Namun, model simulasi juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu : 1.
Simulasi bukanlah presisi dan juga bukan suatu proses optimisasi. Simulasi tidak menghasilkan solusi, tetapi ia menghasilkan cara untuk menilai solusi
termasuk solusi optimal. 2.
Model simulasi yang baik dan efektif sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan model analitik.
3. Tidak semua situasi dapat dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang
memuat ketidakpastian.
3.2.2. Model
Model adalah suatu representasi dalam bahasa tertentu yang disepakati dari suatu sistem nyata. Adapun sistem nyata adalah sistem yang sedang
berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan Simatupang, 1994.
Pemodelan adalah proses membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu. Pemodelan menyangkut kemampuan untuk
menampilkan persoalan dan juga metodologi untuk menganalisis persoalan. Hasil akhir dari pemodelan adalah model dan ukuran keberhasilan pemodelan bukan
dilihat dari besar dan rumitnya model, tetapi kecukupan jawab terhadap permasalahan yang ditinjau.
3.2.3. Model-model Simulasi
Model simulasi dapat dibedakan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
1. Statis atau dinamis
Model simulasi statis, merepresentasikan suatu sistem pada waktu tertentu. Salah satu tipe yang paling umum dari simulasi statis menggunakan bilangan
random untuk menyelesaikan permasalahan, biasanya stokastik, dan bergulirnya waktu tidak mempunyai peran.
Model simulasi dinamis, merepresentasikan suatu sistem yang berubah terhadap waktu, contohnya simulasi dari mesin CNC yang bekerja 40 jam per
minggu. 2.
Deterministik atau stokastik Model simulasi deterministik, mengasumsikan tidak ada variabilitas dalam
parameter model dan, oleh karenanya, tidak melibatkan variabel random. Jika model deterministik dijalankan atas nilai masukan yang sama, maka akan
selalu menghasilkan nilai yang sama. Keluaran dari sekali menjalankan model simulasi deterministik merupakan nilai nyata dari performasi model.
Model simulasi stokastik, berisikan satu atau beberapa variabel random untuk menjelaskan proses dalam sistem yang diamati. Keluaran dari model simulasi
stokastik adalah random dan oleh karenanya hanya merupakan perkiraan dari karakteristik sesungguhnya dari model. Maka, diperlukan beberapa kali
menjalankan model, dan hasilnya hanya merupakan perkiraan dari performasi yang diharapkan dari model atau sistem yang diamati.
3. Kontinu atau diskrit
Model simulasi kontinyu, kondisi variabel berubah secara kontinu, sebagai contoh, aliran fluida dalam pipa, atau terbangnya pesawat udara, kondisi
Universitas Sumatera Utara
variabel posisi dan kecepatan berubah secara kontinyu terhadap satu dengan lainnya.
Model simulasi diskrit, kondisi variabel berubah hanya pada beberapa titik tertentu, yang dapat dihitung dalam waktu. Kebanyakan dari sistem
manufaktur dimodelkan sebagai simulasi kejadian dinamis, diskrit, stokastik dan menggunakan variabel random untuk memodelkan rentang kedatangan,
antrian, proses, dan sebagainya.
3.2.4. Perancangan Model Simulasi