23 perbuatan, peristiwa, keadaan yang menjadi dasar pengenaan pajak.
4. Azas Ekonomis Selain fungsi budgeter, pajak juga dipergunakan sebagai alat
untuk menentukan politik perekonomian, tidak mungkin suatu negara menghendaki merosotnya kehidupan ekonomi masyarakat, karena itu
pemungutan pajak sebagai berikut: a. Harus diusahakan supaya jangan sampai menghambat lancarnya
produksi dan perdagangan. b. Harus diusahakan, supaya jangan menghalang-halangi rakyat
dalam usahanya menuju kemakmuran dan jangan sampai merugikan kepentingan umum.
c. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Mardiasmo 2009:7, sistem pemungutan pajak dibagi
menjadi 3 iga, yaitu: 1. Official Assessment System
Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakannya untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang
terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan per Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Ciri-ciri Official Assessment System adalah
sebagai berikut: a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada
Fiskus. b. Wajib Pajak bersifat pasif.
24 c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh
Fiskus. 2. Self Assessment System
Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap
tahunnya sesuai dengan peraturan per Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Yaitu memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab
kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
3. With Holding System Yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai dengan peraturan per Undang-
Undang yang berlaku.
5. Hambatan Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo 2009:8, menyatakan bahwa hambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi:
a. Perlawanan pasif Masyarakat enggan pasif membayar pajak, yang dapat
disebabkan antara lain, perkembangan intelektual dan moral masyarakat, sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat, sistem
kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.
25 b. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada Fiskus dengan tujuan untuk menghindari
pajak. Bentuknya antara lain: 1. tax avoidance, usaha meringkankan beban pajak dengan tidak
melanggar Undang-Undang. 2. tax evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar
Undang-Undang menggelapkan pajak.
6. Surat Pemberitahuan SPT
1. Pengertian Surat Pemberitahuan SPT Menurut Mardiasmo 2009:29, Surat Pemberitahuan SPT adalah
surat yang oleh Wajib Pajak WP digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan
objek pajak, dan atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang-Undang Perpajakan.
Menurut Waluyo 2008:31, pengaturan SPT tersebut selanjutnya dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan berdasarkan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 dan aturan pelaksanaan pada
tingkat di bawahnya seperti Peraturan Menteri Keuangan. 2. Fungsi Surat Pemberitahuan SPT
Menurut Waluyo 2008:31, Pasal 3 Undang-Undang KUP juga
26 menegaskan kewajiban bagi setiap Wajib Pajak untuk mengisi SPT dengan
benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, dan menandatangani serta
menyampaikan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak DJP. Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 satu
tahun pajak atau bagian tahun pajak. b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.
c. Harta dan kewajiban, dan atau d. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 satu masa pajak sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang-Undang Perpajakan.
Bagi Pegusaha Kena Pajak PKP, fungsi SPT adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah
Pajak Pertambahan Nilai PPn dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:
a. Pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran, dan b. Pembayaran dan atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, sesuai
dengan ketentuan praturan per Undang-Undang Perpajakan.
27 Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi SPT adalah sebagai
sarana melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.
3. Jenis Surat Pemberitahuan SPT Menurut Mardiasmo 2009:32, secara garis besar SPT dibedakan
menjadi 2 dua, yaitu: a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan SPT untuk suatu
masa pajak. b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan SPT untuk
suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak. Surat Pemberitahuan SPT Pajak meliputi:
a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan. b. SPT Masa yang terdiri dari:
1. SPT Masa Pajak Penghasilan. 2. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai, dan
3. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
Surat Pemberitahuan SPT Pajak dapat berbentuk: a. Formulir kertas hardcopy, dan
b. e-SPT. 4. Batas Waktu Penyampaian SPT
Menurut Mardiasmo 2009:33, batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah: