5.1.2.  Kadar Vitamin D pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras
Dari hasil penelitian laboratorium pada vitamin larut lemak untuk  vitamin D yang  terdapat  pada  tepung  campuran  pisang  awak  dengan  tepung  beras  dihasilkan
kadar  sebesar  2,4  mcg100  g.  Kadar  vitamin  D  yang  ditentukan  untuk  produk  MP- ASI  bubuk  sesuai  SK  Menkes  no.  224  tahun  2007  yaitu  sebesar  7-10  mcg,  maka
dapat dilihat bahwa vitamin D yang terkandung di dalam bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras belum memenuhi kadar yang ditentukan
sesuai standar MP-ASI. Menurut  WNPG  2004,  kebutuhan  vitamin  D  untuk  anak  balita  usia  7-24
bulan  adalah  sebesar  5  ug  5  mcg  hari.  Jika  dalam  sehari  anak  diberi  MP-ASI sebesar  50  gram  dengan  sekali  pemberian  sebanyak  25  gram  maka  dapat  dihitung
sumbangan  vitamin  D  dari  tepung  campuran  pisang  awak  dengan  tepung  beras  per harinya  sebesar  24  ,  maka  dapat  dikatakan  bahwa  sumbangan  untuk  vitamin  D
belum mencukupi kebutuhan anak usia 7-26 bulan per harinya. Menurut Almatsier 2004, vitamin D berperan mencegah dan menyembuhkan
riketsia,  yaitu penyakit di  mana tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi.  Vitamin D dapat  dibentuk  tubuh  dengan bantuan sinar matahari.  Bila tubuh mendapat  cukup
sinar  matahari  konsumsi  vitamin  D  melalui makanan  tidak  dibutuhkan  karena  dapat disintesis  di  dalam  tubuh,  vitamin  D  dapat  dikatakan  bukan  vitamin,  tetapi  suatu
prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup matahari, vitamin D perlu dipenuhi dari makanan.  Bayi  dan  anak-anak  dianjurkan  berada  di  bawah  sinar  matahari  beberapa
waktu tiap hari.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan  vitamin  D  ini  merupakan  faktor  risiko  penyakit  riketsia  yakni penyakit  yang  terjadi  pada  bayi  dan  anak-anak  yang  dapat  menyebabkan
terganggunya  metabolisme  tulang  sehingga  berimplikasi  pada  pertumbuhan tulangnya  yang  abnormal.  Indonesia  merupakan  negara  tropis  yang  selalu
mendapatkan  sinar  matahari,  itu  membuat  masyarakat  dapat  memanfaatkan  sinar matahari khususnya untuk dapat membantu pembentukan vitamin D di dalam tubuh.
Dalam sehari kulit dianjurkan mendapat paparan matahari selama 10 menit jika cuaca sedang  cerah  dan  apabila  pada  musim  hujan  dianjurkan  mendapat  paparan  matahari
selama  2  jam.  Karena  kulit  balita  masih  tipis  dan  lebih  sensitif  dari  kulit  orang dewasa maka dianjurkan jam  yang terbaik  untuk  mendapat  paparan matahari adalah
pukul 08.00 pagi. Kandungan  vitamin  D  yang  terdapat  di  dalam  bahan  dasar  MP-ASI  tepung
campuran  pisang  awak  dengan  tepung  beras  belum  mencukupi  kebutuhan  anak  usia 7-24 per harinya. Vitamin D relatif lebih stabil dan tidak mudah rusak bila makanan
dipanaskan  atau  disimpan  untuk  jangka  waktu  lama.  Hal  ini  membuat  produk makanan MP-ASI bubuk untuk kandungan vitamin D cukup aman dari kerusakan.
5.1.3.  Kadar Vitamin E pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras