Komponen Mesin 1.Sistem Pendinginan

Langkah Buang Pada langkah ini torak bergerak ke atas dan mendorong keluar gas yang telaj terbakar melalui katup buang yang sudah terbuka. 3.4.1. Komponen Mesin 3.4.1.1.Sistem Pendinginan Di dalam sistem ini terdapat mantel pendingin yang menyelubungi silinder-silinder motor dalam blok silinder dan kepala silinder, mantel pendingin berhubungan dengan radiator yang dipasangkan di bagian depan mesin, air yang telah panas dalam mantel dialirkan ke radiator untuk didinginkan, pendinginan air ini dilakukan oleh udara yang mengalir melalui kisi-kisi radiator sedangkan tarikan udara dilakukan oleh kipas yang digerakkan oleh mesin. Dibandingkan dengan pendinginan udara maka pengontrolan suhu pendinginan dalam sistem ini ternyata lebih mudah dan merata. Air mengalir dari mesin melalui pompa untuk diteruskan menuju radiator, dan setelah didinginkan selama melalui radiator air ini kembali lagi masuk ke mesin. Mantel pendingin mengelilingi silinder-silinder dan kepala silinder yang merupakan bagian kombinasi blok silinder dan kepala silinder, berfungsi untuk mendinginkan bagian silinder dan ruang bahan bakar secara efektif karena bagian-bagian ini cepat sekali menjadi panas. Dibagian bawah terdapat keran pembuang untuk membuang air pendingin. Radiator berfungsi mendinginkan air yang menjadi panas setelah beredar dalam mantel air pendingin pada mesin. Radiator terdiri dari dua buah tabung air yag terletak di bagian atas dan bawah, kedua tabung ini dihubungkan oleh kisi-kisi pendingin air, Universitas Sumatera Utara pipa pemasukan air dari mantel dan pipa pembuangan, sedangkan pada tabung lainnya yang terletak di bagian bawah terdapat keran pembuang air dan pipa air yang menghubungkan bagian ini dengan mantel air pada mesin. Udara yang diisap kipas mengalir melalui kisi-kisi radiator dan mengambil panas sebanding dengan jumlah udara yang mengalir per satuan waktu serta perbedaan suhu antara udara tersebut dengan sirip-sirip itu sendiri, pada saat kendaraan berjalan jumlah aliran udara yang melalui sirip-sirip tadi bertambah. Pompa air berfungsi memberika tenaga kepada air untuk dapat melakukan peredarannya, untuk itulah biasanya digunakan pompa sentrifugal yang dipasangkan dibagian depan blok silinder, gerak putar pompa diperoleh dari putaran poros engkol melalui tali kipas. Termostat adalah semacam katup otomatis yang bekerja atas dasar pengaruh suhu air pendingin dan biasanya dipasangkan di dalam saluran air yang keluar dari kepala silinder. Gambar komponen-komponen di dalam sistem pendinginan dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.2.Sistem Pelumasan Di dalam mesi terdapat bagian-bagian yang bergerak seperti poros engkol, torak, batang torak, katup, dan sebagainya. Peluamasan dimaksudakan untuk menghindari hubungan langsung dari dua bagian yang bergeseran. Lapisan minyak tipis yang terjadi menyebabkan poros dan bantalan tidak berhubungan langsung, apabila di antara poros dan bantalan ini tidak diberi minyak maka sebagai akibatnya akan timbul gesekan yang besar, hal ini menjadi sebab Universitas Sumatera Utara timbulnya keausan dan panas yang besar sehinggan menimbulkan gangguan dan kerusakan pada mesin, sistem pelumasan direncanakan untuk mengatur proses pelumasan pada mesin. Secara umum fungsi pelumasan mesin adalah : 1. mencegah terjadinya kontak pada metallogam yang menimbulkan kebisingan, kehilangan energi, kerusakan, dan keusangan. 2. menghantar panas dari piston, dinding silinder, bantalan, roda gigi, kam, dan sebagainya. 3. merupakan silperapat yang positif antara ringcincin piston dan dinding silinder. 