperoleh tersebut maka dapat dikatakan kadar vitamin pada bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras belum
memenuhi standar MP-ASI bubuk instan dan belum mencukupi kebutuhan vitamin A anak usia 7-24 bulan setiap harinya.
Jika dalam sehari hari anak diberikan MP-ASI dari bahan dasar tepung campuran pisang awak dengan tepung beras sebesar 50 gram dengan sekali
pemberian sebanyak 25 gram, maka sumbangan vitamin A yang diberikan dari MP- ASI berbahan dasar tepung campuran pisang awak dengan tepung beras terhadap
AKG anak usia 7-24 bulan sebesar 4,58 .
Universitas Sumatera Utara
Kadar vitamin A yang belum memenuhi ketentuan pada standar MP-ASI bubuk dan juga belum memenuhi sumbangan terhadap angka kecukupan vitamin A
pada anak usia 7-24 bulan dapat diatasi dengan pemberian makanan tambahan lain baik yang kaya akan kandungan vitamin A ataupun dengan pemberian kapsul vitamin
A yang telah menjadi program pemerintah, karena kebutuhan vitamin A bagi anak cukup tinggi. Sumber vitamin A pada bahan makanan lain diantaranya terdapat pada
hati sapi, kuning telur, akan sardin, minyak ikan hiu, wortel, bayam, dll. Menurut Sediaoetama 2000, perkiraan kecukupan asupan makanan yang
dianjurkan untuk mempertahankan kesehatan yang baik bagi anak balita di Indonesia meliputi kebutuhan energi yang diperkirakan sekitar 1210 kalorihari, protein 23
grhari, zat besi 10 mghari dan vitamin A sebanyak 1500 IUhari. Menurut Depkes RI 2002, salah satu indikator penting dalam menentukan
gizi balita adalah konsumsi vitamin A. Meskipun sejak tahun 1992 Indonesia dinyatakan bebas xeropthalmia, akan tetapi masih dijumpai 50 dari balita
mempunyai serum retinol 20 mcg100 ml. Tingginya proporsi balita dengan serum retinol 20 mcg100 ml ini menyebabkan anak balita di Indonesia berisiko tinggi
untuk terjadi xerolpthalmia dan menurunnya tingkat kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit infeksi.
Menurut Depkes RI 2005, hasil kajian berbagai studi menyatakan vitamin A merupakan zat gizi yang esensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan
konsumsi makanan anak cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari makanan lain. Sedangkan sumber vitamin A selain dari bahan
makanan alami juga dari suplemen kapsul vitamin A dosis tinggi.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2. Kadar Vitamin D pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras