Mereka kemudian mengambil sebuah kata dari bahasa Batak Toba yaitu Nunut. Nunut artinya mengerjakan dengan sangat baik dan teratur. Mereka
menggunakan nama ini dengan alasan agar ketika mengerjakan segala sesuatu mereka bisa mengerjakannya dengan baik teratur dan tidak mengeluh. Apapun
yang dikerjakan harus dengan hati tulus agar hasilnya baik. Dengan menggunakan kata Nunut maka mereka kemudian menamakan grup tersebut dengan nama Grup
Musik Nunut.
3.3.2. Perkembangan Grup Musik Nunut
Menurut penuturan para informan bahwa pemain Grup Musik Nunut sekarang adalah generasi ketiga keturunan dari Ompung Binahar Sipahutar.
Berdasarkan generasi ini jugalah perkembangan Grup Musik Nunut dapat dilihat. Ada 3 periode perkembangan Grup Msuik Nunut di dusun Habinsaran.
3.3.2.1. Tahun 1964
Pada tahun 1964 Ompu Binahar Sipahutar bersama anak dan saudaranya mulai membuka grup musik ini. Komposisi alat musik dan lagu yang mereka
mainkan masih sederhana. Mereka selalu ikut serta menonton bila ada grup musik lain di Lobu Singkam sedang mengadakan pertunjukan dan dari sanalah mereka
memperoleh lagu-lagu untuk dipelajari. Alat musik yang mereka gunakan diantaranya Mandolin, Karoccong, Gitar, Tambor, Gardap, Jes dan seorang
Parhata. Berikut ini adalah nama-nama yang pertama sekali ikut sebagai pemain:
Universitas Sumatera Utara
No Nama
Alat musik yang digunakan
1 Ompu Binahar Sipahutar
Mandolin chordophones 2
Ompu Manukkun Sipahutar Karoncong chordophones
3 Ompu Marines Sipahutar
Tambor membranophones 4
Ompu Jagot Sipahutar Gardap membranophones
5 Ompu Rasmi Sipahutar
Gitar chordophones 6
Ompu Parulian Sipahutar sebagai Parhata
3.3.2.2. Tahun 1964 sampai Tahun 1965
Pada tahun 1965 Grup Musik Nunut mulai berkembang, baik dari segi komposisi lagu, alat musik maupun jumlah pemain. Pada periode ini jumlah
pemainnya adalah 10 orang termasuk seorang Parhata. Grup Musik Nunut mulai mengalami masa kejayaan, hampir tiap minggu mereka tampil dan selalu ada yang
mengundang untuk menghibur. Pada hari natal dan tahun baru, mereka berjalan-jalan mendatangi tiap-
tiap rumah, bahkan mereka pernah sampai ke kota Tarutung yang jaraknya sekitar 20 km dari desa Lobu Singkam untuk merayakan tahun baru. Setiap mereka
mengunjungi sebuah rumah, Parhata akan memberikan kata pembuka agar pemilik rumah membrikan sambutan. Mereka akan memainkan alat musik
tersebut hingga pemilik rumah menjamu mereka atau memberikan kue natal seperti Kue Bolu, Dodol, Kacang Goreng dan Kembang Layang sebagai ucapan
terima kasih.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini daftar nama pemain dan alat musik yang mereka gunakan pada masa itu:
No Nama
Alat musik yang digunakan
1 Ompu Oknes Sipahutar
Mandolin 1 chordophones 2
Ama Roma Sipahutar Mandolin 2 chordophones
3 Ompu Lindung Sipahutar
Viol 1 chordophones 4
Ama Jago Sipahutar Viol 2 chordophones
5 Ama Manto Sipahutar
Gitar chordophones 6
Ama Binsar Simanungkalit Karoccong 1 chordophones
7 Ama Ginta Sinambela
Karoccong 2 chordophones 8
Ama Nimrot Sipahutar Tambor dan Jes membranophones
dan idiophones 9
Ompu Rasmi Sipahutar Gardap membranophones
10 Ompu Lisa Sipahutar
Heser idiophones 11
Ompu Uli Sipahutar sebagai Parhata
3.3.2.3. Tahun 1965 Sampai Sekarang