Analisis Perancangan Model Simulasi

operator 1, operator 2, operator 3 , operator 4 , operator 5 , operator 6 , operator 7 , operator 8 , operator 9 , operator 10 , operator 11 , operator 12-13 , dan operator 14-17. Oleh karena itu, pemlihan kedua metode tersebut mempunyai bobot yang sama apabila ditinjau dari perubahan pekerjaan yang dialokasikan untuk setiap operator.

6.2. Analisis Simulasi

6.2.1. Analisis Perancangan Model Simulasi

Model simulasi perakitan timbangan mekanik dibuat berdasarkan model konseptual yang telah dirancang sesuai dengan konsep sistem nyata yang ada. Model konseptual simulasi dapat dilihat pada Gambar 6.1. dimana untuk setiap bagian dalam model konseptual tersebut telah diwakili dengan baik dalam model simulasi yang dirancang dengan Powersim Studio 2005. T, WIP T, WIP T, WIP T, WIP Operator A independen T, WIP T, WIP T, WIP T, WIP Operator B Dependen Waktu siklus operator A Waktu idle operator A Waktu siklus operator B Waktu idle operator B Kapasitas gudang WIP Utilitas waktu operator A Balance Delay Operator A Utilitas waktu operator B Balance Delay operator B Lama bekerja Jumlah produksi A B C D E F G H Gambar 6.1. Model Konseptual Simulasi Universitas Sumatera Utara Dalam model konseptual tersebut dapat dilihat terdapat dua operator yaitu A dan B yang bersifat independen A dan dependen B. Dua operator ini digunakan sebagai pengganti untuk 20 orang operator yang sifat pekerjaannya sama yaitu independen dan dependen. Untuk operator A, bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan elemen pekerjaan A, B, C, D yang bersifat independen tidaklah terbatas dalam hal ini selalu tersedia, namun operator A hanya mampu melaksanakan satu elemen pekerjaan pada satu satuan waktu tertentu, sehingga operator A tidak mungkin melaksanakan 2 atau lebih elemen pekerjaan pada saat bersamaan. Sedangkan operator B mempunyai alokasi elemen pekerjaan yang bersifat dependen dimana input untuk melaksanakan pekerjaannya merupakan hasil pekerjaan dari operator A, sehingga operator B harus menunggu operator A menyelesaikan pekerjaan tertentu dulu, baru operator B dapat melaksanakan pekerjaannya kecuali jika ada work in process dari hasil pekerjaan yang dilakukan operator A. Untuk masing-masing operator, akan dihitung waktu siklus setiap operator untuk melaksanakan semua pekerjaan yang ditugaskan kepada operator tersebut, dengan menjumlahkan waktu proses T setiap elemen pekerjaan, dan akan dihitung juga waktu idle. Waktu idle ini muncul ketika jumlah WIP hasil pekerjaan operator tersebut mencapai batas maksimum kapasitas gudang WIP sehingga operator tidak diizinkan untuk melaksanakan pekerjaannya. Dari waktu siklus setiap operator, akan dihitung balance delay setiap operator dan balance delay total, dimana balance delay operator ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara ketidakseimbangan waktu siklus antara operator yang satu dengan operator yang paling lama waktu siklusnya, dan balance delay total menunjukkan rata-rata ketidakseimbangan waktu siklus yang terjadi. Variabel-variabel yang terdapat dalam model konseptual adalah: 1. Waktu proses setiap elemen kerja, yang berasal dari hasil pembangkitan bilangan random. 2. Waktu siklus operator, yang merupakan total penjumlahan dari semua waktu proses elemen kerja untuk setiap operator. 3. Jumlah elemen kerja untuk satu operator, yang diperoleh dari hasil pengamatan untuk kondisi aktual, dan pengalokasian elemen kerja dengan metode RPW dan RA. 4. Jumlah operator, yaitu sebanyak 20 orang 5. Waktu idle yang diperoleh apabila jumlah komponen yang diproduksi telah mencapai batas maksimum dari kapasitas gudang yang diizinkan, sehingga operator akan menganggur idle. 6. Balance delay yang merupakan ukuran ketidakseimbangan lintasan yang menunjukkan beda waktu siklus antar operator yang dinyatakan dalam persentase. 7. Utilitas waktu merupakan pemanfaatan waktu kerja yang efektif selama jam kerja yang dinyatakan dalam persentase 8. Steady state simulasi menunjukkan kondisi dimana simulasi yang dilaksanakan sudah berhenti yaitu selama 160 jam Universitas Sumatera Utara

6.2.2. Analisis Verifikasi Model Simulasi