64
64
Adapun pencapaian pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas eksperimen pada tiap dimensi pemahaman menurut
Bloom, yaitu translation, interpretation, dan extrapolation yang dapat dilihat pada lampiran 13 hal.172. Kemudian lebih jelasnya berikut ini disajikan
rekapitulasi nilai tiap dimensi pemahaman konsep pada kelas eksperimen:
Tabel 4.2 Skor Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen untuk Tiap Dimensi
Dimensi Pemahaman
Jumlah Siswa
Skor Maksimum
Rata-Rata Standar
Deviasi Persentase
Translation 38
18 16,87
1,68 93,71
Interpretation 38
18 10,55
3,72 58,63
Extrapolation 38
64 41,32
8,17 64,56
Total -
100 68,74
- -
Berdasarkan tabel 4.2, skor pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih didominasi pada dimensi pemahaman translation. Hal
ini terlihat dari persentase tiap dimensi, dimana dimensi translation memperoleh persentase yang paling besar yaitu 93,71 sedangkan dimensi
interpretation dan dimensi extrapolation memperoleh persentase berturut- turut sebesar 58,63, dan 64,56. Rata-rata skor siswa pada dimensi
translation adalah 16,87 sedangkan rata-rata skor siswa pada dimensi interpretation dan dimensi extrapolation berturut-turut adalah sebesar 10,55
dan 41,32.
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Luas dan Volume Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal lampiran 16, hal. 179-181, diperoleh nilai posttest pada kelas kontrol yang berjumlah 38 siswa
diperoleh rentangan nilai dari 33 sampai dengan nilai 86, rata-rata
X
58,32, median Me 57,25, modus Mo 53,50, varians s
2
220,76, simpangan baku
65
65
s 14,86, tingkat kemiringan sk 0,324, karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan dan dikatakan kurva menceng kanan,
dan ketajaman kurtosis
4
1,76 yang berarti kurang dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik mendatar.
Deskripsi data hasil tes kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas kontrol disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tes Pemahaman Konsep Luas dan Volume
Kelas Kontrol Nilai
Frekuensi Absolut
Kumulatif Relatif
Kumulatif
33-41 6
6 15,79
15,79 42-50
7 13
18,42 34,21
51-59 8
21 21,05
55,26 60-68
6 27
15,79 71,05
69-77 6
33 15,79
86,84 78-86
5 38
13,16 100
Jumlah 38
– 100
– Berdasarkan data sebelumnya, diperoleh rata-rata sebesar 58,32.
Dengan demikian persentase siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata yaitu sebesar 44,74. Sedangkan persentase siswa yang memiliki nilai di
bawah rata-rata yaitu sebesar 55,26. Karena nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah adalah sebesar 65 artinya 34,21 dari jumlah siswa
memperoleh nilai di atas KKM.
66
66
Distribusi frekuensi kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar kelas kontrol dapat digambarkan dalam grafik
histogram dan poligon frekuensi berikut:
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Frekuensi
Pemahaman Konsep Luas dan Volume Kelas Kontrol
Dari nilai mean, median, dan modus serta histogram tersebut terlihat bahwa
Me Mo. Hal tersebut menunjukkan bentuk kurva model positif atau kurva menceng ke kanan. Koefisien kemiringan kurvanya sebesar 0,324
artinya sebaran data kelas kontrol cenderung melandai ke kanan. Nilai kurtosis kelas kontrol yaitu sebesar 1,76 artinya kurva berbentuk platikurtik.
32,5 41,5
50,5 59,5
68,5 77,5
86,5
Nilai
Frekuensi
4
2 6
8 10
67
67
Adapun pencapaian pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas kontrol pada tiap dimensi pemahaman menurut Bloom,
yaitu translation, interpretation, dan extrapolation yang dapat dilihat pada lampiran 14 hal.174. Kemudian lebih jelasnya berikut ini disajikan
rekapitulasi nilai tiap dimensi pemahaman konsep pada kelas kontrol :
Tabel 4.4 Skor Pemahaman Konsep Kelas Kontrol untuk Tiap Dimensi
Dimensi Pemahaman
Jumlah Siswa
Skor Maksimum
Rata-Rata Standar
Deviasi Persentase
Translation 38
18 15,05
2,94 83,63
Interpretation 38
18 10,29
2,82 57,16
Extrapolation 38
64 32,74
10,66 51,15
Total -
100 58,08
- -
Berdasarkan tabel 4.4, skor pemahaman konsep luas dan volume bangun rung sisi datar siswa kelas eksperimen lebih didominasi pada dimensi
pemahaman translation. Hal ini terlihat dari persentase tiap dimensi, dimana dimensi translation memperoleh persentase yang paling besar yaitu 83,63
sedangkan dimensi interpretation dan dimensi extrapolation memperoleh persentase berturut-turut sebesar 57,16, dan 51,15. Rata-rata skor siswa
pada dimensi translation adalah 15,05 sedangkan rata-rata skor siswa pada dimensi interpretation dan dimensi extrapolation berturut-turut adalah
sebesar 10,29 dan 32,74.
68
68
3. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Luas dan Volume Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data statistik hasil tes pemahaman konsep luas dan volume pada materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan media VCD Interaktif dengan
yang menggunakan media gambar terdapat perbedaan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 15 dan 16 hal. 176
–181 kemudian lebih jelasnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Statistik Hasil Penelitian
Data Pemahaman Konsep Luas dan Volume Statistik
Kelas Eksperimen
Kontrol
Nilai Terendah 48
33 Nilai Tertinggi
94 86
Mean X
68,55 58,32
Median
e
M
67,13 57,25
Modus
O
M
65,10 53,50
Varians
2
S
132,051 220,76
Simpangan Baku
S 11,49
14,86 Koefisien Kemiringan
K
S 0,3
0,324 Kurtosis
4
2,462
1,76 Jumlah Sampel
38 38
Berdasarkan perbandingan data statistik hasil posttest di atas, nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai posttest kelas kontrol. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata
X
kelas eksperimen sebesar 68,55, sedangkan kelas kontrol 58,32 dengan selisih 10,23 68,55
– 58,32 begitu pula dengan nilai median, modus, varians dan simpangan baku kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Tingkat kemiringan sk kelas eksperimen dan kontrol berturut-turut 0,3 dan 0,324, karena nilai sk 0, maka kedua kelas
69
69
memiliki bentuk kurva model positif atau kurva melandai ke kanan, yang artinya kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata. Ketajamankurtosis
kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut 2,462 dan 1,76, karena kedua nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka kedua kurva berbentuk platikurtik kurva
agak datar yang artinya nilai-nilai data tersebar secara merata sampai jauh dari rata-ratanya.
Secara visual penyebaran nilai posttest kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas eksperimen dan
siswa kelas kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.3 Kurva Distribusi Nilai Hasil Posttest Kemampuan Pemahaman Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa kelas eksperimen memiliki modus lebih besar dari 65 yang merupakan nilai KKM, sedangkan kelas
kontrol memiliki modus kurang dari nilai 65, hal ini menunjukkan bahwa perolehan nilai kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Titik Tengah Frekuensi
70
70
Adapun pencapaian pemahaman konsep luas dan volume tiap dimensi pemahaman
menurut Bloom, yaitu translation, interpretation, dan
extrapolation pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14 hal. 172
–175 kemudian lebih jelasnya disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Rata-Rata Tiap Dimensi
Pemahaman Konsep Luas dan Volume Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dimensi Pemahaman
Skor Max
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata-Rata Standar
Deviasi Persentase Rata-Rata
Standar Deviasi
Persentase
Translation 18
16,87 1,68
93,71 15,05
2,94 83,63
Interpretation 18
10,55 3,72
58,63 10,29
2,82 57,16
Extrapolation 64
41,32 8,17
64,56 32,74
10,66 51,15
Total 100
68,74 -
- 58,08
- -
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa skor pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar pada dimensi translation,
interpretasion, dan extrapolation, kelas eksperimen memperoleh persentase lebih besar daripada kelas kontrol. Akan tetapi persentase yang paling besar
baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh dari dimensi translation.
