Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Jenis Penyakit Sebelumnya Penderita PPOK Berdasarkan Umur di RSUD Aceh Tamiang Tahun
2007-2008
Jenis Penyakit Sebelumnya Jumlah
Asma Bronkial
Bronkhitis Kronis
Emfisema TBC Paru
Umur tahun
f f f f f
≤50 ≥60
17 22
28,8 27,5
23 36
39,0 45,0
8 20
13,6 25,0
11 2
18,6 2,5
59 80
100 100
2
= 11,980 df =3
p =0,007 Berdasarkan tabel 5.19 dapat dilihat dari hasil uji chi-square diperoleh
p0,05 berarti secara statistik ada perbedaan antara proporsi jenis penyakit sebelumnya berdasarkan umur. Proporsi penderita PPOK berumur
≤ 50 tahun yang jenis penyakit sebelumnya Asma Bronkial 28,8 secara signifikan lebih
rendah dibandingkan Bronkhitis Kronis 39, lebih tinggi dibandingkan Emfisema 13,6, dan lebih tinggi dibandingkan TBC Paru 18,6. Proporsi
penderita PPOK berumur ≥ 60 tahun yang jenis penyakit sebelumnya Asma
Bronkial 27,5 secara signifikan lebih rendah dibandingkan Bronkhitis Kronis 45, lebih tinggi dibandingkan Emfisema 25, dan lebih tinggi dibandingkan
TBC Paru 2,5.
5.8.7. Tingkat Keparahan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Tingkat keparahan berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita PPOK rawat inap di RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 dapat dilihat pada tabel
5.20.
Anita Rahmatika : Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Di Rawat Inap Di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008, 2010.
Tabel 5.20. Distribusi Proporsi Tingkat Keparahan Penderita PPOK Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Aceh
Tamiang Tahun 2007-2008
Tingkat Keparahan PPOK
Normal Tingkat I
Tingkat II dan III
Jumlah Keadaan Sewaktu
Pulang f f f f
PBJ PAPS
Meninggal 5
4,6 33
10 30,6
34,5 70
19 2
64,8 65,5
100 108
29 2
100 100
100
Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita PPOK
yang pulang dengan berobat jalan, proporsi penderita dengan tingkat keparahan PPOK normal 4,6, tingkat I 30,6, dan tingkat II dan III 64,8. Dari seluruh
penderita PPOK yang pulang atas permintaan sendiri, tidak ada penderita dengan tingkat keparahan PPOK normal , proporsi penderita dengan keparahan tingkat I
34,5, dan tingkat II dan III 65,5. Dari seluruh penderita PPOK yang meninggal, tidak ada penderita dengan tingkat keparahan PPOK normal dan
tingkat I, dan proporsi penderita dengan keparahan tingkat II dan III 100. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena
terdapat 5 sel 55,6 expected count yang besarnya kurang dari 5.
5.8.8. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Tingkat Keparahan
Lama rawatan rata-rata berdasarkan tingkat keparahan penderita PPOK rawat inap di RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 dapat dilihat pada tabel
5.21.
Anita Rahmatika : Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Di Rawat Inap Di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008, 2010.
Tabel 5.21. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita PPOK Berdasarkan Tingkat Keparahan di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008
Lama Rawatan Rata-Rata No. Tingkat
Keparahan f Mean
SD 1.
2. 3.
4. PPOK Normal
Tingkat I Tingkat II
Tingkat III 5
43 89
2 5,00
4,88 7,01
6,00 1,871
2,026 2,578
2,828
F = 8,068
df =3 p =0,000
Berdasarkan tabel 5.21. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita PPOK dengan tingkat keparahan PPOK normal adalah 5 hari , lama
rawatan rata-rata penderita PPOK dengan tingkat keparahan pada tingkat I adalah 4,88 hari, lama rawatan rata-rata penderita PPOK dengan tingkat keparahan pada
tingkat II adalah 7,01 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita PPOK dengan tingkat keparahan pada tingkat III adalah 6,00 hari.
Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p=0,605 yang berarti memiliki varians yang sama sehingga analisis selanjutnya dapat
dilakukan. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Anova diperoleh p0,05
yang berarti secara statistik ada perbedaan antara lama rawatan rata-rata berdasarkan proporsi tingkat keparahan. Keparahan tingkat II lebih lama dirawat
7,01 hari dari tingkat III 6,00 hari, PPOK normal 5 hari, dan tingkat I 4,88
hari. 5.8.9.
Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya
Lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya penderita PPOK rawat inap di RSUD Aceh Tamiang tahun 2007-2008 dapat dilihat pada tabel 5.22.
Anita Rahmatika : Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Di Rawat Inap Di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008, 2010.
Tabel 5.22. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita PPOK Berdasarkan Sumber Biaya di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008
Lama Rawatan Rata-Rata No. Sumber
Biaya f Mean
SD 1.
2. 3.
Biaya sendiri Askes
Jamkesmas 39
30 70
5,51 7,43
6,19 2,063
2,788 2,606
F = 5,043
df =2 p =0,008
Berdasarkan tabel 5.22 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita PPOK yang berobat dengan biaya sendiri adalah 5,51 hari, lama rawatan
rata-rata penderita PPOK dengan menggunakan Askes adalah 7,43 hari, dan lama rawatan rata-rata penderita PPOK dengan menggunakan Jamkesmas adalah 6,19
hari. Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p=0,231
yang berarti memiliki varians yang sama sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Anova diperoleh p0,05 yang berarti secara statistik ada perbedaan antara lama rawatan rata-rata
berdasarkan proporsi sumber biaya. Penderita yang menggunakan Askes lebih lama dirawat 7,43 hari dari Jamkesmas 6,19 hari dan biaya sendiri 5,51 hari.
5.8.10. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang