Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

2. Reliabilitas Instrumen Untuk menghitung reliabilitas instrumen dilakukan analisis butir soal dan perhitumgannya dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu: 7 r = 2 2 1 1 t b k k keterangan : r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal yang valid 2 b = jumlah varians butir 2 t = varians total 3. Taraf Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus Indeks Kesukaran : P = JS B Keterangan : P = indeks kesukaran B = skor siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = skor maksimal seluruh soal 7 Suharsismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ... , hal. 109. Kriteria Indeks Kesukaran Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah 8 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00-1,00 Arikunto, 2003. Daya pembeda soal dari item-item soal digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Langkah-langkah untuk menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 1. Merangkai skor hasil tes uji coba, yaitu mengurutkan hasil tes siswa mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terrendah. 2. Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal adalah : D = B A B B A A P P J B J B Keterangan : DP = daya pembeda soal B A = jumlah skor yang benar pada butir soal pada kelompok atas B B = jumlah skor yang benar pada butir soal pada kelompok bawah J A = skor maksimal kelompok atas J b = skor maksimal kelompok bawah 9 8 Suharsismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ... , hal. 207-210. Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Klasifikasi daya pembeda : D : 0,00 sampai 0,20 : Jelek Poor D : 0,21 sampai 0,40 : Cukup Satisfactory D : 0,41 sampai 0,70 : Baik Good D : 0,71 sampai 1,00 : Baik sekali Excellentarikunto D : bila negatif : Jelek sekali 10

F. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data 11 Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kai kuadrat Chi-Square. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 12 1 Merumuskan hipotesis H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H a : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal 2 Menentukan rata-rata 3 Menentukan standar deviasi 4 Membuat daftar distribusi frekuensi observasi dan ekspektasi 5 Menghitung harga 2 dengan menggunakan rumus: k i ei f ei f oi f 1 2 2 9 Suharsismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, ... , hal. 211-214. 10 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ... , hal.41. 11 Kadir, Statistika Untuk Penelitiah Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT Rosemata Sempurna, 2010, h. 107 –108. 12 Kadir, Statistika Untuk Penelitian ..., h. 111 Keterangan: 2 = Harga kai kuadrat Chi-Square oi f = Frekuensi observasi ke-i ei f = Frekuensi ekspektasi ke-i k = Banyak kelompokinterval 6 Menentukan t abel 2 pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelompok. 7 Kriteria pengujian Terima H : Jika t abel 2 hit ung 2 Tolak H : Jika t abel 2 hit ung 2 b. Uji Homogenitas Data Setelah uji normalitas, peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 13 1 Hipotesis H o = varians kedua sampel sama H a = varians kedua sampel tidak sama 2 Bagi data menjadi dua kelompok 3 Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok 4 Tentukan F hitung dengan rumus : F hitung = 2 2 2 1 S S Dimana, S 2 = 1 2 2 n n X X n i i 13 Kadir, Statistika Untuk Penelitiah Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta :PT Rosemata Sempurna, 2010, h. 118. Keterangan: F = Homogenitas S 1 2 = Varians terbesar S 2 2 = Varians terkecil 5 Tetapkan taraf signifikansi α 6 Hitung F tabel dengan rumus F tabel = 2 1 F n 1 – 1, n 2 – 1 7 Tentukan kriteria pengujian: a. jika F hitung F tabel , maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi sama. b. jika F hitung F tabel , maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak sama. Digunakan uji Fisher dengan taraf signifikasi = 0,05. 2. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan antara kemampuan penalaran matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis komputer berbantuan VCD interaktif kelompok eksperimen dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori berbantuan media gambar kelompok kontrol. Sedangkan apabila data populasi tidak berdistribusi normal atau tidak homogen, maka pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametik. Langkah-langkah pengujian hipotesis 1. Rumusan Hipotesis H o : 1 2 H a : 1 2 2. Tentukan Uji Statistik. 14 Rumus yang digunakan : 1. Jika varians populasi homogen Rumus : t hitung = 2 1 2 1 1 1 n n S X X gab ; dengan db = n 1 + n 2 – 2 2. Jika varians populasi heterogen Rumus : t hitung = 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X ; dengan db = 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 n n S n n S n S n S Dimana : 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 n n S n S n S gab Keterangan: 1 X = rata-rata kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar dari kelompok eksperimen 2 X = rata-rata kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar dari kelompok kontrol S 1 2 = standar deviasi varians kelompok eksperimen S 2 2 = standar deviasi varians kelompok kontrol n 1 = jumlah sampel kelompok eksperimen n 2 = jumlah sampel kelompok kontrol S gab = varians gabungan 3. Tentukan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan derajat keyakinan 95 dengan = 5 dan rumus t tabel = t , db. 14 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsino, 2005, cet. 3, ed. 6, h. 239.