Wilayah Nada Frekwensi Pemakaian Nada Kadensa Formula Melodi

Berikut ini adalah deskripsi nada pada lagu Marolop-olop 1. Nada awal adalah Gis. 2. Nada akhir adalah Gis, Cis dan Es 3. Nada terendah dalam komposisi adalah Gis 4. Nada tertinggi dalam komposisi adalah As` 5. Nada terbesar adalah 6. Nada tekecil adalah

5.2.3. Wilayah Nada

Menentukan wilayah nada pada lagu Marolop-olop, penulis melihat berdasarkan ambitus suara yang terdengar yaitu dengan memperhatikan rentangan jarak antara nada terendah ke nada yang tertinggi dalam satu komposisi. Wilayah nada yang terdapat pada lagu Marolop-olop adalah nada terendah nada Gis rendah, dan nada yang tertinggi adalah nada As oktaf. Jika kita perhatikan wilayahnya dalam garis paranada adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Frekwensi Pemakaian Nada

Dengan mengetahui alisis struktur melodi, karena dengan melihat jumlah pemakaian nada tersebutjumlah pemakaian nada dalam sebuah lagu adalah penting dikerjakan dalam mengan dapat diketahui perbandingan pemakaian nada- nada antara yang satu dengan yang lainnya yang dapat membentuk cirri suatu musik atau lagu. Frekuensi pemakaian nada pada lagu Marolop-olop adalah sebagai berikut ini: Tabel . Frekuensi Pemakaian Nada Nama Nada Jumlah C 78 D 51 E 136 F 38 F 3 G 91 A 18 B 2

5.2.5. Kadensa

Menurut Malm 1977:8 Kadensa adalah penggarapan nada-nada akhir setiap bentuk melodi. Penulis tidak melakukan analisis Kadensa terhadap lagu Marolop-olop karena kurang terlihat jelas. Walaupun penulis tidak mengadakan Universitas Sumatera Utara analisa Kadensa namun hal tersebut tidak mengurangi penjelasan dalam penganalisaan pada lagu Marolop-olop.

5.2.6. Formula Melodi

Bentuk form adalah bentuk komposisi musik yang hanya dkaitkan dengan jalur utama melodi atau bunyi. Menurut Malm 1977, bentuk form dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu: 1. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian atau lagu yang diulang-ulang 2. Literative, yaitu bentuk nyanyian atau lagu yang memakai formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan dalam keseluruhan nyanyian. 3. Reverting, yaitu bentuk nyanyian atau lagu yang terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis 4. Progreesive, yaitu bentuk nyanyian atau lagu yang terus berubah-ubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru 5. Strophic, yaitu bentuk nyanyian atau lagu yang diulang dengan formalitas yang sama tetapi teks nyanyian yang selalu baru. Jika dilihat dari perjalanan melodi yang terdapat pada lagu Marolop-olop, maka jenis formula melodi yang terdapat adalah jenis melodi Repertitive karena setelah didengar dan dianalisis dari lagu yang dimainkan, semua bentuk melodinya sama dan terus terjadipengulangan melodi yang sama tetapi ada yang berubah didalam lagu tersebut yaitu adanya nada harmoni yang menjadi sebuah akord. Universitas Sumatera Utara

5.2.7. Kantur