4. melepaskan kontaminasicemaran-cemaran bahan dari luar antara bagian- bagian yang bersinggungan. Komponen-komponen sistem pelumasan adalah : 1. Pompa oli 2. Indikator tekanan 3. Sistem distribusi oli atau saluran oli dan pipa penya lur 4. Panci oli karter 5. Gasketperapatpelapis karet karter 6. Batang pengukur oli 7. Saringan oli filter oli 8. Tutup saringan oli 9. Pendingin oli Oli pelumas yang digunakan adalah oli mineral dengan tambahan bahan kimia yang bervariasi. Tujuan pemberian bahan kimia yang bervariasi adalah Universitas Sumatera Utara untuk mencegah oli menjadi encer jika kondisi telah panas, mencegah oli menjadi kental jika kondisi telah dingin. Akibat adanya berbagai jenis mesin, berariasinya cara pengoperasiannya serta kondisi cuaca, oli mesin dibuat dalam derajat kualitas yang berbeda dan viskositas atau kekentalan yang berbeda. Informasi ini selalu diberikan pada buku manual dan buku petunjuk perawatan atau servisnya. Gambar komponen-komponen di dalam sistem pelumasan dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.3.Sistem Bahan Bakar Khusus pada motor diesel yang menggunakan bahan bakar minyak solar atau minyak diesel maka digunakan pompa injeksi dan sistem penyemprotan bahan bakar melalui pengabut nosel. Mesin diesel dilengkapi dengan pompa injeksi model Bosch yang sanggup memberikan sejumlah bahan bakar yang tepat untuk segala kondisi kerja mesin termasuk start, idling, percepatan, kecepatan tinggi dan kendaraan dengan beban berat. Tujuan injeksi adalah menginjeksi bahan bakar yang bersih ke dalam ruang bahan bakar dalam jumlah dan waktu tertentu, sistem ini terdiri dari beberapa bagian yaitu elemen pompa injeksi, pompa bahan bakar, nose.pengabut dan governor. 1. Elemen pompa injeksi Pompa ini terdiri dari sebuah plunyer torak di dalam suatu silinder yang direncanakan secara teliti dengan kelonggaran yang sangat kecil, kira-kira 0,01 mm agar dapat diperoleh kerapatan yang baik pada waktu memompa bahan bakar dengan tekanan tinggi dan juga pada saat putaran sangat lambat, celah menyilang yang disebut celah alur memotong plunyer yang berbentuk silinder, sebuah lubang Universitas Sumatera Utara menghubungkan alur ini dengan bagian atas plunyer. Bahan bakar disalurkan oleh pompa bahan bakar menuju pompa injeksi dengan suatu tekanan tertentu dari elemen pompa sesuai dengan gerak putar poros nok. 2. Pompa bakan bakar Pompa bahan bakar berfungsi memompakan bahan bakar dari tangki secara tetap atau terus menerus melalui saringanmenuju ruang bahan bakar pada rumah pompa injeksi, pompa bahan bakar yang merupakan pompa torak ini dipasangkan dibagian pompa injeksi dan digerakkan oleh poros nok pompa, selain itu juga dilengkapi dengan pompa tangan untuk memungkinkan pemompaan dengan tangan agar memudahkan pada waktu start dan untuk mengeluarkan udara. 3. Nosel pengabut Jenis nosel terutama ditetukan oleh proses pemabakaran dan bentuk dari ruang bakarnya, jenis berlubang banyak biasanya digunakan untuk motor diesel dengan sistem injeksi langsung, sedangkan jenis pin digunakan untuk motor diesel yang menggunakan kamar muka dan kamar pusar. Pengabut berfungsi memberikan sejumlah bahan bakar untuk keperluan pembakaran pada motor melalui nosel, disini juga dapat diatur tekanan pembukaan katup nosel. Jarum nosel terpasang berturut-turut dengan pena penekan dan pegas penekan, tegangan pegas penekan bisa diatur melalui sekerup pengatur agar dapat diperoleh tekanan pembukaan katup tertentu. 4. Governor Governor berfungsi melakukan pengontrolan secara otomatis terhadap pemberian bahan bakar sesuai dengan beban motor, sistem mekanisme governor Universitas Sumatera Utara terbagi dua golongan yaitu secara pneumatik dan berdasarkan gaya sentrifugal, governor mengatur batas kecepatan tertinggi dan terendah serta tingkat kecepatan lainnya. