Bentuk Penyajian Grup Musik Nunut

kembali ke desa, mereka kemudian diajari cara memainkan setiap alat musik 33 . Pada awalnya pemain yang pertama sekali ikut dalam grup musik ini telah mengetahui cara memainkan alat musiknya dari Ompung Binahar Sipahutar. Diantara mereka ada juga yang sering ikut menonton pertunjukan grup musik lain dan sebagian belajar dari grup yang ada di gereja. Melalui merekalah secara turun temurun diajarkan cara memainkan setiap alat musik beserta lagu-lagunya hingga kepada pemain Grup Musik Nunut saat ini. Ketika penulis bertanya apakah ada judul dari setiap lagu yang dimainkan sehingga dengan mudah mereka bisa mempelajari dan mengingat lagunya, para informan mengatakan bahwa hingga saat ini mereka sama sekali tidak tahu judul dari setiap lagu yang dimainkan kecuali lagu-lagu gereja dan lagu perjuangan. Walaupun tidak mengetahui judul setiap lagu yang dimainkan, namun para pemain pada umumnya tahu lagu yang sedang dimainkan. Hal inilah yang menjadi salah satu keunikan dari Grup Musik Nunut. Ketika Mandolin mulai dimainkan maka pemain lain akan dengan mudah mengikutinya. Penulis mengamati ketika mereka sedang bermain, sangat jarang dan hampir tidak ada kesalahan dalam memainkan akord ketika mereka memainkan sebuah lagu.

4.2.2 Bentuk Penyajian Grup Musik Nunut

Dalam setiap pertunjukan saat ini Grup Musik Nunut tidak mempunyai aturan yang pasti mengenai bentuk penyajian. Bentuk penyajian dalam hal ini adalah bagaimana mereka melakukan pertunjukan dalam berbagai kegiatan. 33 Menurut penuturan Anju Sipahutar dalam wawancara pada tanggal 23 Oktober 2007 di rumah Informan Universitas Sumatera Utara Namun menurut para informan bahwa dulu bila mereka sedang mengikuti acara adat maka mereka akan mengikuti aturan seperti halnya penyajian gondang sabangunan dalam pesta adat. Pada awal penyajian mereka akan memainkan lagu sebanyak 7 buah lagu atau reportoar gondang mengikuti aturan gondang sabangunan yang biasanya memainkan 7 reportoar gondang mulai dari mula-mula hingga hasahatan 34 . Akan tetapi lagu yang dimainkan oleh Grup Musik Nunut tidak semuanya berasal dari reportoar gondang. Pada gondang mula-mula dan hasahatan mereka tidak mengunakan reportoar yang biasa dimainkan oleh gondang sabangunan, akan tetapi mereka memainkan lagu atau reportoar mereka sendiri. Parhata akan memandu setiap lagu yang dibawakan dan mengatur jalannya pertunjukan yang dilakukan grup Musik Nunut. Gambar 13. Pertunjukan Grup Musik Nunut pada Pamerran Ulang Tahun Tapanuli Utara 2006 Dok. Senovian 34 Gondang mula-mula dan hasahatan adalah gondang awal dan gondang akhir yang biasa dimainkan oleh gondang sabangunan. Universitas Sumatera Utara Dalam konteks hiburan seperti dalam pesta gereja, pesta HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, kunjungan ke rumah-rumah ketika Natal dan Tahun Baru, ataupun bermain ketika ada waktu senggang, mereka tidak mempunyai aturan dalam bentuk penyajian. Walaupun dalam setiap pertunjukan selalu disertai oleh seorang Parhata, namun Parhata tidak mempunyai tugas yang banyak. Tugas seorang Parhata dalam kegiatan-kegiatan ini adalah hanya sebagai pemberi kata sambutan dan kata penutup. Universitas Sumatera Utara

BAB V TRANSKRIPSI DAN ANALISA

5.1. Transkripsi

Transkripsi adalah proses menotasikan bunyi yang tidak tampak menjadi simbol bunyi yang dapat dilihat Nettl, 1964:48. Simbol bunyi yang dapat dilihat tersebut dinamakan notasi musik, yang pada sistem notasi musik barat terdapat dua jenis, yaitu notasi balok dan notasi angka. Berdasarkan pengertian tersebut penulis ingin menjadikan lagu-lagu yang dimainkan oleh Grup musik nunut kedalam sebuah bentuk transkripsi. Penulis akan menggunakan notasi balok yang diletakkan didalam garis paranada. Adapun alasan penulis menggunakan notasi balok adalah: 1. Notasi balok lebih dikenal secara umum dalam penulisan musik. 2. Lagu-lagu yang dibawalan oleh Grup Musik Nunut menggunakan sistem notasi yang ada pada musik barat. Menurut May, P.M dalam bukunya Philosophical Approaches to Transcription mengemukakan 35 : ………..Transkripsi dibutuhkan untuk memvisualisasikan apa yang kita dengar untuk memaparkan mempelajari musik secara komparatif dan detail, dan membantu kita mengkomunikasikan kepada pihak lain apa yang kita pikirkan dari apa yang kita dengar……. 35 Sesuai dengan terjemahan Mauly Purba, Calvin Dachi dan Jabatin Bangun 1987:1-2. Universitas Sumatera Utara