Jenis Penyakit Sebelumnya Jenis Komplikasi

6.3. Distribusi Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Keadaan Medis

6.3.1. Jenis Penyakit Sebelumnya

Proporsi penderita PPOK berdasarkan jenis penyakit sebelumnya yang dirawat inap di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008 dapat dilihat pada gambar 6.8. 42.4 20.1 20.1 9.4 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Bronkhitis Kronis Asma Bronkial Emfisema TBC Paru Jenis Penyakit Sebelum nya P rop or s i Gambar 6.8. Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Jenis Penyakit Sebelumnya di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008 Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa jenis penyakit sebelumnya penderita PPOK tertinggi adalah bronchitis kronis dengan proporsi 42,4 dan terendah TBC Paru dengan proporsi 9,4. Penyakit-penyakit paru yang secara klinis dapat menimbulkan PPOK ialah asma bronkial, bronkhitis kronis, dan emfisema. Ketiga penyakit tersebut masing- masing dapat berlanjut ke PPOK yang berat. Infeksi paru seperti TBC Paru yang parah akan menimbulkan kelainan paru berupa peradangan jaringan fibrosis. 7,26 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hisyam dan Nurohman di Rumah Sakit dr. Sardjito Yogyakarta tahun 1996 sampai 1999 dengan metode penelitian case series bahwa proporsi tertinggi penderita PPOK dengan jenis penyakit sebelumnya bronkhitis kronis 54 dari 55 penderita. 11 Anita Rahmatika : Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Di Rawat Inap Di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008, 2010.

6.3.2. Jenis Komplikasi

Proporsi penderita PPOK berdasarkan jenis komplikasi yang dirawat inap di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008 dapat dilihat pada gambar 6.9. 43.2 43.2 13.6 Gagal Nafas Kor Pulmonal Hipertensi Gambar 6.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita PPOK Berdasarkan Jenis Komplikasi di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008 Berdasarkan gambar 6.9. dapat dilihat bahwa jenis komplikasi penderita PPOK tertinggi adalah Gagal Nafas dan Kor Pulmonal dengan proporsi 43,2 dan terendah Hipertensi dengan proporsi 13,6. Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah Kor Pulmonal dan gagal nafas yang digolongkan menjadi gagal nafas kronik dan gagal nafas akut. Pada gagal nafas kronik ditandai dengan sesak nafas dengan atau tanpa sianosis, sputum bertambah dan puruen, demam, dan kesadaran menurun. 19 Pada stadium lanjut akan terjadi gangguan pada jantung kanan yang dikenal sebagai kor pulmonal. Pada stadium ini penderita selalu sesak nafas walaupun hanya melakukan pekerjaan rutin sehari-hari misalnya memakai baju. 7 Hipertensi pada PPOK terjadi akibat efek langsung asap rokok terhadap pembuluh darah Anita Rahmatika : Karakteristik Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Yang Di Rawat Inap Di RSUD Aceh Tamiang Tahun 2007-2008, 2010. intrapulmoner. 19 Pada dasarnya hipertensi bukan merupakan komplikasi melainkan sebagai penyakit penyerta pada penderita PPOK.

6.3.3. Tingkat Keparahan