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan diatur oleh posisi kontrol rack batang pengontrol yang berputar menurut kontrol governor. Gambar komponen- komponen di dalam sistem bahan bakar dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.4.Sistem Transmisi Yang termasuk golongan sistem transmisi adalah : 1. Blok silinder 2. Tabung silinder 3. Kepala silinder 4. Gasket kepala silinder pakingdeksel 5. Tutup kepala silinder 6. Cincin piston ring piston 7. Piston torak 8. Batang torak 9. Poros engkol a. Roda gigi pengatur poros engkol b. Gigi roda penerus 10. Pedal kopling 11. Kopling a. Plat koplingkanvas kopling b. Plat penekan, Pegas Diafragma Kopling, Tutup Kopling Matahari Universitas Sumatera Utara c. Bantalan pelepas d. Tabung bantalan pelepas e. Garpu Kopling 12. Silinder pelepas a. Klep silinder pelepas 13. Master silinder a. Unit piston isi master rem 14. Tangki master silinder 15. Bak persnelling 16. Tuas persnelling 17. Poros utama as gardan 18. Poros penggerak gardan a. Kopling silang salib sumbuspider b. Kuk yoke 19. Rumah diferensial a. Roda gigi pinion b. Roda gigi kerona c. Poros roda belakang 20. Transmisi a. Rumah transmisi b. Pemindah garpu c. Poros penggerak d. Roda gigi utama Universitas Sumatera Utara e. Poros yang digerakkan f. Gigi yang digerakkan g. Gigi antara dan poros h. Roda gigi mundur dan poros 21. Poros belakang a. Tromol b. Penyambung pipa rem c. Satuan poros sumbu belakang d. Gasket e. Penahan bagian dalam dan luar f. Bantalan dan spase lahar roda belakang g. Perapat oilsil rodakain panas h. Pelek roda belakang 22. Poros depan a. Sumbu depan b. Bantalan sumbu c. Kingpin dan bos d. Sumbat penahan mangkuk e. Peluncur lengan kemudi f. Bantalan rol g. Poros depan selubung h. Gasket silinder rem kain panas i. Tutup pengikat roda depan Universitas Sumatera Utara j. Tromol k. Pelek roda depan 23. Kemudi a. Roda kemudi b. Lengan kemudi c. Tuas tengah d. Tuas penyambung e. Rumah gigi kemudi f. Pemegang lengan terot 24. Rodaban 25. Rem tangan a. Tuas Rem tangan b. Kabel rem bagian depan c. Kabel rem bagian belakang Kiri dan kanan d. Pengimbang Equalizer e. Pegas 26. Rem Belakang dan depan a. Pedal rem b. Landasan plat rem backing palt c. Tuas sepatu rem tangan d. Sepatu rem Kanvas sepatu rem e. Pegas penahan sepatu rem per rem f. Tromol brake drum Universitas Sumatera Utara g. Sekrup penyetel sepatu h. Penopang sepatu rem tangan i. Silinder roda - Kunci pegas penyetel - Baut pengikat - Pengikat - Pegas pemampat - Tutup silinder - Torak silinder roda - Mur penyatu silinder roda karet remsetelan rem Gambar komponen-komponen di dalam sistem transmisi ini dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.5.Sistem Pembuangan Sistem pembuangan dihubungkan ke masing-masing sambungan pembuangan dari silinder dan ditempatkan pada kendaraan secara aman. Penempatan komponen sitem ini tergantung pada lokasi mesin, oleh karena itu, sistem pembuangan umumnya ditemaptkan di belakang kendaraan. Fungsi dari sistem pembuangan adalah : 1. menghantar gas buang secara aman dengan temapt yang lebih memungkinkan pada kendaraan dan dikeluarkan ke udara luar. 2. mereduksimenekan kebisingan dan temperatur sebelum dilepas. 3. pada beberapa kendaraan mereduksi pencemaran gas buang. Universitas Sumatera Utara Komponen dari sistem pembuangan adalah : 1. Saluran buang 2. Pipa buang 3. Mufler peredam 4. Injektor Injeksi udara 5. Katalistik Konverter Saluran buang yang umumnya terbuat dari besi tuang dipasang di kepala silinder dan dihubungkan pada sambungan pembuangan ke pipa pengeluaran. Pada sambungan saluran buang dipasang gasket untuk mencegah kebocoran dari kepala silinder. Pipa buang mengalirkan gas dari saluran buang ke muflerperedam suara. Pipa yang terbuat dari baja ini mengalirkan gas ke