112 Tabel 4.8 menunjukkan variabel Sunset Policy mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Berikut tabel 4.9 menjelaskan hasil uji validitas
variabel persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Persepsi yang Baik Atas Efektivitas Sistem
Perpajakan Pertanyaan
Nilai r hitung Nilai r tabel
Kriteria
PBESP1 0.649
0,165 Valid
PBESP2 0.662
0,165 Valid
PBESP3 0.572
0,165 Valid
PBESP4 0.654
0,165 Valid
PBESP5 0.548
0,165 Valid
PBESP6 0.539
0,165 Valid
PBESP7 0.629
0,165 Valid
Sumber: Data SPSS. Tabel 4.9 menunjukkan variabel persepsi yang baik atas
efektivitas sistem perpajakan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Berikut
tabel 4.10 menjelaskan hasil uji validitas Variabel Sistem MP3
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Sistem MP3
Pertanyaan Nilai r hitung
Nilai r tabel Kriteria
SM1 0.444
0,165 Valid
SM2 0.524
0,165 Valid
SM3 0.401
0,165 Valid
SM4 0.510
0,165 Valid
SM5 0.502
0,165 Valid
SM6 0.601
0,165 Valid
SM7 0.709
0,165 Valid
SM8 0.411
0,165 Valid
Sumber: Data SPSS.
113 Tabel 4.10 menunjukkan variabel Variabel Sistem MP3
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Berikut tabel 4.11 menjelaskan hasil uji
validitas Variabel Kemauan Wajib Pajak Tabel 4.11
Uji Validitas Variabel Kemauan Wajib Pajak Pertanyaan
Nilai r hitung Nilai r tabel
Kriteria
KWP1 0.741
0,165 Valid
KWP2 0.580
0,165 Valid
KWP3 0.676
0,165 Valid
KWP4 0.420
0,165 Valid
KWP5 0.676
0,165 Valid
KWP6 0.649
0,165 Valid
KWP7 0.619
0,165 Valid
KWP8 0.442
0,165 Valid
Sumber: Data SPSS Tabel 4.11 menunjukkan variabel Variabel Kemauan Wajib
Pajak mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas ini untuk
menunjukan tingkat reliabilitas konsistensi internal teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien
Cronbach’ Alpha dengan bantuan program SPSS 17. Nilai alpha bervariasi dari 0
– 1, suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliable jika nilai alpha lebih besar dari
0.60.
114
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbachs
Alpha N of Items
Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak X
1
0,883 8
Sanksi Dalam Perpajakan X
2
0,916 7
Kemudahan Dalam Proses Pengisian SPT X
3
0,905 7
Tingkat Kesadaran Yang Dimiliki Wajib Pajak X
4
0,905 9
Sunset Policy 0,897
8 Persepsi yang Baik Atas Efektivitas
849 7
Sistem MP3 792
8 Kinerja Auditor Y
850 8
Sumber: Data SPSS Berdasarkan data pada tabel di atas yang terdiri dari seluruh
variabel penelitian masing-masing memiliki nilai cronbach alpha 0.883, 0.916, 0.905, 0.905, 0.897, 0 .849, 0.792 dan 0.850. Menurut
Imam Gozali 2009:49, semua instrumen dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0.60.
Karena semua butir pertanyaan sudah reliabel, kesimpulanya instrumen penelitian ini bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula konsisten.
2. Uji Analisis Faktor
Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan metode Kaiser – Meiyer - Olkin KMO yang nilainya lebih dari 0,5 dan metode
pengukuran Measure of Sampling Adequacy MSA. Adapun proses seleksi variabel dalam penelitian ini adalah:
115 a. Uji Kaiser
– Meiyer - Olkin KMO dan Barlette’s Test Uji KMO dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor
dalam penelitian valid atau tidak. Menurut Imam Gozali 2009:307, a
ngka KMO dan Barlette’s Test harus di atas 0,5. Ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria:
1 Jika probabilitas sig 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
2 Jika probabilitas sig 0,05 maka variabel penelitian dapat dianalisis lebih lanjut.
b. Anti Image Matrics Menurut Imam Gozali 2009:304, untuk melihat variabel-
variabel mana yang layak untuk dibuat analisis faktor serta untuk mengetahui faktor-faktor yang dijadikan sebagai faktor analisis
mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai lebih besar atau sama dengan 0,5. Jika nilainya lebih besar atau sama dengan 0,5
maka semua faktor pembentuk variabel tersebut telah valid dan tidak ada faktor yang direduksi. Pada bagian Anti-image Correlation yang
pertama kali harus dikeluarkan adalah variabel yang memiliki nilai MSA paling kecil dan kurang dari 0,5. Besarnya angka MSA berkisar
antara 0 dan 1 dengan kriteria sebagai berikut: 1 MSA =1, item tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh item
lain. 2 MSA 0,5, item masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut
116 3 MSA 0,5, item tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih
lanjut. c. Eigenvalue
Eigenvalue digunakan untuk menganalisis layak suatu faktor baru. Syarat layak menjadi suatu faktor baru adalah eigenvalue lebih
besar atau sama dengan 1, sedangkan apabila terdapat faktor yang memilki eigenvalue kurang dari 1 maka faktor tersebut akan
dikeluarkan atau tidak digunakan. d. Kumulatif Varians
Nilai Kumulatif Varians menunjukan besarnya tingkat keterwakilan faktor baru yang terbentuk terhadap faktor awal atau
semula. Syaratnya apabila faktor baru yang terbentuk mampu mewakili faktor awal atau semula maka nilai kumulatif varians 60.
e. Nilai loading Nilai loading bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya
suatu varian masuk ke dalam faktor baru. Nilai loading ini dapat dilihat dari eigenvalue, jika eigenvalue lebih dari 1 maka suatu varians layak
masuk ke dalam faktor baru. Dalam penelitian ini tahap pertama pada analisis faktor adalah
menilai 62 pernyataan yang akan membentuk tujuh variabel independen. Data ini diolah dengan alat bantu software SPSS 17.0.
Ketujuh variabel yang telah dianggap valid dan reliabel, kemudian dimasukan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya
117 lebih besar dari nilai KMO dan
Barlett’s Test yang di atas 0,5. Berikut ini adalah tabel dari nilai KMO dan
Barlett’s Test.
Tabel 4.13 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .677
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
372.002 Df
21 Sig.
.000
Sumber: Data diolah. Pengujian untuk melihat apakah ada data dan variabel item cukup
layak, dapat dilihat nilai dari statistik KMO. Tabel 4.20 menunujukan bahwa nilai KMO adalah 0,677 dan tingkat signifikansinya 0,000. Nilai
KMO yang lebih besar dari 0,5 menunjukan bahwa variabel-variabel yang digunakan dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor.
Tabel 4.14 Anti-image Matrices
TPWP SDP KDPP TKDWP SP
PBAESP SM Anti-image
Covariance TPWP
.279 -.135 -.006
.005 -.002 -.211 -.072
SDP -.135 .420
-.131 .093 -.013
-.046 -.080 KDPP
-.006 -.131 .278
-.122 -.137 .065 -.067
TKDWP .005 .093
-.122 .370 -.148
-.059 .062 SP
-.002 -.013 -.137
-.148 .313 .016 .025
PBAESP -.211 -.046
.065 -.059 .016
.334 .108 SM
-.072 -.080 -.067
.062 .025 .108 .856
Anti-image Correlation
TPWP .627
a
-.395 -.022
.017 -.005 -.691 -.147
SDP -.395 .717
a
-.383 .236 -.036
-.123 -.133 KDPP
-.022 -.383 .696
a
-.381 -.464 .215 -.137
TKDWP .017 .236
-.381 .711
a
-.433 -.169 .110
SP -.005 -.036
-.464 -.433 .751
a
.049 .049 PBAESP
-.691 -.123 .215
-.169 .049 .584
a
.202 SM
-.147 -.133 -.137
.110 .049 .202 .533
a
a. Measures of Sampling AdequacyMSA
Sumber: Data diolah.