5.2. Kadar Vitamin Larut Air pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan
Tepung Beras
Berdasarkan hasil analisis laboratorium diperoleh kadar vitamin larut lemak yaitu vitamin tiamin, riboflavin, vitamin B12, asam folat, piridoksin, dan vitamin C
yang terdapat di dalam 100 gram bahan dasar MP-ASI tepung campuran pisang awak dengan tepung beras.
5.2.1. Kadar Tiamin Vitamin B1 pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras
Dari hasil analisis vitamin larut air pada tepung campuran pisang awak dengan tepung beras dihasilkan kadar tiamin kurang dari 0,0025 mg100 g. Menurut
pedoman MP-ASI bubuk sesuai SK Menkes no. 224 tahun 2007, kadar tiamin yang dianjurkan adalah sebesar 0,3-0,4 mg. Maka kadar tiamin yang dihasilkan dari tepung
campuran pisang awak dengan tepung beras belum memenuhi standar yang ditentukan yaitu di atas 0,3 mg.
Jika dilihat sumbangannya terhadap angka kecukupan gizi anak usia 7-24 bulan yang diberikan MP-ASI tepung campuran pisang awak matang dengan tepung
beras maka kadar tiamin yang disediakan dalam 50 gram MP-ASI hanya sebesar 0,31 , sedangkan menurut WNPG tahun 2004 angka kecukupan tiamin anak usia 7-24
bulan sebesar 0,4-0,5 mg per hari, sehingga sumbangan tiamin dari MP-ASI ini belum memenuhi kebutuhan per harinya.
Kadar tiamin yang rendah pada produk MP-ASI berbahan dasar tepung campuran pisang awak dengan tepung beras disebabkan langsung karena kandungan
tiamin dari pisang awak dan tiamin dari tepung beras juga sedikit sehingga kadar yang dihasilkan dari hasil penelitian juga kecil, serta dipengaruhi juga karena vitamin
Universitas Sumatera Utara
larut air salah satunya tiamin mudah larut. Dengan cara memasak biasa, tiamin akan larut di dalam air perebus. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memasak dengan jumlah
air secukupnya, dan cara mencuci beras agar jangan terlalu digosok dan dicuci berulang-ulang kali.
Kekurangan tiamin dapat terjadi karena kurangnya konsumsi biasanya disertai kurang konsumsi energi, gangguan absorbsi, ketidakmampuan tubuh
menggunakan tiamin, ataupun karena meningkatnya kebutuhan misalnya karena kebutuhan energi yang meningkat. Gejala klinik kekurangan tiamin terutama
menyangkut sistem saraf dan jantung yang dalam keadaan berat dinamakan beri-beri. Untuk mencukupi kebutuhan tiamin pada anak usia 7-24 bulan sesuai dengan
angka kecukupan yang dianjurkan maka perlu dalam pemberian makanan pendamping ASI setiap harinya diperkaya dengan bahan makanan lain yang memiliki
kandungan tiamin yang baik antara lain jenis kacang-kacangan seperti kacang kapri, kacang panjang, taoge kacang kedelai, kacang kedelai, kacang hijau, dll yang dapat
diolah menjadi bahan tambahan makanan untuk diberikan kepada anak.
5.2.2. Kadar Riboflavin Vitamin B2 pada Tepung Campuran Pisang Awak dengan Tepung Beras