bawah dan ditempatkan di bawah kendaraan. Muflerperedam dipasangkan ke bodi atau casis dengan pemasangan fleksibel, berfungsi untuk meredammereduksi kebisingan suara yang terjadi. Gambar komponen-komponen di dalam sistem pembuangan ini dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.6.Sistem Suspensi Sistem pemegasan mobil atau suspensi adalah mekanisme yang ditempatkan diantara bodi atau rangka dan roda-roda yang berfungsi untuk menahan kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan dan memberikan kenikmatan mengendarai mobil. Sistem suspensi ini terdiri dari bagian-bagian yang mencegah kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan jalan yang terus Universitas Sumatera Utara ke rangka dan termasuk bagian-bagian pegas, peredam kejutan dan stabilisator. Komponen-komponen sistem suspensi antara lain : 1. Peredam kejut Pegas spiral 2. Rangka penyatu 3. Pegas torsi stabilisator 4. Pegas daun 5. Batang stabilisator Pada sistem suspensi, pegas-pegas berperan penting sekali dalam hubungannya antara poros-poros dan rangka dengan jalan menahan kejutan- kejutan dari jalan, mencegah kejutan tersebut berpindah ke rangka. Bentuk suatu bodirangka akan berubah bila diberikan beban dan kembali pada bentuk aslinya bila beban dipindahkan. Pegas mempunyai sifat elastis untuk menahan kejutna- kejutan, model yang digunakan pada mobil adalah model pegas daun yang tersiri dari beberapa lembar diikatkan menjadi satu, pegas koil dibuat dari batang besi yang berbentuk koil dan batang torsi menggunakan batang baja yang elastis. Fungsi stabilisator untuk mencegah rangka melayang bila kendaraan membelok dan stabilisator ini banyak digunakan pada suspensi depan. Gambar komponen- komponen di dalam sistem suspensi ini dapat dilihat pada lampiran L.7. 3.4.1.7.Sistem Kelistrikan Bagian-bagian dari sistem kelistrikan mobil adalah konstruksi yang rumit tetapi semua bagian-bagian itu hanya mungkin bekerja bila ada aliran listriknya. Sistem kelistrikan terdiri dari dua komponen utama yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. komponen utama meliputi baterai dan kabelkawat kelistrikan 2. pemisahan sistem kelistrikan meliputi penyalaan ignition, starter, pengisian charging, dan peringatan warning Pada umumnya sistem listrik dalam mobil terdiri atas akki accu, lampu depan dan belakang, lampu penunjuk arah, dinamo, klakson, lampu kabut, lampu parkir, lampu penerangan bagian dalam, motor wiper penghapus kaca, papan sekering, dan motor starter. Gambar komponen-komponen di dalam sistem kelistrikan ini dapat dilihat pada lampiran L.7. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ilmiah merupakan suatu rangkaian proses yang terkait dan tersusun secara sistematis dan merupakan suatu proses yang panjang. Rangkaian tersebut digambarkan dalam tahap penelitian, dan setiap tahap penelitian merupakan bagian yang menentukan untuk tahap berikutnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ilmiah diperlukan dua syarat yaitu pemahaman konsep dasar ilmu pengetahuan dan penguasaan metodologi penelitian. Dari kedua syarat tersebut akan melahirkan teknik berpikir secara ilmiah. Ilmu penegetahuan merupakan teori, teori yang sudah ada merupakan suatu dasar dalam menentukan variabel penelitian dan hubungan antara variabel tersebut. Hasil yang diperoleh dalam suatu penelitian memungkinkan untuk dikembangkan kembali dan merupakan dasar dari suatu proses belajar yang kritis terhadap permasalahan sekitarnya. Untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik pula. Hal ini disebabkan karena suatu penelitian adalah suatu proses, sehingga perlu melewati setiap tahap proses dengan cermat dan teliti. Secara garis besar, tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara