Perancangan Model Simulasi Langkah-langkah dalam Proses Simulasi

variabel posisi dan kecepatan berubah secara kontinyu terhadap satu dengan lainnya. Model simulasi diskrit, kondisi variabel berubah hanya pada beberapa titik tertentu, yang dapat dihitung dalam waktu. Kebanyakan dari sistem manufaktur dimodelkan sebagai simulasi kejadian dinamis, diskrit, stokastik dan menggunakan variabel random untuk memodelkan rentang kedatangan, antrian, proses, dan sebagainya.

3.2.4. Perancangan Model Simulasi

Dalam pembentukan model, harus diperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dari sistemnya, atau dengan kata lain memperhatikan pengertian sistemnya. Dengan demikian dapat ditentukan variabel-variabel apa saja yang menentukan performansi sistem yang diamati, kemudian bagaimana variabel-variabel tersebut dapat dikendalikan dan diatur . Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam memodelkan suatu sistem, antara lain: model harus mewakili sistem nyatanya, dan model merupakan penyederhanaan dari kompleksnya sistem, sehingga diperbolehkan adanya penyimpangan pada batas-batas tertentu. Dalam merancang suatu model perlu diperhatikan tentang model konseptual. Model konseptual menunjukkan keterkaitan antarvariabel yang menentukan perilaku sistem. Model konseptual ini menjadi suatu kerangka yang membentuk performansi yang akan dicapai. Model konseptual ini kadang terlalu luas dan belum operasional untuk dilakukan simbolisasi dan penetapan aturan Universitas Sumatera Utara kuantitatif, sehingga perlu pengidealan. Tahap pengidealan ini memerlukan pemahaman terhadap aspek fisik sistem yang mendalam berkaitan dengan dunia nyata yang ada. Karakteristik sistem yang telah diperoleh akan menjadi masukan dalam menunjukkan keterkaitan hubungan antara variabel-variabel penting dalam penyelesaian masalah. Proses merumuskan perilaku model dalam bentuk fungsi- fungsi suatu variabel terhadap variabel lainnya disebut formulasi model. Formulasi dilakukan berdasarkan teori yang berlaku di wilayah sistem asal dan teori matematika yang dapat menjelaskan hubungan tersebut. Interaksi antarvariabel yang kompleks sering disederhanakan dengan menggunakan asumsi yang tepat.

3.2.5. Langkah-langkah dalam Proses Simulasi

Aplikasi simulasi terdiri atas tahapan-tahapan yaitu: 1. Pengamatan sistem riil dalam rangka analisis dan pemodelan sistem, pengumpulan data operasi dan analisis data observasi 2. Penyusunan program ataupun worksheet aplikasi simulasi dan pengadaan data input tiruan yang sesuai 3. Pengoperasian sistem maya, verifikasi model simulasi dan validasi hasil simulasi. Universitas Sumatera Utara LATAR BELAKANG DAN TUJUAN SIMULASI Pengamatan Sistem Riil Analisis Sistem Pemodelan Sistem Operasi Sistem Penyusunan Algoritma Penyusunan Prosedur Penyusunan Program Identifikasi Input Pengumpulan Data Analisis dan Uji Suai Pola Pengadaan Data Tiruan Analisis dan Pengujian Pemasukan ke Program Pengoperasian Sistem Maya Verifikasi dan Validasi Penyajian hasil Simulasi Gambar 3.1. Tahapan Simulasi Napitupulu, 2009

3.2.6. Verifikasi dan Validasi Model Simulasi