Hubungan Antara Musik Keroncong di Kampung Tugu dan Grup Sejarah Alat Musik Penggunaan

Berikut ini adalah daftar pemain dan alat musik yang mereka gunakan saat ini 26 : No Nama Alat musik yang digunakan 1 Ompu Oknes Sipahutar Mandolin chordophones 2 Ama Anju Sipahutar Karoccong 1 chordophones 3 Ama Eva Simanungkalit Karoccong 2 chordopones 4 Ama Tina Simanungkalit Gitar 1 chordophones 5 Ama Hobben Simanungkalit Gitar 2 chordophones 6 Ama Betman Sipahutar Tambor membranophones 7 Ama Anggun Sipahutar Gardap membranophones

3.4. Hubungan Antara Musik Keroncong di Kampung Tugu dan Grup

Musik Nunut di Desa Lobu Singkam Berdasarkan uraian bagaimana sejarah masuknya musik Keroncong di Indonesia dari Portugis ke Kampung Tugu hingga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, dan berdasarkan informasi yang penulis dapatkan mengenai sejarah masuknya musik tersebut ke desa Lobu Singkam, penulis menarik beberapa kesimpulan. Berikut ini adalah beberapa persamaan yang sangat mendasar dan alasan mengapa penulis menyebut Grup Musik Nunut adalah sebuah Grup Musik Keroncong. 26 Semua data ini diperoleh penulis ketika penulis mengadakan wawancara pada tanggal 23 Oktober 2007 di rumah salah satu pemain Grup Musik Nunut. Universitas Sumatera Utara

a. Sejarah

Berdasarkan sejarah perkembangan musik Keroncong di Indonesia, disebutkan bahwa pada tahun 1960-an musik Keroncong mencapai puncak keemasan, dimana penyebaran musik Keroncong ke berbagai daerah di Indonesia sangat besar termasuk ke pulau Sumatera. Berdasarkan penuturan infroman di desa Lobu Singkam bahwa pada kurun waktu tahun itu juga grup musik ini muncul dan berkembang di desa Lobu Singkam.

b. Alat Musik

Dilihat dari segi alat musik yang digunakan oleh grup musik Keroncong di Kampung Tugu, bahwa Grup Musik Nunut dan grup musik lain di desa Lobu Singkam juga menggunakan alat musik yang sama, hanya saja jumlah atau komposisi alat musiknya saja yang berbeda tergantung grup yang memainkan. Alat musik yang sama diantaranya adalah Ukulele, Gitar, Kontra Bass, Biola dan Marakas termasuk Mandolin.

c. Penggunaan

Munculnya musik Keroncong pada awalnya di Kampung Tugu oleh orang- orang Portugis adalah sebagai hiburan dikala senggang setelah pulang dari ladang atau sawah. Kemudian musik tersebut berkembang dan mulai dipakai pada waktu ada kebaktian di gereja. Pada waktu ada pesta gereja mereka akan memainkan musik tersebut sebagai ungkapan rasa gembira. Mereka akan datang untuk menghibur orang-orang yang mengalami kemalangan di kampung tersebut. Menjelang natal dan tahun baru mereka akan berkeliling kerumah-rumah sekitar Universitas Sumatera Utara Kampung Tugu untuk mengucapkan selamat hari natal dan tahun baru sambil memainkan musik Keroncong. Demikian juga di desa Lobu Singkam hal ini juga terjadi, setelah pulang dari ladang mereka akan berkumpul dan memainkan musik tersebut. Bila ada keluarga yang mengalami kemalangan, mereka akan datang untuk menghibur. Setiap natal dan tahun baru mereka juga mengunjungi rumah-rumah dan mengucapkan selamat natal dan tahun baru sambil memainkan musik-musik mereka.

d. Komposisi