Hambatan Pemungutan Pajak Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan wajib pajak dalam penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan wajib pajak badan (Studi kasus pada KPP Pratama Kebayoran Lama)
27 Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi SPT adalah sebagai
sarana melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.
3. Jenis Surat Pemberitahuan SPT Menurut Mardiasmo 2009:32, secara garis besar SPT dibedakan
menjadi 2 dua, yaitu: a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan SPT untuk suatu
masa pajak. b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan SPT untuk
suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak. Surat Pemberitahuan SPT Pajak meliputi:
a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan. b. SPT Masa yang terdiri dari:
1. SPT Masa Pajak Penghasilan. 2. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai, dan
3. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
Surat Pemberitahuan SPT Pajak dapat berbentuk: a. Formulir kertas hardcopy, dan
b. e-SPT. 4. Batas Waktu Penyampaian SPT
Menurut Mardiasmo 2009:33, batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah:
28 a. Untuk SPT Masa, paling lama 20 dua puluh hari setelah akhir Masa
Pajak. b. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, paling
lama 3 tiga bulan setelah akhir Tahun Pajak, atau c. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4
empat bulan setelah akhir tahun pajak. 5. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT
Menurut Mardiasmo 2009:34, apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan
penyamapaian SPT, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar: a. Rp 500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk SPT Masa Pajak Pertambahan
Nilai. b. Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk SPT Masa lainnya.
c. Rp 1.000.000,- satu juta rupiah untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan.
d. Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Menurut Mardiasmo 2009:34, Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tersebut wajib melunasi