B. HASIL PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS
Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Untuk mengetahui apakah hipotesis
tersebut diterima atau ditolak, maka penulis membandingkan nilai posttest kelas eksperimen dengan nilai posttest kelas kontrol. Sebelum membuktikan
hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas.
71
71
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi- Square. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujiannya yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
jika memenuhi kriteria
hit ung 2
t abel 2
diukur pada taraf signifikan
tertentu.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas data, diperoleh
hitung 2
untuk kelas eksperimen sebesar 6,58 dan pada tabel harga kritis
t abel 2
untuk derajat kebebasan = 3 pada taraf signifikan
05 ,
adalah 7,81 lampiran 17, hal. 182
–183. Karena
hit ung 2
t abel 2
6,58 7,81 maka H
diterima, artinya data sampel untuk kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh
hit ung 2
sebesar 5,06 dan pada tabel harga kritis
t abel 2
untuk derajat kebebasan = 3 pada taraf signifikan
05 ,
adalah 7,81 lampiran 18, hal. 184 –185. Karena
hit ung 2
t abel 2
5,06 7,81 maka H diterima, artinya data sampel untuk
kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Data Pemahaman Konsep Luas dan Volume Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelompok Taraf
Signifikan
hitung 2
χ
tabel 2
χ
05 ,
Keterangan
Eksperimen 0,05
6,58 7,81
Sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal Kontrol
0,05 5,06
72
72
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berdistribusi normal, maka asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah homogenitas. Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan kriteria pengujian yaitu kedua kelas dikatakan homogen. Jika F
hitung
F
tabel
yang diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai varians kelas eksperimen dan varians kelas kontrol masing-masing sebesar 132,05 dan 220,76. Sehingga
diperoleh nilai F
hitung
= 1,67 dan F
tabel
=1,73 pada taraf signifikasi 05
,
dengan db
pembilang
= 37 dan db
penyebut
= 37. Berdasarkan nilai F
hitung
dan F
tabel
yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa F
hitung
F
tabel
1,67 1,73 maka H diterima, artinya kedua populasi memiliki varians
yang homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 hal. 186
–187.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Data Pemahaman Konsep Luas dan Volume
Kelompok Varians
S
2
F
hitung
F
tabel
05 ,
Kesimpulan
Eksperimen 132,05
1,67 1,73
Kedua populasi memiliki varians yang homogen
Kontrol 220,76
73
73
C. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat di atas yang menyatakan asumsi normalitas dan homogenitas untuk kedua sampel terpenuhi, maka langkah
selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t. Kriteria pengujiannya yaitu, jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima. Sedangkan jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak. H
menyatakan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun
ruang sisi datar siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media VCD interaktif lebih rendah sama dengan dari rata-
rata kemampuan pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan media
gambar. Berikut ini ditampilkan hasil perhitungan uji-t kelas eksperimen dan
kelas kontrol dalam bentuk tabel:
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji-t
Untuk Data Pemahaman Konsep Luas dan Volume t
hitung
t
tabel
Taraf Signifikansi
Kesimpulan
3,36 1,67
0,05 H
ditolak
Dari data hasil perhitungan uji-t, diperoleh t
hitung
= 3,36. Dengan taraf signifikan
05 ,
dan derajat kebebasan db = 74 diperoleh t
tabel
= 1,67 lampiran 20, hal 188 –189. Hasil tersebut menjelaskan bahwa
t
hitung
tidak berada pada daerah penerimaan H
sehingga hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian, rata-rata pemahaman konsep luas dan volume
bangun ruang sisi datar siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media VCD interaktif lebih tinggi daripada rata-rata
pemahaman konsep luas dan volume bangun ruang sisi datar siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.