Validasi Model Simulasi 1.Pengulangan Simulasi

5.2.6. Validasi Model Simulasi 5.2.6.1.Pengulangan Simulasi Dalam validasi model simulasi perlu dilakukan penentuan jumlah pengulangan simulasi sehingga hasil yang diperoleh dapat dipercayai sebagai hasil akhir simulasi. Dalam hal ini, dilakukan penentuan jumlah replikasi awal n sebanyak 10 kali. Hasil pengulangan selama 10 kali dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Simulasi dengan 10 kali Replikasi Awal Replikasi Jumlah produksi per bulan unit Run 1 186 Run 2 189 Run 3 182 Run 4 190 Run 5 189 Run 6 188 Run 7 183 Run 8 183 Run 9 187 Run 10 189 Average 186,60 Stdev 2,9515 5.2.6.2.Penentuan Jumlah Pengulangan Dari Tabel 5.6. diperoleh nilai rata-rata jumlah produksi x sebesar 186,60 unit dengan standar deviasi s sebesar 2,9515 unit. Dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05, maka besarnya error adalah: 51 , 2 10 9515 , 2 685 , 2 2 , 1 = = = − n S t error n α Setelah itu, maka akan dihitung jumlah replikasi yang seharusnya dilakukan dengan rumus: Universitas Sumatera Utara 33 , 5 51 , 2 9515 , 2 96 , 1 2 2 2 =       − =       = error S Z n α Karena nilai n n’, maka jumlah replikasi yang dilakukan sudah cukup 5.2.6.3.Uji Rata-rata dan Variansi Setelah jumlah pengulangan telah mencukupi, maka akan dilakukan pengujian hasil simulasi dengan kondisi aktual. Suatu model dikatakan valid apabila model tersebut dapat memberikan hasil keluaran yang mempunyai rata- rata yang sama dengan kondisi aktual. Oleh karena itu, diperlukan uji hipotesa untuk menguji nilai rata-rata dan variansi dari hasil simulasi. Hasil simulasi yang dilakukan pengujian adalah jumlah produksi dan waktu proses setiap elemen kerja yang dibangkitkan dengan Powersim Studio 2005 dan kemudian langsung di koneksikan dengan Microsoft Excel untuk dilakukan pengujian nilai rata-rata dan variansi data tiruan. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7. Sebagai contoh adalah pengujian jumlah produksi, dari keterangan yang diperoleh, jumlah produksi satu tahun pada tahun 2009 adalah 2410 unit dengan total jam kerja sebesar 2081 jam. Oleh karena steady state simulasi dilakukan selama 160 jam, maka dilakukan konversi nilai rata-rata ke dalam jumlah unit per 160 jam yaitu sebesar 185,30 unit 2410 unit x 160 jam 2081 jam dengan standar deviasi sebesar 1,981 unit dihitung berdasarkan hasil konversi ke dalam 160 jam setiap bulan. Uji rata-rata hasil simulasi dilakukan dengan menggunakan uji 2 sample-T dengan langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H : tidak ada perbedaan antara rata-rata jumlah produksi hasil simulasi dengan kondisi aktual H : µ = 185,30 H 1 : ada perbedaan antara rata-rata jumlah produksi hasil simulasi dengan kondisi aktual H : µ ≠ 185,30 Tingkat kepercayaan 95 α : 0,05 Wilayah kritik : t 2,6850 dan t -2,6850 Nilai statistik uji : n aktual = 12, S aktual 2 = 3,925 n simulasi = 10, S simulasi 2 = 8,711 079 , 6 2 10 12 711 , 8 1 10 925 , 3 1 12 2 1 1 2 2 2 = − + − + − = − + − + − = simulasi aktual simulasi simulasi aktual aktual p n n S n S n S 217 , 1 10 1 12 1 079 , 6 60 , 186 30 , 185 1 1 − =       + − =     + − = simulasi aktual p simulasi aktual hitung n n S t µ µ Karena nilai t hitung tidak berada di wilayah kritik, maka H diterima Kesimpulan : tidak ada perbedaan nilai rata-rata jumlah produksi hasil simulasi dengan jumlah produksi kondisi aktual Uji variansi hasil simulasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett dengan langkah sebagai berikut: H : tidak ada perbedaan antara variansi jumlah produksi hasil simulasi dengan kondisi aktual Universitas Sumatera Utara H : σ 2 = 3,9256 H 1 : ada perbedaan antara variansi jumlah produksi hasil simulasi dengan kondisi aktual H : σ 2 ≠ 3,9256 Tingkat kepercayaan 95 α : 0,05 Wilayah kritik : χ 2 3,8415 Nilai statistik uji : n aktual = 12, S aktual 2 = 3,925 n simulasi = 10, S simulasi 2 = 8,711 079 , 6 2 10 12 711 , 8 1 10 925 , 3 1 12 2 1 1 2 2 2 = − + − + − = − + − + − = simulasi aktual simulasi simulasi aktual aktual p n n S n S n S [ ] 68312 , 711 , 8 log 1 10 925 , 3 log 1 12 079 , 6 log 2 22 log 1 log 1 2 2 = − + − − − = − − − = ∑ = k i i i p total s n s k n q 05067 , 1 2 22 1 1 10 1 2 22 1 1 12 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 =           − − − +       − − − − + =     − − − − + = ∑ = k I i k n n k h 49710 , 1 05067 , 1 68312 , 3026 , 2 3026 , 2 2 =       = = h q hitung χ Karena nilai χ 2 hitung tidak berada di wilayah kritik, maka H diterima Kesimpulan : tidak ada perbedaan nilai variansi jumlah produksi hasil simulasi dengan jumlah produksi kondisi aktual Dari hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 7, maka semua hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata dan variansi data tiruan dengan data aktual, sehingga model yang dirancang dikatakan telah valid. Universitas Sumatera Utara

5.2.7. Perancangan Keseimbangan Lintasan