Tabel 5.3. Bobot Biaya Spare Part Lanjutan
No. Nama Spare part
Frekuensi Kerusakan
kali Harga Rp
Jumlah Bobot
25 PENAHAN BAGIAN DALAM DAN
LUAR 2
30,000 1
60,000 26
BANTALAN DAN SPASE LAHAR RODA BELAKANG
2 70,000
1 140,000
27 PERAPAT OIL KAIN PANASSIL
RODA BELAKANG 10
35,000 2
700,000 28
KINGPIN DAN BOS 2
250,000 1
500,000 29
BANTALAN ROL LAHAR RODA DEPAN
1 70,000
1 70,000
30 GASKET SILINDER REM KAIN
PANAS DEPAN 10
35,000 2
700,000 31
TEROT PEMEGANG LENGAN 2
150,000 2
600,000 32
SEPATU REM KANVAS SEPATU REM
12 100,000
4 4,800,000
33 PEGAS PENAHAN SEPATU REM
PER REM 1
15,000 4
60,000 34
MUR PENYETEL RODA SILINDER SETELAN REM
2 10,000
4 80,000
35 MUR PENYATU SILINDER RODA
KARET REM 3
5,000 4
60,000 TOTAL
14.305.000
3.5.4. Penentuan Spare part Kritis
Dengan memperhatikan diagram pareto, maka dapat disimpulkan spare part kendaraan bus yang kerusakannya berpengaruh besar terhadap kerusakan
sistem. Spare part tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Spare part Kritis Kendaraan Bus Spare part
Frek. Persentase
Kerusakan Biaya Rp.
Sepatu rem kanvas sepatu rem 12
12.12
4.800.000
Gasket silinder rem kain panas depan
10 10.10
700.000
Perapat oil kain panassil roda belakang
10 10.10
700.000
Plat kopling kanvas kopling 8
8.08
760.000
Saringan pembersih 6
6.06
240.000
Elemen saringan filter minyak 5
5.05
100.000
TOTAL 52
7.300.000
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa penanganan ±20 dari jumlah spare part 6 spare part yang paling sering mengalami kerusakan dari 36 spare
part bus dapat mengendalikan ±52 kerusakan yang terjadi. Dan biaya spare part kritis dengan kerusakan ±20 dari total kerusakan keseluruhan adalah
±51 sebanyak Rp.7.300.000 dari total Rp.14.305.000 dari biaya pembelian
semua spare part selama 3 tahun. Maka dapat diperoleh 6 spare part bus yang kritis ±20 dari jumlah
spare part yang menghasilkan ±52 kerusakan bus dan menghabiskan ±51 biaya kerusakan.
Universitas Sumatera Utara
7 10
6 3
24 2
29 15
21 4
23 33
5 20
14 19
17 9
11 25
28 31
1 13
34 26
18 35
22 8
12 16
30 27
32
KOMPONEN
100
80
60
40
20
F R
EK U
E N
SI K
ER U
S A
K A
N
100
80
60
40
20
P e
rc e
n t
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
3 3
3 5
6 8
10 10
12
Gambar 5.1. Diagram Pareto Kerusakan Spare part Pada Bus
Universitas Sumatera Utara
3.5.5. Data Interval Waktu Antar Kerusakan Spare part
Setelah mengetahui spare part kritis, maka diambil data waktu antar kerusakan dari spare part kritis tersebut. Data waktu antar kerusakan ini
diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak bengkel disebabkan data historis dari perusahaan tidak ada. Data ini diperoleh berdasarkan kenyataan di lapangan
dan dibandingkan dengan time to overhaul setiap spare part yang didapat dari katalog spare part. Pada kenyataannya, time to overhaul yang direkomendasikan
oleh pabrik tidak sesuai atau tidak tercapai disebabkan kondisi perjalanan termasuk jalan raya yang sewaktu-waktu berubah. Oleh karena itu, penulis
menggunakan software microsoft exel dalam membangkitkan data dengan nilai maximum dan minimum sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak bengkel.
Data Time to overhaul setiap spare part kritis dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.5. Time to Overhaul Spare part Nama Spare part
TTO Km Hari
Sepatu rem kanvas sepatu rem 50000
167 Gasket silinder rem kain panas depan
40000 134
Perapat oil kain panassil roda belakang
40000 134
Plat kopling kanvas kopling 55000
184 Saringan pembersih
70000 233
Elemen saringan filter minyak 80000
267
Ket : Jarak yang ditempuh per hari ± 300 Km.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Interval Waktu Antar Kerusakan Spare part
No. Waktu Kerusakan hari
Sepatu rem
kanvas sepatu
rem Gasket
silinder rem kain
panas depan
Perapat oil kain
panassil roda
belakang Plat
kopling kanvas
kopling Saringan
pembersih Elemen
saringan filter
minyak
1 98
111 103
127 186
218 2
95 89
88 116
182 176
3 99
98 112
131 156
197 4
93 114
109 129
165 211
5 84
92 113
112 181
214 6
69 109
76 124
142 7
100 91
103 118
8 96
110 96
129 9
68 115
79 10
99 97
107 11
93 12
103
Sumber : CV.MORIA dan TORUS SERVICE
3.6. Pengolahan Data