Waktu berhenti kendaraan untuk perbaikan kerusakan yang terjadi pada saat bus beroperasi menyebabkan lost opportunity. Dan pada kenyataannya tidak
selalu ada bengkel pada zona perjalanan armada bus CV.Moria, sehingga perlu dilakukan penjadwalan penggantian komponen kritis planned replacement.
Dengan merumuskan masalah di atas maka dapat diperoleh jenis kerusakan, jumlah, perilaku kerusakan, dan periode waktu penggantian. Data-data tersebut
akan sangat membantu pihak perusahaan untuk mendapatkan database mengenai perawatan armada. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
berkenaan dengan hal tersebut dengan judul “Rancangan Persiapan Penyusunan Database untuk Kegiatan Maintenance Overhaul Repair Studi
Kasus di CV. Moria”.
1.2. Rumusan Permasalahan
Dengan sistem maintenance yang dilaksanakan pihak perusahaan berupa corrective maintenance, yaitu penggantian komponen menunggu sampai
komponen rusak menyebabkan kurangnya keamanan, membahayakan, serta mengurangi kenyamanan dan juga akan berpengaruh pada terganggunya operasi
armada, dengan kenyataan bahwa pada setiap pengoperasiannya ada kalanya satu sampai tiga bus mengalami kerusakan, yang pada akhirnya akan merugikan
perusahan. Untuk tidak merubah jadwal perjalanan akibat kerusakan tersebut, maka kerusakan-kerusakan komponen kritis tersebut dapat disusun menjadi
tindakan maintenance terjadwal dan akan ditungkan dalam sebuah database. Maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah penentuan periode waktu
Universitas Sumatera Utara
penggantian pencegahan planned replacement yang sebaiknya dilakukan perusahaan. Untuk memudahkan pihak perusahaan dalam mengingat jadwal
maintenance tersebut maka dibuat suatu database yang bersifat alertness, yaitu warning untuk melaksanakan maintenance bus menjelang waktu maintenance
tiba. Database ini juga berguna dalam me-record data interval kerusakan yang terjadi pada komponen, sehingga dapat membantu pihak perusahaan untuk tetap
memperkirakan perilaku kerusakan komponen bus.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk menentukan penjadwalan penggantian pencegahan pada komponen kritis planned replacement dan akan
dituangkan dalam sebuah database untuk mempermudah pihak perusahaan melakukan tindakan maintenance tersebut, serta memberi prosedur dalam
menyelesaikan tindakan maintenance tersebut.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan tertentu, agar tidak menyimpang dari tujuan. Batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini
adalah: a.
Komponen yang diteliti adalah komponen kritis yang sering mengalami penggantian, dimana frekuensi kerusakan sangat tinggi karena berpengaruh
pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.
Universitas Sumatera Utara
b. Penentuan penjadwalan penggantian pencegahan didasarkan pada kriteria
keandalan komponen yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia pakai. Sedangkan biaya perawatan, lama waktu perawatan, dan jumlah
tenaga kerja tidak dibahas dalam penelitian ini. c.
Maintenance yang diamati adalah minor shutdown yang dapat di-handle tanpa mengakibatkan jadwal perjalanan terganggu, namun harus dirancang menjadi
scheduled actions dan dapat dilakukan pada bengkel workshop perusahaan sendiri yang ada di Medan maupun di Pangaribuan.
d. Faktor-faktor penyebab kerusakan tidak dibahas dalam penelitian ini.
e. Semua kendaraan bus secara teknis memiliki mesin yang sama yaitu mesin
diesel. f.
Bus yang diteliti adalah jenis FE 304 4 Wheels 100 PS dengan kapasitas maksimum 20 orang, sedangkan jenis bus FE 447 6 Wheels 135 PS dengan
kapasitas maksimum 40 orang tidak dalam pengamatan. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Komponen yang dipakai perusahaan adalah komponen yang
direkomendasikan oleh perusahaan. b.
Penjadwalan replacement didasarkan pada data masa lampau. c.
Perjalanan dengan rute Medan-Pangaribuan merupakan perjalanan yang cukup panjang ±300 kmhari, sehingga supir memerlukan waktu beristrirahat
untuk melakukan perjalanan keesokan harinya. Waktu istirahat supir dan bus ini akan digunakan menjadi waktu untuk melakukan maintenance.
Universitas Sumatera Utara
d. Beban normal bus adalah dengan kapasitas bus 20 orang per perjalanan dan
Gross Vehicle Weight GVW sebesar 5.150 kg termasuk berat bahan bakar kendaraan, penumpang dan barang. Sedangkan kecepatan rata-rata adalah
60k mjam.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir