BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Dalam bab ini akan diuraikan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, sehingga masalah dan tujuan dari penelitian ini
akan tercapai. Setelah diketahui hasilnya, maka akan dianalisis sesuai dengan masalah masing-masing. Agar lebih jelasnya, maka akan dibahas lebih lanjut pada
subbab berikut ini.
6.1. Analisis Penentuan Spare part Kritis
Kerusakan yang terjadi pada suatu spare part pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak pasti uncertainty, sehingga sulit untuk memprediksinya.
Tetapi secara umum kerusakan akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia dari spare part. Dengan demikian, semakin lama spare part tersebut digunakan
maka probabilitas kerusakannya semakin besar. Sebelum menentukan spare part kritis, perlu dilakukan analisis kerusakan
dengan menggunakan diagram pareto analisis gambar 5.1. Data yang diambil adalah data frekuensi kerusakan beberapa spare part yang sedikit banyak
berpengaruh pada keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Ada beberapa spare part dalam tiga tahun terakhir yang sering mengalami kerusakan serta mempunyai
pengaruh yang besar terhadap sistem keselamatan dan kenyamanan tersebut, yaitu sepatu rem kanvas sepatu rem, gasket silinder rem kain panas depan, perapat
Universitas Sumatera Utara
oil kain panassil roda belakang, plat koplingkanvas kopling, saringan pembersih, dan elemen saringan filter minyak. Dengan membandingkan
frekuensi kerusakan spare part kritis dengan harga pembelian spare part tersebut akan dapat digambarkan bahwa penanganan ±20 dari jumlah spare part 6 spare
part yang paling sering mengalami kerusakan dari 36 spare part bus dapat mengendalikan ±52 kerusakan yang terjadi. Dan biaya spare part kritis dengan
kerusakan ±20 dari total kerusakan keseluruhan adalah ±51 dari biaya pembelian semua spare part selama 3 tahun. Maka dapat diperoleh 6 spare part
bus yang kritis ±20 dari jumlah spare part yang menghasilkan ±52 kerusakan bus dan menghabiskan ±51 biaya kerusakan. Sehingga dalam
pengolahan data selanjutnya menggunakan data waktu antar kerusakan spare part kritis tersebut.
6.2. Analisis Pengujian Hipotesis Distribusi Data
Distribusi yang diasumsikan dalah distribusi weibull karena distribusi ini merupakan distribusi yang menggambarkan life time umur pakai produk.
Distribusi ini biasa digunakan dalam menggambarkan karakteristik kerusakan dan keandalan pada komponen. Pada penelitian ini uji distribusi yang digunakan
adalah Uji Mann. Uji Mann berfungsi untuk menguji distribusi weibull. Dasar dari test adalah distribusi kumulatif dari contoh hasil pengamatan, diharapkan
mendekati distribusi yang sebenarnya. Dengan menguji hipotesis distribusi diperoleh S
test
S
tabel
untuk semua distribusi data sparepart, sehingga H diterima.
Universitas Sumatera Utara
Berarti data selang waktu antar kerusakan sparepart berdistribusi weibull 2 paramater.
Tabel 6.1. Hasil Pengujian Distribusi Masing-masing Spare part No.
Spare part Stabel
Stes Distribusi Parameter
1 Sepatu rem kanvas sepatu rem
0,81 0.2488
Weibull
α = 95.8322 β = 12.4724
2 Gasket silinder rem kain panas depan
0,75 0.2353
Weibull
α = 106.992 β = 12.6694
3 Perapat oil kain panassil roda belakang
0,75 0.3262
Weibull
α = 103.959 β = 10.2277
4 Plat koplingkanvas kopling
0,86 0.2472
Weibull
α = 126.242 β = 24.1502
5 Saringan pembersih
0,76 0.0713
Weibull
α = 175.623 β = 17.2908
6 Elemen saringan filter minyak
0,77 0.1195
Weibull
α = 209.745 β = 18.9269
6.3. Analisis Mean Time to Failure MTTF