Perancangan Model Simulasi 1.Model Konseptual
sambungan
Tabel 5.5. Hasil Pengujian Distribusi Waktu Proses Lanjutan Elemen
Kerja Distribusi
Parameter Elemen
Kerja Distribusi
Parameter
EK-79 Uniform
a=13.739 b=14.581 EK-88
Uniform a=55.938 b=59.804
EK-80 Normal
σ =0.07379 µ =8.03 EK-89
Log normal σ =0.0137 µ =3.851
EK-81 Uniform
a=26.492 b=27.442 EK-90
Uniform a=27.126 b=31.34
EK-82 Uniform
a=15.672 b=16.406 EK-91
Uniform a=3.1421 b=3.2079
EK-83 Uniform
a=1.4501 b=1.5179 EK-92
Normal σ =0.084 µ =3.043
EK-84 Uniform
a=2.9101 b=3.0879 EK-93
Normal σ =1.0847 µ =30.013
EK-85 Normal
σ =0.0852 µ =3.086 EK-94
Log normal σ =0.0111 µ =4.573
EK-86 Normal
σ =0.0553 µ =2.668 EK-95
Normal σ =0.6882 µ =19.521
EK-87 Uniform
a=79.643 b=89.457 EK-96
Uniform a=14.903 b=15.073
5.2.4. Perancangan Model Simulasi 5.2.4.1.Model Konseptual
Sebelum dilakukan pembuatan model simulasi dengan simulator, maka perlu dilakukan perancangan model konseptual terlebih dahulu.
Model konseptual ini, yang menjelaskan aliran proses dan informasi yang ada secara ilustratif dan sekilas, akan menjadi acuan dalam merancang model
simulasi dengan simulator. Sebelum model konseptual dibuat, maka harus dipahami terlebih dahulu gambaran umum dari sistem perakitan ada.
Perusahaan ini mempunyai 20 operator yang bertugas dalam perakitan dengan beberapa operator independen membuat komponen timbangan dengan
bahan yang berasal dari gudang bahan baku, dan beberapa operator dependen hanya bisa melaksanakan pekerjaannya apabila hasil pekerjaan dari operator
independen sebelumnya sudah siap. Apabila komponen yang diproduksi sudah
Universitas Sumatera Utara
mencapai batas maksimum kapasitas gudang WIP, maka operator yang bersangkutan tidak memproduksi komponen tersebut.
Dari setiap operator tersebut, akan dihitung waktu siklus setiap operator dengan menjumlahkan waktu proses setiap elemen kerja yang ditugaskan pada
masing-masing operator, dan kemudian akan dihitung balance delay yang menunjukkan ketidak seimbangan waktu siklus setiap operator.
Selain itu, akan dihitung juga waktu idle menganggur dari setiap operator dan kemudian dihitung utilitas waktu dari setiap operator sehingga dapat diketahui
pemanfaatan waktu kerja dari setiap operator. Dari penjelasan tersebut maka diperoleh model konseptual dari sistem
perakitan secara umum dapat dilihat pada Gambar 5.3.
T, WIP
T, WIP
T, WIP
T, WIP
Operator A independen T,
WIP
T, WIP
T, WIP
T, WIP
Operator B Dependen
Waktu siklus operator A Waktu idle operator A
Waktu siklus operator B Waktu idle operator B
Kapasitas gudang WIP
Utilitas waktu operator A Balance Delay Operator A
Utilitas waktu operator B Balance Delay operator B
Lama bekerja Jumlah
produksi A
B
C D
E F
G H
Gambar 5.3. Model Konseptual Simulasi
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.2.Variabel Model
Dari model konseptual yang telah dijelaskan maka variabel yang berkaitan adalah:
1. Waktu proses setiap elemen kerja 2. Waktu siklus operator
3. Jumlah elemen kerja untuk satu operator 4. Jumlah operator
5. Waktu idle 6. Balance delay
7. Utilitas waktu 8. Steady state simulasi
5.2.4.3.Formulasi Model
Dalam formulasi model, akan dijelaskan hubungan dari setiap variabel yang berkaitan dalam bentuk matematis.
∑
=
=
nj 1
i i
T
j
CT
IT maka
tidak jika
1, IT
maka ,
CT i
- ke
menit saat
pada jika
, IT
i i
j SS
1 i
i
= =
= =
∑
= j
IT
Dimana: OP = jumlah operator
CT
j
= cycle time waktu siklus operator ke-j j = 1,2,…,OP T
i
= waktu proses elemen kerja ke-i i = 1,2,…,n nj = jumlah elemen kerja untuk operator j
Universitas Sumatera Utara
IT
j
= idle time waktu idle operator ke-j j = 1,2,…,OP SS = steady state simulasi
IT
i
= idle time waktu idle pada saat simulasi menit ke-i Perhitungan balance delay operator ini dilakukan dengan menghitung
selisih antara waktu siklus terlama dengan waktu siklus operator tersebut, kemudian dibagi dengan waktu siklus maksimum. Sedangkan untuk balance delay
total dihitung dengan merata-ratakan nilai balance delay dari semua operator.
i maks
i j
i j
CT CT
D
, ,
,
1 −
=
;
SS D
D
SS i
i j
j
∑
=
=
1 ,
; OP
D D
OP j
j total
∑
=
=
1
Dimana: D
j
,
i
= balance delay operator ke-j pada saat menit ke-i D
j
= balance delay akhir operator ke-j CT
maks,i
= waktu siklus terbesar pada menit ke-i D
total
= balance delay total
Perhitungan utilitas waktu kerja operator dilakukan dengan menghitung selisih antara 1 dengan waktu idle yang dibagi dengan lama bekerja.
SS IT
U
j j
− = 1
; OP
U U
OP j
j total
∑
=
=
1
Dimana: U
j
= utilitas waktu akhir operator ke-j U
total
= utilitas waktu total
Universitas Sumatera Utara